🔪23

77 13 0
                                    

📖SELAMAT READING📖
.
.
.
.
.
.
.

Bora tiba-tiba tergelak keras setelah Suga selesai bicara tentang keinginannya untuk menghamilinya kembali, untuk mengganti anak-anak Bora yang dibunuh Suga secara keji.

Ketakutan yang tadi sempat menguasai nya lenyap seketika. Suga menyengat ketika Bora tertawa keras bukannya ketakutan seperti yang ia harapkan, tak lama Bora menghentikan wajahnya dan menatap tajam Suga

"Menghamiliku lagi untuk mengganti anak-anakku yang kau bunuh dengan kaki sialanmu itu?" Desis Bora. Suga masih diam sambil menatap Bora

"Hahahah.." Gelak Bora lagi. Lalu wanita itu bangkit dengan pelan dan duduk sambil bersandar di kepala ranjang lalu menajamkan matanya sejenak

"Sepertinya aku salah merindukan seseorang" lirih Bora. Lalu wanita itu menatap tajam Suga

"Tidak semudah itu kau bisa menghamiliku! karena kandunganku lemah!" lanjut Bora sarkas

"Kau! Kau tidak akan bisa menggantikan anak-anakku yang kau bunuh! Aku tidak mau mengandung anak-anakmu lagi!" desis Bora tajam

"Aku tidak mau anak-anakku memiliki ayah seorang psikopat gila, pembunuh darah dagingnya sendiri. Dan seorang yang hanya mementingkan dendamnya!" lanjut Bora

Ia membiarkan Bora terus bersuara berbicara tentang semua kesakitannya selama ini. Suga juga merasakan, ia juga kehilangan anak-anak mereka, bahkan hancur sampai membuatnya stress. Jangan tanyakan Suga tau dari mana jika anaknya yang gugur dulu kembar

"Aku sudah melupakan dendamku" kini giliran suga yang mendesis

"Aku sudah melupakan semuanya. Dan aku ingin memperbaiki semua dari awal bersamamu" lanjut Suga Bora tersenyum sinis

"Memperbaiki? Hah, tidak ada yang perlu di perbaiki Suga. Semua sudah selesai sejak anak-anakku terkubur dalam Gu-"

"DIMANA GUCI ANAK-ANAKKU?!" Bora mulai panik ketika ia tak melihat guci di mana anak-anaknya ia kubur, Suga menyengit bingung

"Guci? Jangan bilang kau mengubur anak-anak kita di dalam guci!" Suga baru mengetahui ini. Ia tak menyangka Bora tak melepaskan janin-janinya  di dalam tanah, namun di dalam guci

"YA! KARENA AKU INGIN TERUS BERSAMA MEREKA!" teriak Bora. Ia mulai mengamuk dan semakin panik

"Bora! Aku akan menyuruh anak-anak buahku mengambilnya!" tekan Suga sambil memegangi Bora yang mulai memberontak keras

"Tidak! Jangan sentuh anak-anakku!" teriak Bora Suga mulai jengah lalu mengambil sapu tangannya yang masi ada obat bius nya dan membekap hidung Bora kembali. Dan akhirnya Bora ambruk dan tenang

Suga mendesah legah dan membawa Bora kembali ke ranjang lalu membaringkan wanita itu di sana. Suga memutuskan untuk menemui anak buahnya. Ia keluar dari kamar dan berjalan menuju luar di mana anak-anak buahnya berjaga di sana

Para pengawal yang melihat Tuan mereka keluar dari Villa langsung bersiap menghadap Suga

"Dua orang di antara kalian kembali ke Swiss, dan ambil apapun guci di sana, cari di semua kamar kalau perlu geledah semua ruangan apartemen Bora bawa guci itu kemari" printah Suga mutlak. Suga tidak tau guci mana yang di pakai Bora untuk meletakkan janin-janinnya. Mereka mengangguk paham

"Sisanya kembali berjaga, jangan sampai ada keributan" titah Suga lalu kembali ke dalam Villa

Suga memasuki kamar di mana Bora pingsan. Ia mengunci pintu kamar tersebut dan meletakkannya di sudut kamar dengan asal. Ia mendekati Bora yang terlihat sangat damai dalam lelapnya. Suga mendekati Bora sambil melepaskan kancing-kancing kemejannya. Ia sudah tidak tahan lagi untuk memasuki Bora. Cukup sudah ia berpuasa 10 tahun dengan tidak menyentuh wanita manapun. Ia hanya menginginkan Bora dan terus seperti itu selamanya

Setelah semua kancing terlepas. Suga membuang asal kemejanya dan mulai menindih Bora. Tangannya menyusuri wajah cantik Bora dengan halus. Suga tidak perduli ia di katakan berengsek atau apapun karena ia meniduri Bora dalam keadaan Bora tidak sadar. Yang jelas Suga menginginkan Bora, dan ingin segera menghamili wanita itu

"Aku tidak perduli kandunganmu lemah karna aku mampu membayar dokter terbaik manapun untuk mengobatimu, aku tidak peduli kau tidak mengiginkan hamil anakku lagi karena aku tau kau tidak akan pernah menolaknya"













































Tbc

Dark & Wild ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang