✧prolog✧

3.5K 386 36
                                    

"To, bisa kagak sih lu jangan mondar-mandir kaya gitu? Kesel gue liatnya" cibir Jeongwoo dengan mata yang memicing tajam ke arah Haruto, sedangkan tangannya sedang memegang handphone yang di miringkan.

Lagi Mabar ceritanya.

"Kalo kesel ya kagak usah di liatin kali" sahut Junkyu, "eh eh, SETAN!! MATI KAN PUNYA GUE!!"

"Berisik Kyu! Pengang lama-lama kuping gue" omel Jihoon yang memang posisinya berada di sebelah Junkyu.

"Yaelah bang. Cuma mati doang" balas Jeongwoo dengan nada sepele.

"Gara-gara lu ni!" Sungut Junkyu.

"Lah ko gue?"

"Lu ngomong mulu. Fokus gue jadi keganggu"

"Alah bilang aja player nob"

"Anjing!!"

"Heh! Gue jait mulut Lo lama-lama" ancam Mashiho kala mendengar makian Junkyu.

Lantas yang di ancam hanya merotasikan kedua bola matanya acuh, lalu kembali fokus pada handphonenya. Memilih untuk tidak melanjutkan perdebatannya dengan Jeongwoo.

Melihat Haruto yang sendari tadi mundar mandir seraya mengetikkan beberapa pesan di handphone nya, Hyunsuk menautkan kedua alisnya, "Lo kenapa, To?"

Haruto menoleh sekilas, lalu mengarahkan handphonenya pada telinganya, pertanda sedang menghubungi seseorang, "jam segini Ade gue belom pulang sekolah. Gue takut dia kenapa-napa bang" jawab Haruto seraya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul delapan malam.

"Lah, emang Lo punya adek?" Tanya Jeongwoo bingung.

"Punya lah. Emang gue nggak pernah cerita ke kalian kalo gue punya Ade cewe?"

Dengan kompak, yang lainnya menggeleng.

"Oh" setelah merespon demikian, Haruto memasukkan kembali handphone miliknya ke dalam saku celana setelah berulang kali tidak mendapat jawaban panggilan. Lalu berjalan mendekat ke arah Asahi yang sibuk dengan laptopnya dan duduk di sebelah pemuda itu.

"Oh doang? Menyebalkan" sungut Junkyu yang sudah penasaran perihal adik perempuannya Haruto.

"Ya sabar, ini juga mau gue jelasin" balas Haruto.

"Yaudah sok atuh di jelasin" titah Yedam, menaruh buku tebal yang tadi di bacanya.

"Jadi gini......................
........ Cie nungguin"

"Anjim!"

"Setan!"

"Tulul!!"

"Minta di tepak mukanya ni bocah"

Haruto seketika tertawa mendengar makian yang di lemparkan teman-temannya itu padanya. Sedangkan yang di tertawakan tentu memasang wajah masam. Sudah serius menunggu Haruto berbicara eh malah di ajak bercanda.

Kan menyebalkan.

"Gue gampar muka Lo nih lama-lama!" Kesal Jihoon seraya melepas sandal jepitnya lalu memasang ancang-ancang hendak memukul.

"Iya-iya" Haruto mengusap sudut matanya yang berair lalu berdeham sebelum memulai. Kini wajahnya berubah drastis menjadi serius.

"Jadi gini, gue punya adek cewe yang umurnya cuma beda satu tahun sama gue" mulai Haruto.

Lalu Doyoung menyela dengan sebuah pertanyaan, "jadi adek Lo sekarang kelas sebelas SMA?"

"Sekolah di mana?" Sambung Junghwan.

"Ngambil jurusan apa? IPA apa IPS?" Jeongwoo ikut-ikutan melempar pertanyaan.

"Simpen dulu napa itu pertanyaan. Biarin si Haruto jelasin dulu" ujar Yoshi. Lantas seketika pemuda yang bertanya itu langsung diam, dan Haruto pun melanjutkan ceritanya.

Bloody School | Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang