Raisya masuk kedalam rumah Alena.
"Assalamualaikum," salam Raisya.
"Waalaikumsalam, kamu siapa ya?" tanya mama Alena.
"Ini Raisya ma, dia udah baik sama Alena mau nganterin Alena pulang kerumah" ujar Alena tersenyum.
"Oh ya ampun terima kasih banyak ya Raisya udah anter Alena dengan selamat" kata mama Alena tersenyum.
"Iya tante sama-sama, saya juga seneng bisa ketemu Alena, anak yang baik dan rendah hati" puji Raisya.
"Alhamdulillah Raisya, tante sangat bersyukur punya anak seperti Alena, oh ya ayo silahkan duduk mau minum apa nak?" tanya mama Alena kepada Raisya.
"Air putih aja tante" jawab Raisya.
"Oh oke, bi tolong ambilin air putih ya 2!" suruh mama Alena
"Ma Alena mau minta izin sama mama, Raisya boleh gak tinggal disini sama kita? Karena dia lagi berantem ama keluarganya" pinta Alena sambil memegang telapak tangan mamanya.
"Boleh saja, tapi kalo keluarganya nyariin Raisya gimana?" tanya mama Alena.
"Tante gak usah khawatir, Raisya cuma nginep 2 hari aja kok gak lama jadi kalo Raisya udah tenang Raisya akan pulang" jawab Raisya
"Oh begitu, tante juga pernah diposisi kamu jadi tante paham betul perasaan kamu" ujar mama Alena.
"Oh ya? Mama gak pernah cerita ama Alena?" tanya Alena penasaran.
"Mama gak mau bahas itu lagi sayang" ujar mama Alena.
"Tante kuat banget ya menghadapi semuanya, Raisya pengen kuat sepeti tante deh!" kata Raisya.
"Kamu udah kuat kok, cuma kamu harus bisa mengotrol emosi, Alena mendingan kamu antar Raisya ke kamar tamu takutnya Raisya lelah" suruh mamanya.
"Iya my mom" jawab Alena.
"Ayok Rais" ajak Alena.
"Iya" kata Raisya.
Alena memang anak yang lugu, polos, baik dan cerdas. Dia selalu rangking 1 dan dia selalu ikut lomba olimpiade matematika. Raisya melihat semua pialanya yang dipajang di ruang tamu diatas.
"Ini piala lo semua?" tanya Raisya.
"Iya" jawab Alena.
"Wow keren sih lo ternyata jago matematika" puji Raisya sambil melihat piala-piala Alena.
"Makasih" kata Alena.
Mereka pun sampai ke kamar tamu.
"Ini kamarnya silahkan istirahat, aku ke kamar dulu ya" Alena pamit.
"Iya, makasih ya." ujar Raisya tersrnyum.
Raisya pun istirahat dan bermain ponsel. Tanpa disadari abangnya Gilang sudah telepon sebanyak 50 kali tapi karena hp nya Raisya mati jadi dia tidak tau.
"Abang niat amat nelepon gue, mama sama papa juga miscall dari tadi" kata Raisya sambil melihat pesan-pesan yang masuk.
"Gua telepon balik aja kali ya" ujar Raisya.
"Ah gak usah deh gue kan lagi badmood ama mereka!!" gumam Raisya berubah pikiran.
Tok tok tok!!
Alena mengetok pintu kamarnya Raisya. Dengan cepat Raisya membuka pintu itu.
"Iya sebentar" ujar Raisya.
"Hai Rais makan yuk mama aku udah masak banyak loh kamu pasti laper?" tanya Alena.
"Wah kebetulan banget gue laper nih hehe" jawab Raisya tertawa.
"Yaudah ayo kebawah!!" ajak Alena.
Raisya dan keluarga Alena pun makan bersama di meja makan disitu ada papa mamanya Alena, kakaknya Alena, dan Alena. Mama Alena sudah menceritakan Raisya ke papa nya Alena.
"Raisya kamu tinggal dimana?" tanya papa Alena.
"Di Komplek permatasari no 21, om" jawab Raisya dengan sopan.
"Kamu lagi berantem saya keluarga kamu?" tanya papa Alena.
"Iya om biasa lah," jawab raisya.
"Ya sudah kamu makan yang banyak ya!!" ujar papa Alena.
"Iya om" jawab Raisya.
"Kok Alena gak disuruh makan banyak sih, ah papa mah begitu" gerutu Alena dan bersedekap dada.
"Kamu kan udah setiap hari makan masakan mama nanti kamu gendut kaya sapi mau?" ledek papa Alena.
"Aaaa papa, Alena bukan sapi!" bantah Alena.
Papa, mama, kakanya Alena menertawakan Alena.
Ya!! Keluarga Alena memang harmonis selalu happy gak pernah ribut.
Raisya tersenyum dan menatap Alena wajah gadis itu terlihat sangat bahagia dan Raisya rasa Alena tidak pernah menangis karena mempunyai keluarga seharmonis ini, Raisya berharap Alena selalu bahagia agar Alena selalu tersenyum."Alena beruntung banget gua juga pengen punya keluarga seharmonis keluarga Alena" ujar Raisya dalam hati.
"Oh ya Raisya kaka denger kamu juga punya abang ya?" tanya kaka nya alena.
"Iya ka, emang nya kenapa?" tanya balik Raisya.
"Enggak kaka cuma mau tau aja sih, abang kamu kuliah di mana?"
"Emm, di UI ka karena,abang aku tuh dapet beasiswa di UI dan dia juga ngambil jurusan kedokteran" jawab Raisya.
"Ohh hebat ya abang kamu, kaka juga kuliah di UI cuma jurusan sastra, kira-kira umur abang kamu berapa?" tanya kaka Alena.
"Umur abang aku seumuran kaka kayanya cuma lebih tuaan abang mungkin" jawab Raisya.
"Kaka ngapain nanya abang nya Raisya terus? Cie-cie penasaran ya?" ledek Alena.
"Apaan sih lo gua getok pala lu pake sendok sini!!" ujar kaka nya Alena yang sedang memegang sendok.
"Udah ayo makan dulu ngobrolnya nanti aja ya!!" suruh mama Alena.
Kakak nya Alena bernama Bulan citrani biasa dipanggil Bulan,Bulan adalah wanita yang cerdas seperti adiknya cuma dia sama seperti Raisya tidak suka mtk!! Dia pintar dibidang sastra.
☆☆☆
Gimana makin hari makin serukan? Pasti hidup kalian lebih berwarna karena baca cerita karya saya~
Udah vote belum??vote yuk makasih♡♡Follow akun ig dibawah ini
@wp.capcin
@_viani.14
KAMU SEDANG MEMBACA
RAISYA BAD GIRL [Terbit]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! ♡TIDAK SEMUA PEREMPUAN BISA DISAMA-SAMA KAN MEREKA MEMPUNYAI KEHEBATANNYA SENDIRI♡ Ini tentang BAD GIRL yang selalu buat onar disekolah dan selalu menjadi langanan ruang bk siapa lagi kalo bukan RAISYA QUEEN ARDIANSYAH. Ke...