💜💜💜

473 68 1
                                    

Happy reading

.

.

.

Kemarin aku ada tanya, tentang kisah siapa yang akan di angkat di bab berikutnya, tapi tidak ada yang jawab.
Ya sudah, di bab ini kita bahasnya campur aduk saja ya.

Happy reading...😊












Mobil mewah berwarna putih lengkap dengan supir pribadi telah siap selama dua puluh menit, saat kemudian seorang kepala pelayan pribadi,datang dari arah pintu kedatangan di bandara, melangkah mendekat dengan dua orang yang sedang mereka tunggu.

Dengan sigap supir itu membukakan pintu mobil dan mempersilahkan mereka masuk.

"Selamat datang nyonya besar, dan tuan muda Lee"
Sapa supir dan hanya di jawab anggukan oleh si nyonya.

"Masuklah nak,"
Ucapnya memberi jalan untuk sang putra terlebih dahulu.

Setelah mereka berdua duduk manis di bangku belakang, segera si kepala pelayan dan supir menyusul masuk ke bagian depan mobil.

mobil pun bergegas meninggalkan parkiran bandara.

Jung Sany melepas kacamata yang hanya sebagai pelengkap fashionnya saja,dan mencari posisi nyaman.

"Masih pusing sayang?"
Tanyanya kepada putranya yang duduk di sisinya.
Sejak tadi dia terus mengeluh pusing dan mual.
Dia memang tidak suka perjalanan udara.

Jiu- min yang ditanya mengagguk singkat dan kembali menatap ke luar jendela.

"Nanti mommy akan meminta bibi di rumah menyiapkan air hangat untuk mandi ya, Setelah itu istirahatlah,
Biar pusingnya hilang."
Ucap Sany dengan lembut sambil mengelus rambut putranya itu.

"Mmm"
Jawab Jiu-min.

Selanjutnya tidak ada yang bicara.
Sany memilih untuk membuka ponselnya.
Dia mencari lagi informasi terbaru tentang Jimin , seperti yang selalu dia lakukan selama dua hari terakhir.
Rasa penasaran yang tinggi saat ini memenuhi ruang otaknya.
Apapun tentang anak itu, dia ingin tau.
Kemarin dia sudah dapat berita kalau Jimin yang bermarga Kim itu, ternyata juga memiliki hubungan dengan Park Jason.

Entah kebetulan apalagi ini dia tidak tau, yang jelas dia sudah tidak sabar untuk segera menemui salah satu dari  kedua orang itu.
Jantungnya berdetak tak beraturan setiap kali mengingat anak itu, dia begitu menggebu-gebu membayangkan bahwa Jimin kemungkinan besar adalah anak kandungnya.

"Mom"
Jiu-min tiba-tiba bersuara Setelah mereka terdiam cukup lama.

"Ya nak?"ucap Sany mengalihkan perhatiannya dari handphonenya.

"Kira-kira, anak-anak di sini bagaimana ya?"

Sany tersenyum,

"Yang jelas tidak akan ada yang mengejekmu dengan sebutan 'si sipit'"

"Mom, aku serius."

"Mommy juga serius.."
Sany menggoda Jiu-min, dia memang suka melakukan hal ini.
Tujuannya tidak lain untuk membuat Jiu-min merasa nyaman saat berbicara dengannya.
Jiu-min adalah tipe anak yang jarang bicara dan dingin.
Di rumah mereka, tidak ada satupun pelayan yang berani bicara dengannya.
Hanya dia saja yang bisa melakukan ini.

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang