Seorang gadis menangis sesegukan di dalam apartemen yang gelap ,menangisi nasibnya yang merasa sendiri dan tertekan ,keluarga kecil yang utuh yang ia banggakan dulu telah hancur berkeping-keping , ia harus menelan pahitnya bahwa mamanya harus di rawat di rumah sakit jiwa ,sudah hampir setengah tahun orang tercintanya itu di rawat di salah satu di tempat mengerikan itu dan tak ada yang mengetahuinyaSetelah melakukan panggilan video dengan mamanya yang dibantu oleh pengurus mamanya disana ,Jennie menangis sambil memeluk lututnya sendiri,dia benar-benar benci keadaan sepi seperti ini.
Dia mengepalkan tangannya saat mengingat kejadian tadi di rumah sakit
FlasBack On
Jennie datang lagi ke rumah sakit karna kemarin saat ingin menemui ayahnya Siwoon sedang berada di luar kota, hubungan Jennie dan Siwoon tidak sedekat itu,Jennie ingin bertemu untuk mengatakan sesuatu kepada ayahnya yang sudah lama tak ia temui
"Dr.kim baru saja keluar mengantarkan anaknya pulang" jawab salah satu suster yang lewat didepan ruangan Siwoon.
"Anaknya? Bukankan aku adalah anaknya" gumam Jennie.
"Maaf kak?" Tanya suster itu heran
"Oh tidak tidak,yaudah terimaksih" ucap Jennie lalu meninggalkan ruang siwoon.
Saat berjalan keluar Jennie melihat ayahnya Siwoon sedang mendorong kursi roda yang diduduki Jisoo,ia mengepalkan tangannya,kesal itu yang dia rasakan .
Degg
Apa itu JungKook? Benar ,Jennie tidak salah lihat, rasa kesalnya tambah memuncak, selain keluarganya ,bahkan orang yang dia cintai di rebut juga, melihat JungKook akrab dengan Sooya membuat darahnya mendidih,ini benar-benar tidak bisa di diamkan.
Back to reality
Jennie mengambil ponsel yang sempat ia lempar sembarangan,mencari kontak yang dia berikan nama " Ayah 💔" .
Ia menatap layar handphonenya,berpikir apakah dia harus menelfon atau tidak,jari jempolnya sedikit bergetar saat ingin menekan tombol calling
Panggilan tersambung
"Halo"
Jennie hanya diam, tanpa sadar ia meneteskan air mata,bahkan menutup mulutnya agar suara isakannya tak terdengar
"Jennie sayangnya ayah bisa dengar suara ayah?"
"Ada apa menelfon? Jenniesehatkan?"
"Sa...."
Belum selesai Siwoon melanjutkan ucapannya,Jennie dengan sepihak mematikan panggilannya.
*********
Jisoo sudah berada di kamarnya saat ini,ditemani mbok bok-jo yang setia mengelus rambut nonanya yang kalau sedang sakit sangat manja ini
"Apa si mbok tidak boleh pergi non?" Tanya mbok bok-jo ,masih mengelus rambut Jisoo
Jisoo yang sedari tadi menutup matanya hanya menggeleng.
Sooya dan siwoon akhirnya meninggalkan Jisoo dan mbok bok- jo dikamar,iya sedari tadi dua manusia ini juga ada disana ,namun tak bicara apa-apa ,Siwoon hanya membantu Jisoo untuk naik kekasurnya lalu setelah itu dia tidak tau ingin melakukan apalagi.
"Kamu tau siap orang yang sudah membuat Jisoo seperti itu?"pertanyaan Sooya menghentikan siwoon yang mendahului langkahnya.
"Aku akan mencari tau,orang suruhan ku sedang menyelidikinya" jawab Siwoon
Sooya berdecih,apa dia mau menangkap anaknya sendiri
"Kau benar-benar tidak tau siapa pelakuknya?" Tanya Sooya sekali lagi, membuat Siwoon menatapnya heran
"Apa maksud mu?" Tanya balik Siwoon
"Kamu tidak perlu susah susah mencari siapa pelakunya,aku hanya takut kau akan menyesal" kata Sooya
Siwoon benar-benar di buat bingung dengan ap yang sooya katakan,menyesal? Kenapa harus menyesal
"Tak bisakah kau jelaskan? Memang kamu tau siapa pelakunya? Kenapa hanya diam,dia harus dihukum karna membuat anak ku sakit" ucap Siwoon
"Anak?" Sooya benar-benar kesal saat ini " dia hanya anak ku,semenjak kamu membohongi kami Kim Siwoon" lanjutnya
"Lebih baik kau jaga anakmu yang dari wanita pertamamu,dia benar-benar kelewat batas"
"Apa maksudmu Sooya?" Tanya Siwoon mencekal pergelangan tangan Sooya yang akan beranjak pergi ,ini benar-benar susah di mengerti olehnya
"Kau masih bertanya,baiklah, orang yang sudah membuat anakku hampir sekarat,itu adalah perbuatan anak mu,KIM SIWOON!"
Siwoon tak percaya dengan apa yang telah sooya katakan padanya
"Kau tak percaya,kau bisa tanyakan sendiri"
"Dan segera tinggalkan rumah ini"
Sooya melangkah pergi dari hadapan siwoon,
Siwoon masih sedikit bertanya-tanya apa yang sebenaranya terjadi.*******
Jisoo kembali lagi ke aktifitas sehari-harinya,bersekolah, Dia sudah duduk di meja makan pagi ini,hanya sendiri,Sooya sudah pergi entah kemana sepagi ini.
"Nona ,apa sudah merasa baikkan? Apa tidak seharusnya besok saja kesekolahnya?" Tanya mbok bok-jo
"Jisoo sudah sehat mbok,lagian Jisoo enggak sakit parah ,si mbok lebay" jawab Jisoo ,sambil mengunyah roti dengan selai strowberry
"Lebay? Astaga ,sampai masuk rumah sakit non,lain kali nona harus hati-hati lagi kalau ingin makan,kalau perlu tidak usah beli makan dikantin ataupun dimanapun ,nanti si mbok yang akan siapkan bekal"
Jisoo merasa tersentuh dengan ke khawatiran mbok bok-jo
"Kalau si mbok masak terus,apa tidak lelah?"tanya Jisoo
"Tidak,si mbok malah akan lebih semangat kalau nona yang memintanya" jawab mbok bok-jo dengan semangat yang membara
Jisoo tersentuh geli dengan tingkah pembantunya,Jisoo sangat menyayangi mbok bok-jo nya itu ,jisoo merasa nyaman jika di dekat mbok bok -jo,dan mungkin sudah ia anggap sebagai kaluarganya sendiri.
*******
Jisoo berjalan dari parkiran menuju kelasnya,namun baru beberapa langkah ada yang menghalangi jalannya
"Kok lo ga mati"
Jakarta, 08- Maret-2024
Kim Jennie