EKSTRA PART 1

80 9 0
                                    

📖SELAMAT READING📖
.
.
.
.
.
.
.

Bora menata pantulan dirinya di cermin kini dirinya tengah memakai lingerie sexy untuk malam pertamanya bersama Suga. Malam pertama? Bora tertawa pelan, jika dalam hubungan seks memang tidak, namun ini malam pertamanya bersama Suga dengan status yang berbeda.

Ya! kini ia telah resmi menjadi istri Min Suga dan otomatis nama Bora kini telah berganti marga menjadi Min Bora

Bora menunduk dan memperhatikan sebuah kotak berisi benda yang sudah lama ia simpan dan Bora ingin Suga mengetahuinya. Akhirnya setelah berdebat kecil dengan dirinya sendiri untuk menyakinkan, Bora memilih meraih jubahnya dan memakainya. Perempuan itu berjalan keluar dari kamar mandi dan saat di kamar ia melihat Suga yang sudah menunggunya

Bora tersenyum dan berjalan mendekati Suga, saat sudah di hadapan pria itu Bora membuka tali jubah nya dan melepas nya dan menampakan tubuh sintal milik Bora yang selalu menggoda Suga

Bora duduk di pangkuan Suga lalu perempuan itu menyerahkan kotak yang berukuran sedang itu ke Suga

Suga menatap Bora dengan tatapan bingung nya karena wanitanya ini memberikan sebuah kotak

"Apa ini?" tanya Suga sambil menerima kotak tersebut

"Buka saja" bisik Bora. Perempuan itu menatap sayu Suga namun menggoda. Suga mulai membuka kotak tersebut dan matanya terbelalak. Terkejut?  tentu saja

"Kau jangan bercanda sayang" geram Suga sambil menahan sesuatu dalam dirinya

"Kau ingin mempermainkan ku huh?!" desis Suga

"Mana pernah aku mempermainkan mu suga.." bisik Bora

"Aku.. aku merindukanmu yang dulu suga" lanjut Bora, Suga menggeleng tegas

"Aku berjanji untuk tidak mennyakitimu lagi Bora!" jawab Suga tegas

"Aku tau kau menahan semuanyakan? Aku tau siapa dirimu! Sex dan kekerasan. Kau tidak bisa lepas dari itu semua! Lagipula aku merindukanmu yang dulu!" ucap Bora lantang

Suga membuang pandangannya namun tetap membiarkan Bora duduk di pangkuannya, memang benar selama ini Suga menahan dirinya agar tidak menyakiti Bora kembali, menahan agar tangannya tidak menyakiti Bora secara berlebihan namun apa sekarang? Bora merindukan kekerasan nya yang dulu? merayunya dan menginginkannya? wanitanya sepertinya juga mengikuti ketidak warasanya

Bora menatap Suga yang mengalihkan wajahnya ke arah lain wanita itu mulai menggerakkan pinggul nya untuk menggoda Suga. Ia mengalungkan tangannya ke leher Suga dan menyerukan wajahnya ke dalam leher Suga. Mengecupi leher Suga serta meninggalkan bekas kemerahan di pundak pria itu

"Kumohon" bisik Bora masih sambil menggoyangkan pinggulnya. Bora tau Suga menahan nafsunya sendiri. Terbukti dengan kerasnya milik Suga dibawah sana

"Kau akan menyesali ini" desis Suga tepat di telinga Bora dan detik selanjutnya Suga membalik tubuh Bora dan membanting nya di ranjang dengan posisi tengkurap.

Sudah cukup jiwa obsesi nya terhadap Bora memberontak liar, Suga meraih kotak yang Bora berikan padanya tadi dan meraih sebuah tali dan mengikat tangan Bora ke belakang dengan erat dan membuat Bora reflek berteriak kesakitan

Plaakk

Suga yang mendengar Bora berteriak pun menampar bokong Bora dengan keras
"Bukankah ini yang kau inginkan huh? kenapa berteriak?!" desisi Suga sambil menjambak rambut Bora. Wanita itu meringis pelan namun juga menikmati setiap kesakitan yang Suga berikan padanya

"Sakit!" tintih Bora namun Suga mengabaikannya dan mengambil benda terakhir yang Bora letakan di kotak tersebut

Suga mengecek ketajaman benda tersebut dan tersenyum puas pria itu mendidih tubuh Bora namun tidak sampai benar-benar menindih, karena Suga menggunakan sikunya untuk menahan beban tubuhnya. Suga mengarahkan pisau kecil tersebut ke hadapan Bora

" Sepertinya kau sudah pandai memilih pisau hem?" bisik Suga sambil memainkan pisau tersebut tepat di wajah Bora

Bora yang melihat Suga memainkan pisau tersebut tepat di wajahnya merasakan ketakutan, namun rasa rindu sekaligus penasaran akan sensasi nikmat bercampur kesakitan saat pisau tersebut menggores kulitnya lebih mendominasi pikirannya yang mulai tak waras

"Kau ingin dia menyentuhmu di bagian yang mana hem?" Tanya Suga sambil menyusuri wajah Bora lewat sisi pisau tersebut. Bora memejamkan matanya ketika merasakan sensasi dingin pisau tersebut di wajahnya

"Jawab!" desisi Suga namun Bora masih bungkam

"Oh? bagaimana kalau di punggungmu hem? punggungmu sudah menghalus, aku perlu mengukirnya lagi" usul Suga sambil terkekeh. Bora hanya menunggu aksi Suga yang sudah lama ia rindukan

Suga sedikit bangun dari tubuh Bora dan menatap tubuh Bora dari belakang. Pria itu menyusuri punggung Bora menggunakan pisau kecil di tangan kanannya

Sreeeek

Saat sampai di ujung Suga merobek lingerie tersebut menggunakan pisau dan dibantu tangan kirinya akhirnya Suga menggoyang lingerie Bora hingga wanita itu tak memakai sehelai benang pun kecuali tali yang terikat di tangannya

Suga menempelkan pisau tersebut di punggung Bora dan membiarkan wanita itu menikmati sensasi dinginnya

Mula-mula Suga menggerakkan nya seringan bulu namun lama-lama pisau yang Suga jalankan mulai menekan dan Bora mulai merasakan sengatan peri tersebut namun sebisa mungkin ia tahan karena di sanalah letak sensasi nya

Goresan yang berada di punggung Bora mulai mengeluarkan darah. Suga yang melihat itu bagaikan melihat oase di gurun pasir, langsung saja pria itu mulai menjilat darah tersebut

"Sugaaah.." lirih Bora. Wanita itu memejamkan matanya dan meresapi sensasi perih yang sudah lama tidak ia rasakan ini

Sedangkan Suga malah menggores lagi hingga beberapa goresan panjang menghiasi punggung Bora yang tadinya mulus, Suga menatap hasil karyanya yang abstrak itu dengan tatapan bangga akhirnya pria itu melemparkan pisau yang ia pakai untuk menggores kulit Bora ke sembarang arah

"Sakit huh?!" tanya Suga dan Bora mengangguk. Suga mulai melucuti pakaiannya hingga ia benar-benar telanjang

Suga menindih tubuh Bora kembali dan menarik rambut Bora kebelakang " Lalu siapa tadi yang menantangku untuk melakukannya?" desis Suga

"Katakan kau jalangku!" desis Suga

"Ak-aku jalangmu! Jalang seorang Min Suga!" balas Bora penuh keyakinan. Suga menyeringai puas mendengar jawaban Bora

Lalu tanpa penetrasi Suga langsung memasuki Bora dengan kasar dan kuat, Bora yang menerima serangan tersebut pun tak siap dan menjerit kesakitan

"Suga sakit!" isak Bora

Plaak

Suga malah menampar bokong Bora saat mendengar jeritan protes Bora. Pria itu terus memompa miliknya ke dalam milik Bora dengan kasar dan brutal mirip seperti dulu saat mereka masih remaja.

Bora yang tadinya kesakitan kini mulai menikmati permainan yang Suga perbuat setelah Bora mengalami 5 kali klimaks akhirnya Suga klimaks di dalam rahim Bora

Dan tak lama Bora menyusul dengan klimaks nya yang keenam mereka berdua mengarang sesaat, mereka mengambil napas dan menormalkan deru nafas mereka yang memburu

Akhirnya Suga menarik diri dari Bora dan mengecup dahi wanita itu sambil melepaskan ikatan yang mengikat tangan Bora tadi. Saat ikatan tersebut terlepas Suga menciumi tangan Bora yang memerah karena ikatan yang terlalu kuat

Suga membawa Bora agar berbalik terlentang pria itu langsung mencium lembut bibir Bora sebagai penutup

"Maaf" lirih Suga, Bora yang mendengar itu pun tertawa pelan

"Aku menikmatinya" bisik Bora sambil membelai wajah Suga

"Aku mencintaimu" bisik Suga

"Aku juga mencintaimu dan aku menikmati semua kesakitan yang kau berikan" jawab Bora lalu mencium bibir pria itu mesra

Dark & Wild ✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang