Seokjin dan Hoseok.

664 69 0
                                    

Happy reading..
.







Dua hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Park Daniel belum juga menunjukkan tanda-tanda akan membaik.
walaupun demikian Sean dan Sarah selalu berpikir positif. Mungkin dia hanya perlu istirahat total lebih lama dari biasanya.
Pria yang dulu terkenal dengan sifat keras dan tegasnya itu memang sudah lama sekali didiagnosa mengidap kanker paru-paru dan jantung.
Dokter yang menanganinya selama inipun sudah sejak lama memvonis dia tidak bisa bertahan.
Apalagi Park Daniel sendiri sudah pernah mengatakan kalau dia tidak mau melakukan perawatan intensif.
Sebab dulu,sewaktu dia masih memiliki park Jerry di sisinya, dia merasa yakin bahwa tidak masalah jika tiba-tiba saja dia harus mati meninggalkan semua.
Anak tertua keduanya itu adalah anak kebanggaan dengan kecerdasannya yang sangat bisa diandalkan olehnya kapanpun.
Itulah yang membuat dia merasa tenang karena dia tau hartanya akan jatuh ke tangan yang tepat sepeninggalnya kelak.
Sifat dan karakter Park Jerry tersebut sangat berbeda dengan anak bungsunya yang bernama Park Jason yang lebih tertarik dengan segala yang berbau seni terutama musik.

Itulah sebabnya dia dengan mudah membuat keputusan sendiri, saat Jason anaknya itu membuat ulah,tidak mau mendengarkan nasihatnya untuk menjauhi kekasihnya Jung Sany.

Egonya yang tinggi membuatnya lupa kalau dunia ini berputar dan banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Setelah Jerry sudah tiada, barulah dia menyadari dan menyesal.
Seandainya dia tidak gegabah dalam membuat keputusan,tentunya saat ini dia tidak seperti ini.
Dia seharusnya hanya perlu duduk manis, sambil memberikan arahan kepada Jason tentang ini dan itu, atau meminta kepada orang-orang kepercayaannya untuk menjalankan perintah darinya.
Dan ketika tiba hari minggu mungkin dia akan menghabiskan waktu bersama cucu-cucunya.
Seperti orang-orang tua yang sudah sukses pada umumnya.

Tapi sekarang ini,dia hanya terbaring di tempat tidur ruang VIP rumah sakit,dengan segala alat menempel di tubuhnya.
Waktu sadarnya hanya sedikit setiap harinya.
Dia hanya bangun sekitar dua jam saja dalam sehari.
Dan selebihnya dia akan dipaksa tidur karena pengaruh obat bius.


Meski demikian, dia tetap akan kembali meninggalkan rumah sakit ini pada hari minggu nanti.
Tak menghiraukan peringatan dari dokter yang menanganinya, juga wajah-wajah cemas dari Sarah dan Sean.

Dia sudah ada janji dengan baby, dan itu tidak boleh dilewatkan katanya.

"Kau sampaikan kepada mereka bahwa aku akan datang memenuhi janjiku."
Ucapnya kepada Sean saat dia akan kembali tidur setelah jam makan siang.

"Saya juga akan ikut, dan anda akan tetap dibawa menggunakan ambulans kesana."ucap  dokternya yang sudah di ambang pasrah akan pasiennya yang satu ini.

"Terserah bagaimana caranya.
Kalian para dokter pasti lebih tahu mana yang lebih baik.."

"Aku akan ikut ya kek,"

"Kita akan membahas itu nanti Sarah."ucap Sean membantu menjawab.

"Aku merindukan kak Youn Jun..
Aku juga sangat penasaran dengan baby Jimin, Paman boleh kan?"bujuk gadis manis itu.

"Aku minta izin kepada mereka dulu, baru kau boleh ikut ya"
Ucap Sean akhirnya.

"Baiklah paman."

.

.

.

.

.

Malamnya di kediaman keluarga Kim..

Yoongi dan Jungkook Sedang berdiskusi.
Mereka membahas tentang apa yang akan terjadi jika nanti mereka memberi tau Park Daniel mengenai putranya Park Jason.
Yoongi akhirnya mengakui  ketakutannya yang telah menghantuinya seminggu ini.
Dia menceritakan semua kepada Jungkook, bagaimana
pria itu datang setiap tahunnya ke cafe, dan setiap kali itu pula Yoongi diingatkan bahwa akan ada masanya semua ini terungkap.
Dan di saat itu mau tidak mau mereka harus bersedia untuk menerima hal terburuk yang mungkin akan terjadi.

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang