Januari.

1.5K 126 2
                                    

Tidak terasa, waktu kehadiran si baby di tengah keluarga Kim sudah menginjak bulan.
Dan juga hari kebersamaan mereka tidak akan sama lagi mengingat Januari yang sudah di depan mata.
Semua akan kembali lagi ke rutinitas masing-masing.
hal yang membayangkannya saja mereka sangat malas.
Ya pemuda-pemuda Kim itu akhirnya kini memiliki sifat yang selama ini tidak pernah hinggap di dalam diri mereka.

Malas.





🐣

Seperti biasa,setiap pagi Seokjin akan selalu yang paling pertama membuka matanya.
Dan pagi ini dia terbangun dengan Kepalanya yang seperti terbentur tembok saking peningnya.
Salahkan dia karena minum berlebihan tadi malam.
Setelah membuka matanya, pandangan dia edarkan.
Beberapa detik kemudian baru dia sadar bahwa dia telah tertidur di kamar baby.
Detik berikutnya dia kembali sadar, bukan hanya dia saja yang ada di sana.
Ada tiga sosok lain yang sedang tertidur dengan posisi mengelilingi sosok mungil di tengah-tengah mereka.
Mereka adalah Tae, Jungkook dan Yoongi.
Perlahan dia mencoba mengusak rambut ketiga adiknya itu.
Dengan maksud mengganggu tidur mereka.
Jungkook hanya bergumam tidak jelas, sedang Tae langsung membuka matanya.

"Kenapa kalian bisa tidur di sini?"
Tanya Seokjin serak.

Tae meregangkan tubuhnya sebelum menjawab.. "kakak sendiri kenapa bisa tidur di sini?"
Dia malah balik bertanya.

Sejenak Seokjin mencoba untuk mengingat..

"Ah.." ucapnya. Dia ingat sekarang.
"Aku pulang dari pesta sudah larut tadi malam, dan yang aku ingat aku tiba-tiba ingin tidur bersama baby."

"Kalau begitu sama denganku.."
Kata Tae lagi lalu mengarahkan pandangan kepada Jungkook yang masih belum bergerak di sampingnya.

"Sepertinya dia juga sama.."
Ucap Tae datar.

"Kepalaku pusing..
Mabuk bukan pilihan yang tepat untuk menghantar tidur.."
Gumam Seokjin memijit keningnya.

"Kita semua mabuk kak, aku malah sempat melihat kak Yon pulang dengan di bopong dua temannya semalam."

"Lalu anak ini?"
Seokjin mengagguk ke arah Jungkook.

"Tidak tahu"
Tae menggedikan bahunya.

"Oh.. manisnya..
Kau adalah makhluk paling cantik baby.."mata Tae kini menoleh ke arah baby yang masih tidur dengan tangan menempel di mulutnya. Dan dia tidak tahan, langsung memeluknya.
"Pipinya semakin gembul saja" ucapnya.
Lalu ciuman mendarat di sana sini.

"Jangan ganggu dulu Tae, ini masih terlalu pagi."
Tegur Seokjin sambil mencoba bangkit namun gagal karena masih pusing.

"Kau bangunkan Yoongi,dia bisa tidur sepanjang hari kalau di biarkan"
Perintah Seokjin yang sudah kembali terduduk.

"Ini adalah hari libur kak,Apa salahnya jika bangun agak siang"
Jawab Tae enteng.
Tepat saat itu pintu kamar di ketuk lalu detik berikutnya Nana muncul dengan susu untuk baby di tangan.

"Nyonya dan tuan besar sudah pergi pagi-pagi sekali..
Ada undangan merayakan tahun baru.
Apa aku sudah bisa menyentuh baby?"
Nana menatap baby yang masih tidur dengan keempat pemuda yang sedang bergeletakan mengelilinginya di lantai.

"Kemarikan..
aku saja yang memberikannya."
Seokjin mengulurkan tangannya untuk meminta botol susu itu dari Nana.

Nana menatap garang sesaat lalu dia keluar dari kamar.
Nafasnya memburu,dia betul-betul heran dengan sikap keenam pemuda di rumah itu.
Sepertinya mereka tidak sadar bahwa kelakuan mereka terhadap baby sudah berlebihan dan sedikit aneh.
Bayangkan saja, tadi malam dia mendapat perlakuan menyebalkan saat tiba-tiba dia di usir dari kamar baby.
Nana tentu saja tidak masalah dengan usiran itu, dan tidak bisa menolak. Perjanjiannya sudah jelas (mereka bebas tidur di kamar baby)
Tapi, dia tidak habis pikir.
Maksudnya.. kenapa coba harus keroyokan tidur di lantai padahal mereka memiliki kamar sendiri-sendiri.
Dan si baby juga.. kenapa harus di bawa bawa tidur di lantai?, tanpa bantal dan selimut seperti gembel.

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang