"HARUTO ANJING, TUNGGUIN GUE!!!" Yoonbin masih setia mengejar, walau pemuda itu tidak bisa mengimbangi langkah Haruto yang terpaut lebih cepat.
"ANJING ANJINGAN MULU LO! DI SAMPERIN SILUMAN ANJING TAU RASA LO BANG!!" Haruto menyahut dari depan sana.
"YAELAH BERENTI DULU KEK!! CAPEK NIH!"
"NANTI KALO DI MAKAN GIMANA?!"
"KAGAK BAKAL ADA YANG MAU MAKAN MANUSIA BODOH KAYA LU!!"
"NGACA! LO JUGA SAMA BODOHNYA!!"
"TO! WAS DI DEPAN LO!!"
"HA?!"
Brak!
"Kan apa gue bilang. Nabrak tembok kan Lo" Yoonbin memberhentikan langkahnya tepat di depan Haruto yang sedang mengeluh kesakitan sembari mengusap dahinya.
"Aasshh, sakit banget! Lo napa nggak bilang dari tadi" keluh Haruto di sertai ringisan sakit tak tertahan.
Yoonbin mendengus, lalu sekonyong-konyong menjitak dahi Haruto yang masih sakit, "udah untung gue kasih tau. Lagian kalo lari liat depan. Jangan liat ke belakang!"
"Anjing sakit bangke!"
"Tu mulut mau gue gampar? Gak sopan Lo ngomong kasar ama yang lebih tua"
"Idih, bener-bener gak bisa ngaca ni orang. Padahal jelas-jelas tadi barusan nereakin gue pake anjing-anjingan"
"Ya kan itu salah Lo yang maen ninggalin gue gitu aja"
"Loh ko gue yang di salahin?"
"Emang gue harus salahin siapa? Tembok?"
"Salahin diri sendiri lah. Suruh siapa liat setan bukannya lari malah bengong"
"Dih, kalo waras mah lu narik tangan gue kali buat lari"
"Idiw. Ogah amat. Mending lu gue jadiin tumbal dah biar gue kagak di gangguin"
"Sadis amat Lo. Gue piting pala Lo tau rasa"
"Yaudah ayo sini piting nih piting"
Koridor sepi itu menjadi ramai akibat perdebatan dua manusia di sana. Yoonbin sudah memasang ancang-ancang hendak menyerang. Sedangkan Haruto sudah masang posisi siap siaga untuk menghindar.
Keributan di antara keduanya membuat Haruto dan Yoonbin seketika lupa akan situasi. Seakan rasa takut itu lenyap berganti dengan jiwa kemusuhan antara keduanya.
Dan karena suara teriakan serta makian mereka yang menggema di sepanjang koridor, ada yang menghampiri mereka dalam sunyi. Ah tidak, suara langkah kaki orang itu masih terdengar, hanya saja tidak sampai ke telinga dua pemuda yang masih sibuk dengan dunia mereka.
"Heh kalian!!"
Suara tegas itu akhirnya memberhentikan kegiatan Haruto dengan Yoonbin. Kedua pemuda itu menatap objek yang sama. Pandangan mereka mendapati penjaga sekolah yang menatap mereka nyalang dengan tongkat baseball yang di todongkan ke arah kedua laki-laki itu.
"Eh bapak. Kita ke sini mau--"
Prang!
Haruto terkejut bukan main kala penjaga sekolah itu memecahkan pot bunga di sebelahnya dengan sekali ayunan tongkat. Di sampingnya Yoonbin melotot tak kalah terkejut.
"To. Marah dia To" cicitnya sembari menepuk-nepuk bahu Haruto.
"Lah ko ngamuk?" Haruto berucap dengan pandangan bengong.
Penjaga sekolah itu semakin menekuk wajahnya. Benar-benar tidak bersahabat. Dan dapat Yoonbin dan Haruto rasakan, atmosfer seketika berubah menjadi mencekam. Melihat kedua pemuda itu hanya diam, penjaga sekolah itu melangkahkan kakinya maju. Membuat Yoonbin da Haruto kelabakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody School | Treasure✓
Horror❝gue kira urusan kita sama mahluk astral ini udah berakhir. ternyata masih ada lagi?❞ ✧started = 08 -11- 2021 ✧finish = 29 - 12 - 2021