19

426 122 134
                                    

Hloooo~

---oOo---

Motor Yedam yang dikendarai oleh Mashiho berlaju kencang di jalan raya, menyalip beberapa motor dan mobil untuk mengejar mobil yang berada didepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Motor Yedam yang dikendarai oleh Mashiho berlaju kencang di jalan raya, menyalip beberapa motor dan mobil untuk mengejar mobil yang berada didepan.

Mashiho mengeluarkan handphonenya dan mulai menelepon Hyunsuk disaat lampu merah. Mobil yang membawa Jaehyuk sedang ada di paling depan dan Mashiho tidak bisa menjangkaunya karena banyaknya kendaraan disana.

"...?"

"Bang Hyun, Jaehyuk diculik!"

"...?!"

"Bener bang, ini gue lagi kejar penculiknya."

".... Tut"

Mashiho mengirim lokasi kepada Hyunsuk dan mulai mengejar mobil itu ketika lampu sudah berwarna hijau.

Merasa seperti ada yang mengikuti, mobil itu langsung melaju kencang sampai membuat Mashiho kewalahan saat mengejarnya.

"Sial, cepet banget! Gue hampir kehilangan mobil itu!" gerutu Mashiho.

Mobil itu sengaja berbelok berkali-kali tetapi Mashiho tetap bisa mengejar. Sampai saatnya mobil itu menyalip diantara mobil-mobil lainnya yang berwarna sama dan membuat Mashiho bingung.

Mashiho berhenti di pinggir jalan setelah mobil itu berhasil lolos dari pandangan Mashiho. Mashiho membuka helmnya dan mengacak-acak rambutnya frustasi. Kepalanya menunduk dan matanya mengeluarkan air.

"Hiks.. gue gagal selametin jae! Gue gagal juga lindungin haruto.. gara-gara gue! Kenapa gue tinggalin jae di jalan harusnya gue ajak dia tadi! Hiks! Maafin gue..." lirih Mashiho sambil menangis.

Hyunsuk yang baru sampai dengan mobilnya pun menghampiri Mashiho.

"Shi, mobilnya mana?" tanya Hyunsuk. Melihat Mashiho yang tidak menjawab dan hanya menunduk, Hyunsuk menegakkan tubuh Mashiho dan melihat wajah sembab Mashiho. "Shi! Lo kenapa?!"

"Gue.. kehilangan mobil itu.. ini semua gara-gara gue yang tinggalin jae di jalan bang.. sekarang gue gagal selametin jae.." jawab Mashiho sambil menangis lagi. Hyunsuk menepuk-nepuk pundak Mashiho menenangkan.

"Lo jangan salahin diri lo, lo gak salah. Gue yang salah, gue yang nyuruh kalian cari Haruto. Harusnya gue yang cari bukan kalian. Gue yang salah atas semua yang kalian semua alami."

Selama ini Hyunsuk merasa bersalah kepada semuanya, entah mengapa, rasanya semua ini terjadi karena dirinya.

"Gak, bang. Lo gak salah sama sekali.."

Hyunsuk dan Mashiho berpelukan dipinggir jalan mengabaikan orang-orang yang melewatinya dengan tatapan aneh karena laki-laki berpelukan dengan laki-laki.

Hyunsuk dan Mashiho berpelukan dipinggir jalan mengabaikan orang-orang yang melewatinya dengan tatapan aneh karena laki-laki berpelukan dengan laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Namamu Yujin kan? Yujin, gimana kamu bisa tau kalo dia pelakunya?" tanya Yeji masih tidak percaya dengan omongan Yujin.

"Yujin lihat sendiri kak, malem itu dia ngejar kak Jihoon terus Yujin lihat dia bunuh kak Jihoon," jawab Yujin dengan sabarnya.

Yeji menutup mulutnya, masih syok dengan ucapan Yujin itu. "Ehm.. makasih infonya Yujin.. jujur gue gak nyangka banget.."

"Gue juga gak nyangka pas itu, gue pikir Yujin bercanda ternyata beneran.." tambah Junkyu.

"Aku gak pernah bohong, kak Junkyu!" sebal Yujin sambil berkacak pinggang dan memanyunkan bibirnya.

Junkyu tertawa gemas. "Hahaha.. enggak kok enggak."

Hitomi berlari kecil menuju Junkyu, Yeji, dan Yujin yang tak terlihat. Nafasnya ngos-ngosan, dan mulai bertanya, "Kak Jun, Asahi gimana? Dia dimana sekarang kak?"

"Oh, Hitomi. Asahi udah gak apa-apa kok, mau gue anterin ke kamarnya?" tawar Junkyu.

Hitomi mengangguk pelan. Junkyu berjalan terlebih dahulu, Yeji dan Hitomi ikut berjalan di belakangnya. Sedangkan Yujin tiba-tiba menghilang.

"Hai, nama lo siapa? Pacarnya Asahi ya?" tanya Yeji ramah.

Hitomi tersentak kaget. "B-bukan kok, n-nama gue Hitomi. Salam kenal... Ehm.. kak?"

"Panggil kak gak apa-apa, gue seumuran sama Junkyu," jawab Yeji sambil tersenyum ramah.

"Iya kak."

Junkyu berhenti di depan salah satu kamar dan membukakan pintu. "Ini kamarnya Asahi."

Hitomi masuk perlahan dan menatap Asahi iba. Yoonbin yang terganggu tidurnya pun langsung terbangun dan melihat Junkyu bersama dua wanita.

"Wow! Temen lo dua cewek ya ternyata," celetuk Yoonbin seperti tidak ada dosa.

"Jangan suudzon gitu.. ini Hitomi temennya Asahi, Jaehyuk, sama Mashi. Terus yang ini pacarnya Jihoon." jawab Junkyu dengan sabar.

"Oh, pacarnya Asahi berarti ini..." ceplos Yoonbin menunjuk Hitomi. Hitomi wajahnya memerah dan langsung membuang mukanya.

Junkyu mengeplak kepala Yoonbin. "Kalo ngomong yang bener, Ben. Merusak suasana aja! Ayo keluar!"

Mau tidak mau Yoonbin ikut Junkyu keluar dan Yeji ikut dengan dua laki-laki itu.

Hitomi berjalan pelan mendekati Asahi yang masih terbaring di ranjang rumah sakit.

"Sa, gue udah baca surat dari lo."

Merasa tidak ada jawaban, Hitomi melanjutkan ucapannya.

"Kenapa gue bisa gak nyadar? Kenapa lo gak pernah bilang ke gue? Padahal dulu gue pernah hampir suka sama lo."

"Padahal gue tau banget Jaehyuk akan suka selamanya dengan Minjeong. Kenapa gue malah mengharapkan dia dan menyepelekan lo. Gue merasa gue ini bodoh banget, ada orang yang suka gue tapi gue gak nyadar dan dengan bodohnya gue malah ngejar orang yang sama sekali gak suka sama gue. Hiks."

"Lo mau tau gak alasan kenapa Minjeong gak mau sama Jaehyuk dulu sebelum mereka pacaran?"

"Hm?"

"Karena Minjeong sukanya sama elo pas itu, gue ngalah demi dia. Dan malah gue sukanya Jaehyuk yang akhirnya sebulan jadi pacarnya, gue gapapa sih. Gue udah move on, tapi kenapa gue gak balik suka sama lo padahal gue udah punya kesempatan? Hiks.."

"Maafin gue, Sa. Pliss jangan suka lagi ke gue yang bodoh ini. Pliss.. cukup gue aja yang merasakan lagi cinta yang tak berbalas.. biarkan gue mencintai lo dan lo tidak mencintai gue, supaya gue bisa merasakan apa yang lo rasa. Gue gak apa-apa kok." Hitomi menunduk sambil meneteskan air matanya mengenai tangan Asahi.

Perlahan sudut bibir Asahi melengkung. Ucapan Hitomi dari awal sudah Asahi dengar, Asahi hanya bisa mendengar karena matanya masih terpejam. Oksigen dan infus belum masuk sempurna ke dalam tubuh Asahi yang membuat tubuh Asahi masih lemah.

"Terimakasih Hitomi lo udah menerima gue. Gue seneng banget denger pernyataan lo barusan. Gue gak bakal berhenti suka sama lo, gue akan suka lo selamanya. I love u, Hitomi."

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

To be continued...

Kenapa genrenya berubah jadi romantis angst heh 😭😭😭 pliss ingatkan aku kalo ini cerita genre misteri 😭😭

Btw, eps selanjutnya agak menegangkan yakk 👌

SUNDAY | TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang