Shea berjalan seorang diri di koridor lantai satu menuju kelasnya berada. Kelas 10 IPA 5, kelas yang berada di paling belakang alias paling ujung.
Sepanjang perjalanan, sosok Shea yang cantik dengan pesonanya yang luar biasa selali menjadi pusat perhatian.
Tak hanya lirikan dari berpasang-pasang mata, banyak pula bisik-bisik yang membahas kejadian yang melibatkan Shea pagi tadi.
" Hei, itu kan cewek yang sempet bikin heboh pra upacara tadi pagi. "
" Heem, diliat dari deket emang cantik banget ya, gak salah kalo anak-anak pada ribut ngomongin dia. "
" Cantik sih emang cantik, tapi kek nya judes. "
" Ck, orang cantik mah bebas, mau judes mau enggak, visualnya nggak bisa diabaikan begitu aja. Rejeki mata ini namanya. "
" Wah, bakal seger nih mata gue kalo tiap pagi bisa liat bidadari macem diam. Btw kelas mana sih ? "
" Liat dari barisannya tadi sih, anak 10 IPA 5 kalo nggak salah. "
" Weeeisss, sumpah demi apa lo, bidadari secakep itu ada di kelas troble maker ? "
" Beneran kok, nggak salah gue. "
" Oh, baby, sini abang bawa lagi lo ke nirwana, masa bidadari nyasar di dunia fana, udah gitu tempatnya gak layak buat cewek secantik lo. "
" Jijik, doi kagak mau sama lu, buluk. "
" Heh, ganggu orang ngehalu aja lu, resek. "
Shea tak menggubris ghibahan dari sekumpulan siswa maupun siswi yang dilewatinya. Kakinya tetap melangkah santai ke arah tujuan utamanya.
Disisi lain, di sebuah kelas yang sudah terisi oleh banyak siswa dengan wajah ceria mereka yang akhirnya terbebas dari MOS yang benar-benar menyiksa jiwa dan raga.
Times to ghibah.
" Eh, lo liat nggak cewek yang tadi yang diomelin sama Kak Fara ? "
" Iya, gue liat bet di lengan kirinya warna biru, berarti dia anak baru kayak kita kan ? "
" Eh iya, kok waktu MOS gue gak liat ya ? Padahal cantik banget, gak mungkin kalo sampe yang keliatan. "
" Dasar mata lo jelalatan. Yang bening-bening aja lo perhatiin. "
" Dih, wajar kali, gue normal ini, mana ada cowok normal nggak suka liat yang cakep-cakep, kayak lo enggak jelalatan aja kalo liat cowok cakep. Tapi beneran kemarin nggak liat sama sekali. "
" Ah palingan dia baru masuk dan gak ikut MOS. "
" Btw, puas gue liat Kak Fara kesel kayak tadi, mampus dia dikacangin sama anak baru. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Mr. Perfect
Teen Fiction"Sopan sedikit sama calon suami. Jangan pake lo-gue, GANTI!" Imbuhnya sedikit ngegass. "Hih, kan belom tentu gue nerima tawaran lo sih Pak-- eh, Kak." "Saya yakin kamu akan bilang iya." "Pede sekali anda!" "Harus dong, kalo orang seperti saya tid...