Revisi
04 Maret 2023
Note : sedikit perubahan pada kalimat dan inti cerita.
___
Waktu sudah menunjukkan pukul 05.40, yang mana ia harus segera membuat sarapan untuk dirinya dan Sanzu. Hari ini mungkin akan sedikit sibuk bagi Takemichi, mengingat bahwa Takemichi kini sudah mempunyai usaha sendiri.Mungkin akan lebih baik jika ia mulai membuka lowongan pekerjaan untuk cafe miliknya. Lalu, hari ini ia juga harus pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli semua kebutuhan yang diperlukan Sanzu.
Hidangan untuk sarapan telah tersaji di meja makan, menatap sebentar tatanan meja makan yang tersusun rapi, Takemichi segera beranjak pergi menuju lantai 2, tempat (kamar tidur) dimana Sanzu tidur.
Kamar Sanzu terletak di ruangan paling pojok lantai 2 sedangkan Takemichi berada di lantai 1 .
Langkah kakinya berhenti tepat di depan pintu dengan cat berwarna putih polos. Takemichi sedikit menarik napasnya sebelum mengetuk pintu. Ia sedikit mengetuk cari pada nakas minimalis yang terletak tepat disebelahnya, dan berakhir dengan mengetuk pintu dengan pelan.
"Sanzu, apa kau sudah bangun? Jika sudah, segeralah mandi dan turun ke bawah untuk sarapan. "
Hening. Namun, tak lama suara parau khas bangun tidur terdengar dari dalam, "baiklah."
___
Sanzu berdiri menatap lantai satu. Dari atas, terlihat ruangan yang tak terlalu kecil dan tak terlalu besar. Minimalis dan rapi.
Di seberang ruang tamu, terlihat dapur yang cukup besar. Banyak peralatan masak tergantung pada dinding ruangan yang telah terpasang gantungan. Di meja makan, sudah tersaji begitu banyak makanan, tak lupa dengan Takemichi yang sibuk menata sesuatu.
Pemandangan seperti jarang sekali terlihat dimatanya. Setiap hari yang ia lihat hanyalah ruangan sepi yang hanya terisi hantu tak kasat mata. Ada penghuni, namun saling mengabaikan satu sama lain.
Merasa di perhatikan, Takemichi menatap sekeliling untuk memastikan. Sudut matanya mengarah pada anak tangga, dan menemukan Sanzu yang diam dengan mata tajam yang mengarah nya."Kemarilah", Ia sedikit melirik Sanzu, memandang remaja yang satu ini dengan teliti "ternyata bajuku muat di tubuhmu ya, kukira tak akan muat karena porsi tubuhmu yang besar" Ucap Takemichi sembari melihat tampilan Sanzu.
"Itu berarti aku tumbuh dengan benar" Jawa Sanzu sambil duduk di samping Takemichi.
"Ya,ya. Kau tumbuh dengan benar dan sehat" Jawab Takemichi disertai dengan kekehan kecil.
Setelah beberapa perbincangan kecil, akhirnya mereka berdua pun makan bersama, hening tanpa adanya pembicaraan keduanya sibuk dengan makanan masing masing sampai Takemichi memecah keheningan.
"Hari ini kita ke pusat kota dulu lalu pergi ke cafe oke? " Tanya Takemichi pada Sanzu.
"Cafe? Kau punya cafe? "
"Iya, baru perdana kemarin, jadi hari ini aku berpikir untuk membuka lowongan mungkin untuk 3-5 orang. " Jawab Takemichi.
"Baiklah."
Setelah selesai dengan sarapan masing masing, kini mereka berdua sudah berjalan menuju pusat kota, kenapa tidak naik bus? Rumah Takemichi itu dekat dengan pusat kota jadi lebih enak dan hemat pengeluaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child || Sanzu x Takemichi ✔
Short Story[ Revisi ] End. Pertemuan yang tidak direncanakan menjadi awal dari cerita ini. . . . Karakter bukan milik saya!!