Teriknya sinar matahari membuat kepala Sanzu terus berputar-putar.
Bagaimana tidak?
Padahal baru hari pertama ia kembali masuk sekolah sudah dijejali dengan segala hal yang membuatnya muak.
Yang pertama adalah jam olahraga yang mengharuskan semua siswa untuk pergi ke lapangan.
Yang kedua dirinya harus bertemu dengan si kembar Haitani. Dua manusia yang sama dajjalnya dengan dirinya. Apalagi satu kelas dan satu lingkungan dengan mereka.
Resign hidup boleh kagak sih?
Sambil duduk di tepi lapangan sembari memperhatikan sang guru yang tengah mempraktikkan gerakan bagaimana cara memukul bola kasti yang benar.
Pengen rasanya Sanzu membuat ulah disini, tapi dirinya ingat titah sang kakak.
"Hei Sanzu tidakkah kau rindu pada kami? " Goda salah satu dari Haitani bersaudara.
"Tidak" Jawaban singkat yang mereka dapatkan.
"Ayolah, padahal sudah lama kita tidak bertemu " Ran yang terus mengoceh tepat disebelah Sanzu.
"Tutup mulutmu bajingan" Ucap Sanzu sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menjauh.
"Aish kasarnya"
Setelah jam olahraga berakhir kini semua murid sudah berpencar dan terpecah belah.
Ada yang berada dikelas, di kantin dan berada dimana saja. Menuju tempat yang menurut mereka menyenangkan.
Sanzu pun melakukan hal yang sama, dirinya memilih untuk tetap berada di kelas sembari membuka kotak makan yang telah Takemichi siapkan untuk dirinya.
Takemichi bilang dirinya harus makan makanan sehat agar tubuhnya kembi seperti semula.
Haitani pun hanya menatap cengo. Tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Hei Sanzu, kau mencoba menjadi anak rumahan kah? " Tanya Rindou yang dari tadi terus melihat apa yang dilakukan Sanzu.
"Bukan urusanmu mata empat"
"Hei apa maksudmu dengan mata empat! "
Sanzu memilih untuk mengabaikannya dan lebih berfokus pada bento yang terlihat menggiurkan.
"Bukankah kau sudah dibuang dari keluarga Akashi Sanzu?" Tanya Ran sambil membuka bungkus roti.
Sanzu hanya membalas dengan anggukan, toh memang benar dirinya sudah dibuang oleh mereka.
"Lalu sekarang kau tinggal dimana, kolong jembatan atau pinggir jalan? " Sela Rindou dengan nada penuh ejekan.
"Aku mau tinggal dimana, apa urusannya dengamu sialan"
"Huh~ kasarnya, aku hanya bertanya tak perlu sejutek itu"
Tak selang beberapa waktu bel yang menandakan bahwa jam masuk telah berbunyi.
Para murid yang sejak tadi berada diluar segera berjalan masuk kedalam kelas.
Mempersiapkan mata pelajaran yang akan mereka pelajari setelah ini.
Kedua Haitani telah duduk di meja masing-masing, sedangkan Sanzu telah selesai dengan acara makan siangnya.
Pulang sekolah. . . .
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 yang berarti waktu pulang telah tiba.
Semua murid sudah bersiap untuk pulang tinggal menunggu sang guru untuk membubarkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child || Sanzu x Takemichi ✔
Short Story[ Revisi ] End. Pertemuan yang tidak direncanakan menjadi awal dari cerita ini. . . . Karakter bukan milik saya!!