📖SELAMAT READING📖
.
.
.
.
.
.
.Malam ini bora memutuskan untuk menginap di rumah sederhananya, tentu saja ia sudah meminta izin Mina dan sedikit membujuk Jungseok agar mengizinkan nya, dan Bora sangat senang orang tuanya mengizinkan nya meski berat hati
Bora memberikan tubuhnya di ranjang rasanya sangat segar setelah sehari bekerja dan saat pulang langsung berendam dan keramas di bawah guyuran air dingin tanpa gangguan si iblis
Bora menggerang pelan lalu berangkat menuju kepala ranjang, saat ingin menarik selimut tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok Suga yang jauh dari kesan rapi. Suga sangat berantakan ditambah pria itu sepertinya kehujanan pria itu hanya menggunakan jeans dan kaos abu-abu gelap yang sedikit basah karena terkena hujan dan bekas keringat. Tatapan suga kosong!
"Suga.." hingga sebuah panggilan mengalihkan tatapan Suga, tatapannya mengarah pada Bora yang duduk di ranjang menatapnya heran
"Aku ingin mandi" ucap Suga lalu memasuki kamar mandi yang terletak di kamar Bora
Tak lama Suga keluar hanya menggunakan handuk yang melingkari pinggang ke bawah. Suga duduk di pinggir ranjang dan Bora mendekati Suga karena tidak biasanya Suga berperilaku seperti ini
"Kau baik-baik saja?" Tanya Bora sedikit khawatir, entah kenapa ia masih bisa bersimpati pada pria yang sudah menghancurkan nya
Suga menoleh pada Bora pria itu menghadap Bora dan tangannya ter ulur pada rambut Bora. Bora yang berfikir Suga akan menjambak rambutnya pun memejamkan matanya erat, namun yang ia rasakan bukan sakit malah dia merasakan Suga menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dengan pelan. Bora membuka matanya dan menatap Suga dengan penuh tanda tanya
"Bora..." bisik Suga
"Apa menurutmu aku sakit jiwa?" lanjut Suga
YA! KAU SANGAT-SANGAT SAKIT JIWA SUGA! - teriak Bora dalam hati
"Hahaha, pasti orang itu salah mengirakan? aku tidak sakit jiwa aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan, kau percaya padaku kan?" ucap Suga. Bora merasa bingung dengan arah pembicaraan Suga hanya diam dan mengangguk pelan satu-satunya jalan agar tidak memancing emosi Suga
Suga menatap Bora lama dan sendu lalu ia membawa Bora kepangkuannya dan memeluk pinggang perempuan itu dengan erat. Bora yang tak pernah diperlakukan seperti ini terlihat sangat risih. Entah bagaimana mulainya mereka mencumbu satu sama lain dengan lembut, saling membelai dan untuk pertama kalinya Suga dan Bora melakukan seks dengan lembut tanpa paksaan dan tanpa tangisan atau bisa disebut bercinta
.
.
.
.Sudah tiga hari ini suga tidak masuk sekolah, kabar yang Bora dapat pria itu sedang sakit entah sakit apa yang jelas Bora sedikit bisa bernapas legah karena Suga tidak mengganggu nya selama 3 hari ini atau lebih tepatnya setelah percintaan panas dan lembut malam itu.
Malam itu Suga benar-benar memanjakannya, ia baru merasakan kenikmatan bercinta saat malam itu namun ia merasa Suga malam itu bukanlah Suga yang selama ini ia kenal keras, kejam, tak berperasaan, bermulut tajam dan segala macam keburukan seseorang ada pada Suga
Namun malam itu Suga kebalikan dari semua itu malah setelah percintaan mereka yang berlangsung selama 3 jam Suga memberikan penutup sebuah kecupan di dahinya hingga ia dan Suga terlelap. Namun paginya iya tak menemukan Suga lagi di ranjangnya
Kini Bora tengah menikmati bekal makan siangnya di kelas iya menolak ajakan teman-temannya ke kantin iya benar-benar tengah malas ke mana-mana
"Bora!" Panggil seorang pria, Sehun si ketua kelasnya. Bora langsung menoleh
"Ada apa hun?" tanya Bora
"Kepala sekolah memanggilmu ada yang mencarimu" ucap Sehun. Bora mengangguk sambil mengucapkan terima kasih lalu ia membereskan bekal nya dan memasukkannya ke tasNya
Bora berjalan menuju ruang kepala sekolah, saat sampai di depan pintu ruang tersebut ia menarik nafasnya dan menghembuskan nya secara pelan. Ia hanya berharap tidak ada masalah serius karena kepala sekolah memanggilnya. Bora mengetuk pintu beberapa kali dan membuka pintu ruangan tersebut dan langsung disambut senyuman oleh Ms. Feron sang kepala sekolah
"Kemarilah Bora" ucap Ms. Feron sambil menepuk sofa sampingnya. Bora menurut
"Nah tuan, ini gadis yang bernama Jeon Bora. Bora ini Tuan Mim Donghae. Beliau ini Donatur utama sekolah kita dan salah satu wali dari siswa sekolah di sini" terang Ms. Feron membuat Bora terkejut, lalu ia menoleh pada pria di hadapannya, pria itu seumuran dengan ayahnya
"Min Donghae" Donghae memperkenalkan dirinya pada Bora sambil mengangkat tangannya mengajak Bora berjabat tangan dan Bora membalasnya dengan ragu
"Jeon Bora" balas Bora lalu ia langsung melepaskan jabatannya
"Nah, Bora. Tuan Donghae ingin sedikit berbincang-bincang padamu, dan aku harus meninggalkan kalian" ucap Ms. Feron
"Ta- tapi Miss.."
"Tidak apa-apa Bora" Ms. Feron menenangkan Bora lalu ia undur diri untuk memberi ruang pada kedua orang di hadapannya ini
Pintu tertutup dengan rapat dan Bora menundukkan kepalanya. Ia kini sangat takut sekarang iya tahu dari mana aura intidasi Suga berasal.
Sedangkan Donghae menghembuskan nafasnya gadis di hadapannya ini sangat takut padanya
"Bora aku ingin berbicara langsung ke poinnya bisakah?" tanya Donghae Bora mengangkat wajahnya menghadap Donghae iya mengangguk pelan"Maaf tidak seharusnya kau merasakan kesakitan yang Suga buat selama ini, namun yang harus kau tahu Suga melakukan semua ini karena dendam yang sudah tumbuh di hatinya. Membuatnya menyakitimu" ucap Donghae. Bora yang bingung hanya mengerutkan dahinya
"Dendam? Apa kesalahanku pada Suga?" tanya Bora. Donghae menarik nafasnya pelan
"Bukan kau tapi ayahmu, Suga melakukan ini semua karena dendam dengan ayahmu"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark & Wild ✔ [revisi]
Fanfic☞𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐅𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰☜ Jeon Bora, adalah gadis yang menyamar menjadi seorang pelajar yang memiliki kehidupan sederhana dengan menjual kue buatanya sendiri di sekolahannya. Namun setelah ia bertemu denga laki-laki yang bernama Mi...