Berbeda dengan teman-temannya yang selalu heboh membicarakan guru baru.
Shea tetap cuek seperti biasanya. Seolah kehadiran guru baru itu tidak berpengaruh sedikitpun pada kehidupan sekolahnya.
Tapi Shea tidak pernah menduga, kedatangan guru baru yang menjadi perbincangan seantero sekolah justru akan menjadi awal harinya yang berantakan, menurut versinya.
Bagaimana tidak ?
Barusaja seminggu guru itu menggantikan Pak Rendi sebagai guru olahraga dan seni. Pria yang mendadak menjadi idola sekolah itu seolah selalu sengaja membuat masalah dengan dirinya.
Kekacauan yang Shea alami bermula sejak beberapa hari lalu.
Shea masih ingat dengan jelas, saat Pak Rendi memperkenalkan si guru baru yang juga akan menjadi wali kelas 11 Silver. Menggantikan sementara Pak Rendi yang akan cuti.
Dengan seenaknya, pria itu menunjuk dirinya sebagai TA atau teacher assistant. Semacam asdos lah kalau di perguruan tinggi.
" Saya sudah berdiskusi dengan Pak Rendi, dan beliau sudah setuju jika Sheana Ditya yang akan menjadi TA saya. "
Pak Rendi mengangguk, " Pemilihan ini ditentukan oleh indeks prestasi akademik siswa. Dan kalian pasti tahu kenapa saya memilih Sheana. " Sambung Pak Rendi menambahkan penjelasan dari guru penggantinya.
Semua siswa penghuni 11 Silver mengangguk paham.
" Jadi untuk yang bersangkutan bisa angkat tangannya ?! " Netra berwarna hazel itu menyusuri ruangan, mencari sosok yang sedari tadi dibanggakan oleh seniornya.
" Kharis, dimana Sheana ? " Tanya Pak Rendi.
" Di toilet kayaknya, Pak. " Jawab Premita.
Kedua pria dewasa yang hampir sama tampannya itu mengangguk.
" Anak-anak, saya harap kalian tidak berulah karena saya tidak ada. Saya minta kalian dapat bekerja sama dengan Pak Arka agar kelas kita bisa membanggakan. Jangan sampai kalian mengecewakan saya selaku wali kelas kalian. "
" Siap, Pakkkkk !!!! "
Tok tok tok
" Maaf, Pak. Kami.... " Ucap Maira setelah mengetuk pintu dan matanya langsung membola ketika sosok pria di samping Pak Rendi itu menolehkan wajahnya.
" Oh, my God !!! " Pekiknya yang langsung tertahan oleh kedua telapak tangannya saat merasakan tepukan tangan Sheana di bahunya.
" Kami dari perpus, Pak. Maaf terlambat. " Sambung Sheana.
" Ya, masuk. Dan Sheana kamu kesini dulu. " Pak Rendi melambaikan tangan memanggil Sheana untuk mendekat
Maira dan Sheana saling tatap. Kemudian Maira langsung berjalan menuju kursinya yang ada di paling pojok belakang.
Sedangkan Sheana mendekati dua pria yang merupakan gurunya.
" Ya, Pak. "
" Pak Arka, kenalkan ini yang namanya, Sheana Ditya. Kebanggaan saya ini, ehh kebanggaan Artama juga. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Mr. Perfect
Novela Juvenil"Sopan sedikit sama calon suami. Jangan pake lo-gue, GANTI!" Imbuhnya sedikit ngegass. "Hih, kan belom tentu gue nerima tawaran lo sih Pak-- eh, Kak." "Saya yakin kamu akan bilang iya." "Pede sekali anda!" "Harus dong, kalo orang seperti saya tid...