🌺

773 86 1
                                    

"Terimakasih"



Jung Sany terus menerus memalingkan wajahnya dari sosok mungil di boks bayi yang berada di sampingnya.
Dia tidak henti meneteskan air mata.

Dia tidak tau apakah dia harus bahagia atau justru lebih menderita.

Sesekali dia bingung sendiri. Bagaimana dia bisa menghadirkan sebuah kehidupan lain di saat dia seharusnya menjaga buah cintanya dengan suaminya.
Ini sebuah kesalahan..

"Nyonya.. tuan Lee berpesan agar nyonya makan.
Keadaan nyonya sangat lemah saat ini.
Infus saja tidak akan cukup untuk.."

"Pergi!"
Potong Sany.
"Aku tidak mau menerima basa-basi lagi!
Pergi dan bilang pada tuanmu secepatnya melepaskanku!"

"Tidak sekarang Lara..
Kau harus di sini hingga kau pulih"
Lee Theo melangkah masuk dan mencoba lagi untuk menenangkan wanita itu.

"Jangan menyentuhku tuan!"
Bentak Jung Sany ketika pria itu hendak menyentuh tangannya.

Pria itu menurut, dia memilih untuk berdiri saja.
Ditatapnya wanita di hadapannya  untuk beberapa saat sambil bersedekap dada.
"Aku ingin berterimakasih..
Putraku.."
Mata si pria kini menatap boks bayi mewah itu.

"Kau... hebat Lara..
Putraku lahir dengan sehat dan selamat.."lanjutnya dengan wajah termenung dan mata yang kembali berlinang.
Rasa bahagia di hatinya saat ini sungguh tidak dapat di lukisannya.
Setelah sekian lama, akhirnya dia memiliki seorang putra yang diinginkan.

"Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau tuan. Sekarang penuhi janjimu!"
Terdengar suara Jung Sany.
Dia bicara tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya.

Lee Theo tertawa ringan mendengar, lalu dia mendekati ranjang mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur itu.

"Apa kau pikir aku akan melanggar janji yang  kubuat?"
Tanyanya menatap punggung lawan bicaranya.

"Tidak Lara.. kau akan mendapatkan apa yang kau minta." Lanjutnya.

Ada jeda yang sengaja di buat oleh pria paruh baya itu.
Dia menanti respon wanita itu.

Benar saja,mendengar perkataan pria itu barusan ntuk Jung Sany segera menolehkan wajahnya.
pandangan mereka bertemu.
baru Sany sadari kalau ternyata pria itu sudah berubah sedikit penampilannya. Dia mencat warna rambutnya menjadi gelap, menjadikan dia terlihat jauh lebih muda.

"Lara.."

"Kau janji..
Kau akan melepaskan aku.
Sekarang aku harus pergi."
Ada tetesan air mata lagi mengalir di pipi Jung Sany saat mengatakan itu.
Dia sendiri menangis karena sangat takut.
Bagaimana jika pria itu tidak mau melepaskannya,sedangkan dia tidak punya kekuatan untuk melawannya sedikitpun.
Dia sudah sangat menderita selama sembilan bulan ini.
Dia tersiksa, dan seolah tidak memiliki hak untuknya sendiri.

"Berapa kali pun kau memintanya Aku tidak akan memenuhi." pria itu menjawab ketus.

"Apa maksudnya?!"emosi Sany kembali memuncak.

"Lara.. kau mau apa lagi?!
Aku sudah melakukan semua agar kau bisa berubah pikiran.
Dengar!
Aku ingin menikahimu, kau akan menjadi istriku Lara.. istri sahku!!" Lee Theo menegaskan lagi keinginannya.

"Tapi aku tidak mau!!.."pekik Jung Sany.
Inilah yang dia takutkan.
Dia tau pria itu jatuh cinta padanya.
Terlihat dari perlakuannya selama sembilan bulan ini.
Tapi, ini tidak ada dalam perjanjian tertulis itu.
Dia mau bebas, dan pria itu hanya perlu memenuhi janjinya untuk membuatkan dia identitas baru.
itu saja.

Sedangkan,mata Lee Theo kini menatap tajam ke arah wanita di depannya itu.
Kenapa kau begitu keras kepala?
Begitu batinnya.

"Lepaskan aku tuan.."isak Jung Sany sedikit melemah.
Dia sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan dengan meninggikan suaranya.

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang