📖 SELAMAT READING📖
.
.
.
.
.
.
.Suga terus berlari mengejar kedua anak laki-laki yang ada di depannya. Kedua anak laki-laki itu berlari seperti ketakutan ketika melihat Suga
"Kami membencimu, Daddy!" teriak salah satu dari mereka
"Kumohon berhentilah!" ucap Suga. Entah kenapa hatinya sangat sakit mendengar penolakan kedua anak itu yang memanggilnya Daddy.
Seketika mereka berhenti dan berbalik. Suga ikut berhenti. Ia menatap kedua anak itu. Wajahnya sangat mirip dengan nya. Mereka kembar identik namun mata mereka berbeda. Yang satu bermata biru seperti Bora dan yang satunya lagi mirip dengannya.
"Daddy sudah menyakiti kami!" ucap si mata biru
"Dan juga, Daddy sudah menyakiti Mommy! Kami tidak akan memaafkanmu!" lanjut si mata coklat. Seketika pertahanan Suga runtuh. Ia menangis kencang merasakan penyesalan berat dalam hidupnya
.
.
.
.Jungseok hampir saja ambruk ketika mendengar kabar yang di bawa beberapa orang yang mengaku pengawal Donghae, bahwa putrinya masuk rumah sakit karena mengalami pendarahan di tambah bukti-bukti agak Jungseok percaya
Sedangkan Mina sudah menangis sejadi-jadinya. Para pengawal itu segera mangajak kedua orangtua Bora menuju rumah sakit di mana Bora di rawat dengan di ikuti beberapa pengawal dari Jungseok untuk memastikan keamanan
Butuh 40 menit agar sampai di rumah sakit tersebut. Jungseok dan Mina heran bagaimana bisa Bora yang tadinya berpamitan akan merayakan Prom Night bisa berakhir di rumah sakit dan mengalami pendarahan.
Dan pendarahan seperti apa yang di alami putri mereka? Kecelakaan atau apa? Karena pengawal yang memberikan informasi pada mereka tidak menjelaskan secara detail tentang pendarahan yang Bora alami
.
.
.
.Bora membuka matanya berat. Rasa sakit di tubuhnya mulai terasa kembali belum lagi rasa nyeri di perutnya. Donghae yang berada di samping Bora langsung kaget dan menekan tombol darurat agar dokter segera ke kamar untuk memeriksa Bora
"Apa yang kau butuhkan nak?" tanya Donghae khawatir. Bora mengerjapkan matanya sambil menatap Donghae
"Air...." lirih Bora dengan Suara serak. Donghae dengan cepat mengambikan Bora air minum. Setalah memberikan minum, dokter sampai dan meminta Donghae untuk menunggu di luar dan di turuti oleh pria itu
Donghae keluar dari ruang inap Bora dan kebetulan Jungseok serta Mina sudah datang. Jelas Jungseok terkejut melihat Donghae berada di situ
"Min Donghae?" lirih Jungseok terkejut
"Kau mengenalnya, Jung?" tanya Mina, Jungseok mendekati Donghae
"Mana putiku?! Apa yang terjadi padanya?! Kenapa dia bisa masuk rumah sakit?!" Tanya Jungseok beruntun.
Donghae menunduk. Untuk pertama kalinya ia menunduk malu pada seseorang apalagi rivalnya dalam dunia bisnis
"Maafkan Putraku" lirih Donghae sambil berlutut di hadapan Jungseok yang merasa bingung, hingga kata tiap kata yang keluar dari mulut Donghae menjadi kalimat yang sangat menyayat hati Jungseok serta Mina. Donghae menceritakan semua tentang kesakitan Bora di genggaman Suga dari awal penyebab hingga kejadian yang di alami Bora
Mina langsung pingsan ketika mendengar putrinya yang menerima cobaan yang jauh lebih berat darinya di usia belia dan harus mengalami keguguran, beberapa pengawal mereka langsung sigap menangkap Mina. Juungseok terlihat sangat marah
"DIMANA PUTRAMU?! JIKA DIA INGIN MENGHABISIKU, MAKA HABISI AKU! JANGAN SENTUH PUTRIKU!" teriak Jungseok penuh emosi
"Kita belum bisa menemui Suga, dia masi di periksa psikiater" jawab Donghae sambil menunduk
.
.
.
.Suga menantap dengan tatapan lurus dan kosong. Di sampingya ada psikiater yang dulu pernah menangani Suga. Nyonya Irene. Karena hanya dialan yang bisa memegang kendali Suga sehingga membuat pria itu mau berkata jujur.
Irene memulai pekerjaannya. Ia mengamati tiap tubuh Suga. Terutama pada tatapan Suga yang sangat menyedihkan
"Baiklah, Suga.. kau bisa mendengarkan ku?" tanya Irene. Suga hanya diam dan Irene mengerti
"Suga.. kau mengenal Jeon Bora? Apa kesan pertama yang kau simpulkan darinya?" tanya Irene sambil mengamati wajah Suga
"Cantik, dan ceria. Dia yang akan menjadi ibu dari anak-anakku maka dari itu aku memperkosanya dulu" jawab Suga. Ia sedikit menyunggingkan senyumannya, tatapan Suga mengarah pada Irene
"Irene, biarkan aku menemuinya dan anak-anak kami kau tau? Anak ku kembar dan mereka sangat mirip dengan ku" ucap Suga melemas. Irene terperangah
Ini tidak mungkin - Batin Irene
"Aku belum memberi anakku nama"
.
.
.
.Bora menatap keluar pintu jendela sambil memeluk erat guci yang berisi tanah serta kedua janinnya. Ia tidak menyangka bahwa janinnya kembar.
Tetasan demi tetesan air mata tak bisa di tahan. Bagaimana bisa ia tak menyadari kehadiran dua malaikat ini di perutnya? Ia sama sekali tidak mengalami tanda-tanda kehamilan.
Hanya saja... Setelah siang itu di mana ia mengalami flek yang ia kira haidnya datang ternyata tidak berlanjut nafsu makan yang meningkat dari sebelumnya. Ia fikir itu semua hanyalah stress yang membuatnya mudah lapar dan selanjutnya tidak ada yang aneh.
Mual, pusing apalah itu ia tidak mengalaminya
Bora memeluk erat guci itu kembali. Seketika ia ingat mimpinya tadi tantang dua anak kembar identik wajah namun, memiliki warna mata yang berbeda.
Merka anak-anaknya? Bora benar-benar terisak. Ini pukulan telak untuknya. Meskipun ia tak pernah menginginkan untuk hamil anak Suga, namun ia tak akan menolak kehadirannya. Ia akan tetap menyayanginya dengan semestinya.
Namun tuhan berkehendak lain, ia mengambilnya dari Bora dan menempatkannya di tempat yang jauh kebih indah.
Pintu kamar Bora terbuka, seseorang memasukinya. Bora mengalihkan tatapanya pada orang itu. Seketika tatapannya berubah menajam ketika mengetahui siapa yang datang
Udah tau kan kenapa mas Suga Hoek hoek?
Ya dia itu ngalami sindrom kehamilan dalam bahasa Dokter itu tu Couvade Syndrome, gejalah-gejalah kayak wanita yang sedang hamil atau bahasa kerennya itu tu Morning Sickness ◉‿◉ kalau katanya sih ya, katanya ini. Biasanya kalo suami yang ngalami gejalah itu, suami nya tu Cinta banget sama Istrinya. Tapi... Suga kan bukan suaminya Bora hayooo 😂#Jangan Lupa Votmen manteman
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark & Wild ✔ [revisi]
Fanfiction☞𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰☜ Jeon Bora, adalah gadis yang menyamar menjadi seorang pelajar yang memiliki kehidupan sederhana dengan menjual kue buatanya sendiri di sekolahannya. Namun setelah ia bertemu denga laki-laki yang bernama Mi...