"terus gue harus percaya?" Respon dari Hyunsuk benar-benar membuat Haruto bingung.
Laki-laki itu mendongak, menatap Hyunsuk dengan tatapan tidak percaya, "bang-"
"Lo sadar gak sih kalo Lo ngawur banget?" Ucapan Hyunsuk memotong kalimat yang ingin di lontarkan Haruto. Melihat wajah tak terima Haruto, Hyunsuk melanjutkan, "Lo bilang Lo liat adek Lo ada di sana dalam mimpi? Plis, To! Mimpi Lo itu belum tentu nyata!"
"Tapi gak ada salahnya kalo kita coba!" Haruto menyangkal opini Hyunsuk yang tidak mempercayainya. Ia memang tidak memiliki bukti. Namun mengingat mimpi itu nampak begitu nyata, Haruto tidak bisa menahan diri untuk tidak membuktikannya, "Mimpi itu bener-bener terasa nyata bang. Gue gak bisa berdiam diri lama-lama"
Hyunsuk terkekeh sarkas. Lalu kembali menatap Haruto nyalang, "maaf To, tapi ucapan Lo gak masuk akal"
Haruto membuang muka di sertai decakan. Matanya menerawang ke langit-langit koridor lalu berucap, "ya. Pada akhirnya gue akan berakhir nyari adek gue sendiri. Gak papa. Emang harusnya dari awal Lo gak nyusul dan cegah gue kaya gini. Gak guna"
Perlahan namun pasti, Haruto berbalik dan kembali melangkah. Namun baru beberapa langkah, Hyunsuk menahan bahunya. Haruto menoleh dengan pandangan tidak terima. Sikap Hyunsuk saat ini hanya menghabiskan waktunya saja. Lagi pula jika perdebatan mereka di lanjutkan, pasti akan terjadi perkelahian.
Dan Haruto tidak mau hal itu terjadi.
"Jangan bertindak bodoh" peringat Hyunsuk saat itu juga.
"Terus? Apa kita harus keliling sekolah ini dulu? Nyari adek gue di setiap ruangan yang ada? Sedangkan ternyata adek gue emang bener ada di sana? Itu bakal ngabisin banyak waktu bang. Bukan cuma Lo sama yang lain aja, gue juga mau cepet-cepet keluar dari sini. Kalo Lo masih kukuh menyangkal firasat gue, yaudah gue bisa pergi sendiri. Lagian dari awal gue cuma mau minta tolong, kalo Lo emang nggak mau bantu yaudah gak papa"
Hyunsuk terdiam sejenak. Tatapan tajamnya meluruh. Pemuda itu menurunkan tangannya yang awalnya berada di bahu Haruto. Hyunsuk memalingkan wajah dengan helaan nafas yang keluar begitu saja, "yaudah gue ikut"
"Ikut ke mana?"
"Ke gedung belakang lah!" Hyunsuk membalas dengan nada kesal, "awas aja kalo Adek Lo ternyata gak ada di sana. Dan mimpi Lo hanya sebatas mimpi. Gue tinggalin Lo di sini"
Haruto lantas mengangguk, di sertai senyuman tipis. Laki-laki itu membalikkan badan hendak melangkah. Namun lagi-lagi di cegah oleh Hyunsuk.
"Bareng yang lain. Masa iya mereka di tinggal"
Haruto terdiam sejenak. Karena perdebatan barusan Haruto hampir lupa dengan teman-temannya yang lain. Melihat Hyunsuk yang melangkah hendak menyusul yang lainnya yang masih tertinggal di belakang, Haruto mulai berjalan mengikuti.
Di tengah lorong koridor yang cukup gelap. Hyunsuk melihat sekumpulan temannya tengah berada di depan suatu ruangan dengan Yoshi yang mulai mengunci pintu ruangan itu. Hyunsuk menautkan kedua alisnya bingung, lalu melempar pandang dengan Haruto di belakangnya.
Mendengar suara langkah kaki, sekupulan teman-temannya itu pun menoleh ke arah mereka dengan wajah sama-sama bingung. Terlebih ucapan yang di lontarkan Hyunsuk yang terkesan to the point.
"Kita ke gedung belakang sekarang"
"Hah?!" Serempak, semuanya terkejut bukan main.
"Gedung belakang? Ngapain?" Pertanyaan yang terlontar dari Jihoon seperti mewakili yang lainnya.
Tanpa berfikir panjang, Haruto menjawab, "Adek gue ada di sana"
"Hah?" Yoonbin menautkan kedua alisnya bingung. Menatap kedua temannya itu dengan tatapan tidak percaya, "maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody School | Treasure✓
Horror❝gue kira urusan kita sama mahluk astral ini udah berakhir. ternyata masih ada lagi?❞ ✧started = 08 -11- 2021 ✧finish = 29 - 12 - 2021