Revisi
26 April 2023
Note : Perubahan pada kalimat dan inti cerita.
___
Chapter ini masih berhubungan dengan chapter sebelumnya.
Saat ini Sanzu tengah berjalan seorang diri menuju ke supermarket terdekat.
Buat apa? Yo ndak tau kok tanya saya:v
Takemichi menyuruhnya pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan.
Seharusnya dirinya yang pergi tapi karena tugas yang sedari tadi menumpuk ia harus menyuruh Sanzu untuk keluar.
Lah ada babu gunanya buat apa?
Sanzu pun menuruti perintah sang kakak, toh perjalanan menuju supermarket tak memakan waktu sebanyak ia bekerja di cafe.
Lagipula perintah sang kakak adalah mutlak baginya. Apapun ia lakukan asalkan Takemichi yang memintanya.
Dih bangke:v
Sekarang ia sudah berada didalam supermarket, mengambil keranjang dan segera berjalan menuju rak yang ia tuju.
Melihat sebuah kertas berisi catatan apa saja yang harus ia beli di supermarket. Dimulai dari daging, sayuran dan beberapa minuman kaleng.
Dengan tangan cekatan ia sibuk memilih dan meletakkan bahan yang sudah tertulis di note tersebut masuk kedalam keranjang.
Saat ia berjalan menuju area minuman kaleng, tiba-tiba seorang perempuan datang dan memanggilnya.
"Wah-wah lihat siapa yang tengah berbelanja saat ini" Ujar perempuan tadi dengan nada mengejek.
"Matamu buta kah? Sepertinya Takeomi terlalu memanjakan jalang sepertimu" Jawab Sanzu dengan raut wajah yang terkesan santai namun penuh dengan ejekan.
"Kau iri kan, hanya karena Takeomi memanjakan diriku"
"Hah, sebelum aku menjawabmu akan lebih bagus jika kita keluar dulu" Ucap Sanzu dengan nada malasnya.
Perempuan itupun hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan Sanzu dengan langkah yang menjijikkan dimata Sanzu.
Segera saja Sanzu melanjutkan kegiatannya tadi, jika ia lupa membeli beberapa bir untuk Takemichi, dirinya akan terkena amukan manis dari sang kakak.
Apa itu? Pantatnya kena tabok pake sapu rumah, tau kan. Pasti kalian pernah.
Oke lanjut.
Setelah selesai mengambil bir dari lemari pendingin ia segera berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan yang terdapat dalam keranjang.
Perempuan itu masih menunggu Sanzu. Dengan kaki di hentak-hentakkan sambil melihat kearah pintu masuk supermarket.
Akhirnya manusia yang ditunggu pun keluar. Segera saja ia menghampiri Sanzu dan menariknya menuju gang sempit didekat supermarket.
"Jadi kau iri kan karena Takeomi lebih memanjakanku? " Ujar perempuan tadi dengan nada mengejek.
"Heh, dengar Senju untuk apa aku iri dengan jalang sepertimu" Jawab Sanzu dengan nada penuh penekanan nama perempuan tadi.
"Ahahaha, jangan berbohong Sanzu aku tau dari matamu itu"
"Kau membunuh orang hanya agar Takeomi melirikmu bukan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child || Sanzu x Takemichi ✔
Short Story[ Revisi ] End. Pertemuan yang tidak direncanakan menjadi awal dari cerita ini. . . . Karakter bukan milik saya!!