Jimin di culik.

755 84 6
                                    







Suasana sedang tenang  di sekolah,
Karena saat ini sedang ada ujian di sana.
Seluruh kegiatan seperti olahraga dan ekskul di tiadakan.
Semua fokus di kelas masing-masing.

bel berbunyi..

suasana heboh pun tercipta.
Seluruh murid berhambur keluar kelas menuju kantin.
Tidak terkecuali Jimin yang sudah di tempeli oleh Jhony.

"Kau bisa mengerjakan soal science tadi Jim?!
Wah, aku pasti akan dapat nilai rendah.
Ada delapan soal yang tidak aku isi.
Lagipula aku heran, Kenapa soal yang keluar tidak ada dalam kisi-kisi kemarin!
Mereka sepertinya menjebak kita Jim.
Ah.. parah sekali.."

Jimin tersenyum mendengar penuturan temannya itu.
"Banyak alasan kau ini!
Mana ada yang sulit.
Kau saja yang malas membuka buku!"

"Jadi kau bisa semua?
Hebat!"
Ucap Jhony bertepuk tangan.

"Semua ada di buku Jhon!
Tidak usah berlebihan.."

"Tapi dalam kisi-kisi tidak ada kan?"

"Ada, sebagian.."
Ucap Jimin santai.

"Itu tetap saja menjebak namanya.."
Ucap Jhony tidak mau kalah.
Dia kemudian kembali berceloteh tentang ujian sebelumnya yang sama sulitnya dengan yang hari ini.
Dan terus mengeluh dengan mengatakan bahwa banyak kecurangan dalam penyusunan soal serta kunci jawaban yang tidak tepat di pra ujian Sebelumnya.
Jimin dengan sabar mendengarkan saja.
Dia sedang senang sekarang, jadi tidak terlalu ambil pusing dengan masalah Jhony.
Dua hari lagi ujian akan selesai, dan kemudian dua hari berikutnya akan ada pesta pernikahan kak Hoby.
Disana mereka semua akan berkumpul, kakaknya yang ada di kota ini atau dari kota lain yang jauh, semua pasti akan datang ke acara besar itu, dan tidak terkecuali papanya.

Jimin sangat bersemangat menjalani hari-harinya.
Dia juga sudah melupakan kejadian yang tidak menyenangkan beberapa hari lalu.

Sudah hampir seminggu sejak heboh perang postingan itu terjadi.
Pihak sekolah dengan langkah bijak berhasil meredam keadaan, sehingga suasana belajar kembali normal dan nyaman.
Jiminpun tidak pernah lagi mendengar atau mendapat komentar komentar yang menyinggung tentang kejadian itu.

"Eh Jim!"

"Mmm?"

"Apa kau sudah tau kalau disekolah kita ada murid dari keluarga Lee yang mendaftar?"
Ucap Jhony, membuat Jimin menghentikan gerakannya menyeruput minumannya.

"Apa?!"
Ucap Jimin.

"Iya, dia akan masuk ke kelas tujuh.
Asal tau, selama ini dia tinggal di Amerika.."

"Bukan itu maksudku,kau tadi bicara apa?!
Keluarga Lee?"

Jhony mengangguk.
Namun setelah melihat ekspresi Jimin,kemudian dia paham.
"Dia saudara lain ibu dengan Lee Sora."
Ucapnya.

Jimin sedikit terganggu sekarang.
Saudara Lee Sora?

Apa ini suatu kebetulan saja atau tidak, dia jadi penasaran ingin tahu.

"Kau tidak apa-apa Jim?"
Tanya Jhony menyadari raut wajah Jimin.

"Tidak apa, hanya bingung saja."
Jawab Jimin.

"Tidak usah terlalu dipikirkan,
Mereka bukan saudara kompak.
Karena ibu mereka saling bermusuhan"

"Bermusuhan?"tanya Jimin,dia mulai fokus mendengarkan,teman keponya ini sepertinya tau semua, dan dia akan coba korek informasi darinya sekarang.

"Iya, sebab anak itu adalah pewaris harta dari seluruh kekayaan tuan Lee, ayahnya.
Hal itu membuat ibu dari Lee Sora membenci anak itu dan ibunya."

still baby..[JIMIN] COMPLETED ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang