Bloody School - 11

1.1K 268 19
                                    

"SETANNN!!" Junkyu dan Jihoon berteriak kencang. Beberapa dari mereka bahkan sampai menutup telinga saking melengking nya teriakan dua manusia itu.

"Jangan berisik nanti ada yang bangun" Asahi kembali bersuara. Suaranya datar tanpa intonasi, namun terkesan menakut-nakuti. Tentu saja kedua pemuda itu samakin memasang wajah memelas.

"Plis lah, Sa. Jangan lagi" cicit Junkyu dengan wajah ngeri. Jihoon di sebelahnya mengangguk mencoba meyakinkan Asahi agar tidak berbicara hal yang tidak-tidak.

"Cuma negur doang" balas Asahi santai, lalu memasukkan pisau yang memiliki ukiran indah miliknya ke dalam ransel yang di bawanya.

"Ngomong-ngomong, itu suara kambing dari mana?" Tanya Junghwan bingung. Pasalnya posisi mereka sedang berada di sekolah. Mana mungkin di tempat ini ada kambing. Lagi pula, SMA Lion King tempatnya cukup jauh dari perumahan warga.

Lagi pula di jaman modern saat ini. Siapa yang mau memelihara kambing di rumah. Terlebih lagi di daerah perkotaan seperti ini.

"Hayolooo" di belakang Junkyu, Yoshi menakut-nakuti. Dengan wajah jahil yang semakin membuat Junkyu merinding.

"Diem Lo! Gak usah mancing gue buat jadiin Lo tumbal!" Ancam Junkyu dengan lirikan mata sinis. Yoshi di belakangnya terkikik geli, merasa puas.

"Suaranya dari hp bang Yoonbin" tunjuk Doyoung yang langsung mendapat pelototan dari Yoonbin.

"Apaan dah, Doy? Cepu banget lu!" Buru-buru, Yoonbin menyembunyikan handphone miliknya ke dalam saku.

"Ben..." Jihoon mulai menatap Yoonbin dengan tatapan tajam andalannya.

Sedangkan Yoonbin nampak acuh, lalu beranjak berdiri, "gak sengaja kepencet"

"Eh bang Yoonbin bawa hp? Ada sinyalnya gak?" Tanya Junghwan dengan nada sedikit antusias.

Yang di tanya menggeleng, "gak ada. Buat apa emang?"

"Yah. Baru aja gue mau pinjem buat nelpon orang di rumah. Siapa tau kan gue nggak kembali dengan selamat" Junghwan berujar dengan nada santai dan wajah yang sedikit tersirat akan kesedihan. Tapi tidak dengan yang lain. Mereka melotot tidak percaya mendengar penuturan yang lebih muda.

"Heh! Jangan ngomong macem-macem! Gue sentil nih ginjal lu!" Ancam Hyunsuk dengan tatapan tajam.

Di depannya, Junghwan terkekeh pelan sembari mengusap tengkuknya. Di pikir-pikir, ancaman Hyunsuk serem juga.

"Dah lah. Mending kita lanjut jalan. Lo bertiga udah mendingan kan?" Ajak Yoshi lalu mengalihkan pandangannya pada Yoonbin, Mashiho, dan Jihoon yang mengangguk sebagai jawaban.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, mereka kembali melanjutkan langkah. Mengarahkan senter ke depan dan beberapa arah guna lebih leluasa melihat sekitar. Hujan di luar sana sudah mereda, mengakibatkan suhu yang tadinya begitu dingin kini cukup mereda, walaupun hawa mencekam masih tetap ketara.

"Ada gak sih jalan yang lebih cepet biar bisa langsung ke lantai dasar?" Tanya Jaehyuk di sela langkah kakinya.

Di belakangnya, Jeongwoo menyahut, "ada bang"

"Apa tuh?"

"Terjun langsung dari jendela" setelah menjawab asal seperti itu, Jeongwoo tertawa di ikuti Junkyu di sebelahnya.

Jaehyuk hanya bisa memasang wajah masam. Seharusnya ia tidak terlalu percaya pada Jeongwoo yang isi pikirannya cuma hal-hal yang berbau ngawur.

Beruntung tidak ada hal janggal terjadi, hal itu memudahkan mereka untuk berada di lantai dua dengan cepat. Gedung belakang sekolah ini lebih gelap dari gedung utama. Hampir di setiap sudut tidak ada pencahayaan.

Bloody School | Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang