Murka Jung Sany (Jimin dan sang Mama)

678 74 8
                                    



Tiga Kakak Jimin bergabung dengan tim kepolisian yang digerakkan.
Dengan panduan GPS yang tertangkap dari handphone Jimin.

Tempat itu ternyata adalah sebuah rumah, yang letaknya cukup jauh.

Setibanya mereka di sana,
Tempat itu segera digeledah, tapi ternyata mereka tidak menemukan apapun.

Tae, Namjoon dan Yoongi yang ikut bersama tim kepolisian, langsung lemas tak bertenaga.
Mereka sudah mulai kehilangan arah.

"Kemana lagi kita mencari kak..hiks!"
Tae sudah menangis.

"Aku tidak tau..
Aku tidak tau..
Oh.. baby..
Dimana kau sayang kakak.."
Yoongi benar-benar menangis.

Dan Namjoon hanya terdiam, memandang kosong ke sekeliling tempat tersebut.

Handphone Yoongi berbunyi.

"Yoongi!
Sudah dua jam kalian pergi!
Apa yang terjadi??
Dimana baby!"

"Nana.. tenanglah.
Baby tidak ada di sini.."

"Apa!!
Lalu dia dimana!!
Hiks!.. dia di mana.."

"Nana, pikirkan kandunganmu.
Tenanglah.."

"Tidak Yoongi!!
Baby pasti Sedang ketakutan Yoongi..
Oh.. baby..hiks!! Baby..."

Yoongi tidak tahan mendengar suara tangis Nana.
Dia juga sudah mulai frustasinya seperti Nana.

"Sekarang bagaimana tuan?"
Tanya pemimpin pasukan polisi itu.

"Aku tidak tau.."
Jawab Namjoon sendu.

"Kami akan melakukan apapun yang bisa membantu tuan, jika ada yang tuan curigai, katakan saja.
Akan langsung kami selidiki!"
Ucap polisi tersebut lagi.

"Terimakasih.
Tapi untuk saat ini, tidak ada.."

"Kita akan kemana lagi sekarang??"
Tanya Tae menatap kosong lantai tempatnya berdiri.

"Entahlah..oh..
Apa yang harus kulakukan baby.."
Yoongi luruh ke lantai dan kepalanya menunduk dengan air mata yang mengalir.

Namjoon tidak tega melihat kedua adiknya itu.
Tapi dia juga tidak tau harus berbuat apa, saat ini hanya dengan melihat baby sajalah mereka baru bisa tenang.

Sudah terbayang sekarang bagaimana keadaan di rumah.
Pasti mereka semua sedang kacau dan panik bukan main.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat dini hari.

Polisi akhirnya memutuskan untuk pulang ke markas mereka.
Dan ketiga Kim bersaudara itu,mau tidak mau ikut pergi dari sana.

Mereka sudah di dalam mobil,
Mereka hanya terdiam dan sesekali terdengar suara isakan bersahutan dari Yoongi atau Tae.

Namjoon menerawang jauh.
Dalam tiga jam lagi seharusnya mereka sudah bersiap menuju hotel tempat acara pernikahan Hoseok di adakan.
Tapi, dengan keadaan ini, semua seperti tidak mungkin terjadi.
Dengan berat hati, Namjoon mencoba menghubungi Hoseok.

"Iya kak!
Apa ada kabar baik!!"

"Tidak Hoseok,

Hoseok, ini tentang pernikahanmu.."

"Aku tidak mau membahasnya sekarang kak!"

"Tapi kita sudah merencanakan ini dengan matang Hoseok.."

"Kak.. aku tidak mau..
Aku tidak akan bisa tenang, baby harus segera di temukan!"

"Hei.. dengarkan aku dulu.
Serahkan pencarian kepada kami Hoseok,
Baby tidak akan kenapa-kenapa..

Kau dan Hera sudah memiliki rencana besar, dan itu di mulai dari hari ini.

Bersiaplah Hoseok.
Aku akan tiba sebentar lagi di sana!
Jangan membantah ya"
Namjoon berusaha untuk tetap tenang namun tegas saat bicara.
Dia tau kalau Hoseok pasti tidak terima dengan Keputusannya, tapi mau bagaimana lagi.
Rencana pernikahan ini sudah final, tidak bisa di rubah lagi.
Namjoon menyadari posisinya di keluarga ini adalah sebagai pengganti daddy mereka, jadi dia tidak boleh sampai terlihat panik, dia harus bisa jadi peredam suasana dan bertanggung jawab menjaga kehormatan keluarganya.


.
.


Pukul lima pagi, akhirnya mereka tiba di rumah.
Segera suasana sedih menyambut kedatangan mereka.

Polisi di siapkan untuk  siaga di sana.
Berjaga kalau-kalau ada yang bisa mereka lakukan.

Tangisan terdengar dari mulut Venna dan Nana.
Juga Sarah dan Aliya.
Mereka terlihat sangat kacau.

Di kamar baby, ada Jungkook yang juga sedang menangis.
Dia tidak berhenti memanggil nama Jimin.

Namjoon segera mendapati Hoseok yang sedang berusaha menenangkan Jungkook.

"Aku sudah tau apa yang ingin Kakak bicarakan"
Ucap Hoseok.

"Ini demi kehormatan keluarga Hoseok.
Tamu-tamu kita pasti sudah bersedia saat ini, apalagi yang tinggal di luar kota dan luar negeri.
Belum lagi relasi-relasi daddy kita dulu, mereka tentu mencap kita tidak bertanggung jawab terhadap waktu mereka, jika kita menggagalkan rencana hari ini"
Namjoon berusaha memberikan pengertian.


Di lantai bawah,

Handphone Nana tiba-tiba berbunyi..

"Halo paman."
Ucap Nana kepada seseorang yang tidak asing lagi di sebrang sana.

"Nana, Jimin sudah di temukan.
Aku akan mengirim alamat rumah tempat Jimin di bawa.
Sekarang kalian tidak perlu khawatir lagi."

Itu adalah Jason.
Dia telah di beri tau tentang Jimin yang sudah di bawa ke rumah Jung Sany, oleh Jung Sany sendiri.

Segera setelah menelefon Jason mengirim alamat, yang tidak lain adalah rumah Jung Sany..













______________________________________

11/01/2022..























still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang