Lusa depan Sanzu akan pergi ke sekolah.
Awalnya ia menolak hanya karena dirinya seorang pembunuh.
Sebenarnya ia tak masalah mendapat ejekan seperti itu. Itu hanya alasan agar Sanzu tak jauh dari Takemichi.
Heleh padahal tinggal seatap:v
Tapi karena paksaan dan omelan dari Takemichi dengan kesal ia menerima hal itu.
Dirinya akan sekolah lusa depan nanti.
"Ingat Sanzu kau tak boleh berulah di sana" Tegas Takemichi yang sedang duduk didepan Sanzu.
"Aku tak bisa janji" Jawab Sanzu sambil mengalihkan tatapannya dari sang kakak.
Jujur Sanzu takut bila Takemichi sudah marah. Tatapannya itu seakan membuat dirinya tak bisa berkutik. Aura ke ibu mencuar keluar dari tubuhnya.
"Hah kau hanya bersekolah sampai jam 3 sore Sanzu bukan untuk sehari penuh" Omelan Takemichi masih terdengar.
Emang jam pulang smp itu pukul berapa? Kalo disekolah aing dulu jam 13.30 udah pulang:v
"Tapi itu sama saja, nanti siapa yang membantumu di cafe? " Sanzu yang tak kalah debat dengan sang kakak.
"Itu urusan gampang, aku sudah menemukan pekerja yang seumuran denganku. Jadi kau tenang saja" Ujar Takemichi sambil menenangkan dirinya.
"Tapi tetap saja" Gimana Sanzu yang masih terdengar ditelinga Takemichi.
"Dengar aku sungguh tak apa, nanti kau juga bisa membantuku pulang sekolah" Ucap Takemichi sambil mengelus surai cream milik Sanzu.
"Benarkah? " Seru Sanzu memastikan.
"Tentu" Jawab Takemichi sambil mengacak dan mengelus surai cream Sanzu.
Lagipula Takemichi memang benar-benar sudah menemukan pekerja yang seumuran dengan dirinya.
Takemichi itu berumur 20 tahun. Jadi diumur segitu masih banyak orang yang berpergian untuk mencari pekerjaan.
"Baiklah sekarang kau mandilah dan segera turun untuk makan malam" Suruh Takemichi sambil pergi menuju dapur.
Tanpa bantahan, Sanzu langsung pergi menuju kamar mandi.
Anak pungut tidak boleh membantah nak.
Byurrr
Suara air yang Sanzu gunakan untuk mandi. Itu pake gayung bukan shower:v
Setelah beberapa saat, kini Sanzu telah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaos putih dan celana hitam.
Bayangin sendiri, capek aing:v
Duduk berhadapan dengan Takemichi yang sudah lebih dulu berada di sana.
"Hari ini aku lupa pergi ke supermarket jadi makan malamnya omurice dulu" Ucap Takemichi sambil tersenyum kearah Sanzu.
"Tak apa, lagipula apapun yang kau masak selalu enak aniki" Jawab Sanzu sambil menatap makanan yang terhidang di depannya.
"Ahahahaha, baiklah. Kalo begitu Ittadakimasu" Seru Takemichi yang dibarengi oleh Sanzu.
Acara makan malam tadi di iringi dengan sedikit pertengkaran kecil. Namun tak membuat suasana hangat di sana menjadi pudar.
Dulu Takemichi selalu hidup sendiri karena kedua orang tuanya pergi meninggalkan dirinya.
Bukan mati, melainkan mereka tak mau mengurus Takemichi.
Takemichi sih tidak peduli, asalkan uang terus mengalir di rekeningnya itu sudah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child || Sanzu x Takemichi ✔
Conto[ Revisi ] End. Pertemuan yang tidak direncanakan menjadi awal dari cerita ini. . . . Karakter bukan milik saya!!