Demam.

1.6K 109 3
                                    

"lara"

Mata indahnya terbuka perlahan.

Mendengar suara itu lagi, menandakan bahwa dia masih berada di tempat kemarin,saat dia di paksa untuk tidur agar tidak bisa berbuat apa-apa.

Ini adalah hari yang ketiga..
Dan orang itu masih kokoh pada keinginannya.

Tempat tidur besar itu seolah menjadi saksi runtuhnya harga diri Jung Sany.
Airmatanya terus mengalir tanpa henti setiap kali dia berhasil mengumpulkan tenaga.

"Baiklah.. aku janji"

Pria dengan piyama merah hati itu akhirnya kembali berbicara setelah diam beberapa saat.
Matanya menatap tubuh yang bergetar hebat itu.

"Kau bisa pergi setelah kau melahirkan anakku!
Kau puas?"

Belum ada jawaban. Jung Sany hanya diam saja dengan wajah yang dia palingkan.
membantah tidak ada gunanya atau dia akan di paksa lagi untuk tidur.

Tak lama terdengar langkah menjauh.
Sany mengira pria itu sudah pergi.
Tapi kemudian dia kembali.

"Ini!
Kau tulis saja apa maumu..
Akan aku penuhi.. tapi dengan satu syarat.
Kau harus mempertahankan bayi itu!"
Dia menarik dagu wanita di hadapannya menyodorkan kertas juga pena kepadanya.
Wanita itu tetap diam tapi kali ini dengan kebencian di matanya. Ini tidak ada dalam rencananya.

Tadinya dia hanya ingin mencoba peruntungan untuk menjadi seorang pelayan nafsu saja dengan perjanjian yang sudah di sepakati.
Yaitu dia di berikan identitas baru.

Siapa yang sangka kalau dia malah dijebak oleh pria yang sudah mengontraknya, dengan membuat dia sampai hamil.
Ini sungguh di luar dugaannya.

Sekarang meski anak yang ada di rahimnya adalah anaknya juga,dia tidak mau jika sampai anak itu lahir.
Dia ingin menggugurkan kandungannya.
Dia tidak mau ada kehidupan lagi sedang saat ini ada kehidupan yang lebih berharga yang sangat membutuhkannya.

"Aku tidak mau tuan.. hiks!

Jangan paksa aku.." akhirnya dia tidak tahan dan mengeluarkan suaranya.

"Tuan masih bisa mendapatkan apa yang tuan mau dari budak yang lain.."
Isak Jung Sany..

Seketika pria paruh baya itu mengerinyit.

"Lara..
Aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan..
Semua wanitaku berharap agar bisa segera memiliki keturunan dariku..
Tapi kenapa kau justru menolaknya?
Kenapa?
Aku hanya meminta agar kau bertahan sampai melahirkan anakku. Itu saja.
Setelah itu kau boleh pergi, membawa apapun yang kau mau."

Kedengarannya seperti nyanyian surga bagi orang yang melakukan ini karena uang.
Tapi tidak dengan Jung Sany.
Dia hanya ingin mencari perlindungan.
Dan dia tadinya masih ingin melihat bayinya lagi setelah dia bebas dari kontrak selama satu bulan yang di rencanakan.

Tapi jika dia meneruskan kehamilan yang tidak diinginkannya ini, dia harus menanggung lagi penderitaan selain akibat rasa takut dan rindu selama setidaknya sembilan bulan lagi..
Dia sangat takut, bagaimana jika orang-orang itu berhasil menemukan bayinya?
Apa yang akan terjadi selama sebulan nanti?
Oh ya Tuhan.. dia tidak mau jika pikiran negatifnya ini menjadi nyata.
S

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang