V

130 35 58
                                    

Teriakan Taeho terdengar dan membuat Yuzima tersenyum kecil. Menjahili anak itu membuat mood-nya sedikit membaik. Pantas saja dulu, para jurig senang sekali menjahili Taeho, karena ternyata memang sangat menyenangkan. Ekspresi dan sikap yang ditunjukkan Taeho seolah menjadi hiburan tersendiri.

Yuzima membuka pintu ruangannya dan masuk. Perlahan, senyuman yang ada di wajahnya sirna begitu ia memasuki ruangan yang dingin dan hampa itu. Ruangan kebesarannya sebagai seorang pemimpin namun memberikan tekanan tersendiri pada emosinya.

Dengan perlahan, bungsu Nakamoto itu menarik kursi dan duduk. Helaan nafas terdengar saat ia melirik ke arah tumpukan laporan yang belum ia baca. Pekerjaan yang menggunung ditambah beban pikiran juga masalah pribadi membuatnya sulit untuk bernafas.

Tentang penyerangan tempo hari, ia sudah menemukan siapa dalang dibalik hal itu. Banyak bukti dan laporan yang mengarah pada satu oknum — Phoenix. Kelompok yang sudah menjadi musuh bebuyutannya sejak dulu itu kini memiliki banyak celah untuk menyerang karena terungkapnya identitas Jineul karena kelalaian Yuzima yang tidak memperhitungkan lokasi saat mengunjungi makam Yuko.

Dipijatnya kepala yang berdenyut itu dan ia memejamkan mata. Beberapa rencana sudah tersusun di dalam pemikiran cerdiknya itu, namun ia tidak bisa merealisasikan hal itu — butuh banyak pengorbanan dan waktu. Ia tidak boleh gegabah, atau rencana yang sudah direncanakan itu malah berbalik menjadi bumerang.

"Astaga..." Gumamnya pelan.

Yuzima membuka mata dan pandangannya tertuju pada kalender yang terletak di atas meja kerjanya — menampilkan tanggal di bulan ini dan sebuah lingkaran merah di salah satu tanggalnya.

Sebuah senyuman sendu terbit di wajah keras Yuzima. Ia meraih kalender itu dan menatapnya dalam. Tanggal 19 yang dihiasi lingkaran merah terang dan sebuah catatan kecil terdapat di sana. Yuzima's birthday ❤️ — tulisan itu ditulis oleh Taeho yang kala itu sedang bosan menunggu. Dan dengan jahilnya, tangan anak itu mencorat-coret kalender tepat di mana waktu Yuzima lahir ke dunia.

Ah, rasanya sudah sangat lama semenjak terakhir kali ia merayakan ulangtahunnya. Lusa, genap ia berulangtahun ke 25. Seharusnya ia senang, namun denyut jantungnya mengatakan sebaliknya. Dadanya selalu merasa sesak, sampai-sampai ia hampir kesulitan bernafas lalu menangis tersedu-sedu.

Dan kini, tanpa diminta ingatannya terlempar pada kejadian enam tahun lalu. Tepat saat ulangtahunnya yang ke 19 dirayakan.

••••

Flashback on

Yuzima melangkah kakinya dengan riang menuju rumah. Hatinya sedang berbunga karena bahagia dan ia sudah tidak sabar untuk sampai di rumah dan memeluk sang ibu erat. Jineul baru saja mengirimi pesan dan menyuruhnya untuk pulang dengan nada serius dan marah — katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan.

Sebenarnya Yuzima tahu, ibunya itu sedang bermain drama untuk memberikan kejutan padanya. Hari ini, ia berulangtahun. Hampir saja ia lupa karena terlalu fokus berlatih. Dan saat sang ibu menelpon dan ia mendapatkan ucapan selamat ulang tahun pertama dari Taeho, barulah ia ingat jika ia sedang berulangtahun. Padahal beberapa hari yang lalu ia sangat menantikan hari ini.

Senyuman lebar senantiasa terbit di wajahnya. Ia tak segan-segan menyapa beberapa orang yang tidak sengaja berpapasan dengannya — entah itu yang ia kenali atau tidak.

Dan perjalanan cukup panjang dari tempat latihan menuju rumah pun selesai. Yuzima dengan segera memasuki rumah dan melepaskan sepatunya. Semerbak wangi khas cemilan manis juga kue tercium olehnya saat ia menginjakkan kakinya di ruang tamu. Rona bahagia semakin terpancar dari wajah Yuzima — dan ia berjalan mengendap menuju dapur untuk memberikan kejutan pada kedua orangtua juga kakeknya.

Little Yakuza! [Side Story Of Genbrok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang