16

420 131 82
                                    

Heyowww aku up lagii~
Selamat membaca~

---oOo---

"AASSAAHHIIIIIII!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AASSAAHHIIIIIII!!!!!"

Junkyu mendobrak pintu kamar Asahi dengan keras dan langsung menghampiri Asahi yang sudah jatuh meringkuk memegangi perutnya. Wajahnya pucat pasi dan bibirnya kering.

"TOLONGG!!! GUYSS!!! TOLONG ASAHI, BANG HYUNSUK! YOONBIN!! JAEHYUK!! MASHIHOO!!! BANGUNN!!!" teriak Junkyu memanggil semua orang. Junkyu menepuk-nepuk pipi Asahi pelan. "Sa, bangun sa."

Asahi membuka matanya perlahan lalu menunjuk kearah bubur yang tadi ia makan. "B..bu-bubur.. i-itu.. a-ada.. r-ra-racun..."

Junkyu melihat kearah bubur yang Asahi tunjuk barusan dan langsung menoleh kearah Asahi. "Siapa yang kasih?!"

Asahi menggeleng. Hyunsuk dan kawan-kawan sudah sampai dikamar Asahi. Hyunsuk bertanya kepada Junkyu apa yang terjadi, tetapi Junkyu berkata bahwa ia akan mengatakannya jika sudah berada di rumah sakit.

Dengan cepat Hyunsuk mengambil kunci mobilnya, Jaehyuk dan Mashiho membopong Asahi menuju ke mobil. Yoonbin meminta untuk ikut ke rumah sakit. Sisanya disuruh menetap di dalam kosan dan menjaga kosan selagi mereka di rumah sakit. Akhirnya mereka menurutinya.

Mobil Hyunsuk sudah melaju jauh dan meninggalkan sisanya yang masih mencerna kejadian barusan.

"Kenapa tiba-tiba bang Sahi bisa keracunan?" tanya Junghwan bingung.

"Ntahlah, Jung." Doyoung pun bingung, apa yang terjadi dengan abangnya itu.

Selepas Asahi di bawa masuk ke dalam ruangan UGD, Hyunsuk dkk disuruh untuk menunggu di luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selepas Asahi di bawa masuk ke dalam ruangan UGD, Hyunsuk dkk disuruh untuk menunggu di luar. Semuanya tak menyangka akan terjadi seperti ini. Mereka berharap agar Asahi tidak kenapa-kenapa, mereka tidak ingin kehilangan teman mereka satu kali lagi.

"Sahi..." lirih Jaehyuk sambil menatap ke dalam ruang UGD, melihat kondisi sahabatnya itu. Air matanya mengenang.

"Jun, gimana ceritanya Asahi bisa kek gitu?" tanya Mashiho yang masih bingung tentang masalah barusan. "Dan... Lo kok bisa ada disaat dia udah kek gitu..?"

Junkyu menoleh kearah Mashiho, ucapan Mashiho terdengar seperti menyudutkannya. Sempat mengeram kesal, tetapi emosinya ia tahan terlebih dahulu karena masalah hari ini lebih rumit daripada emosinya.

"Gini ya, gue kebangun karena gue mau buang air kecil. Terus gue denger Asahi manggil-manggil gitu, gue dobrak pintunya ternyata lihat Asahi sudah kayak gitu." Junkyu tidak berani mengatakan tentang hantu itu kepada teman-temannya karena takut teman-temannya itu tidak percaya padanya dan malah menuduh Junkyu.

Mashiho dan Hyunsuk memangut-mangut paham. Sedangkan Yoonbin hanya berwajah datar seperti biasanya.

Junkyu menghela nafas lalu menghampiri Jaehyuk yang masih berdiri memandangi Asahi. "Hyuk, yang sabar. Untung gue dateng pas itu, tapi gue yakin Asahi ga bakal kenapa-napa."

"Makasih, bang. Gue juga yakin bukan bang Junkyu pelakunya, tapi gue gak bakal maafin pelaku itu. Gue pengen bunuh pelaku itu walaupun gue bakal masuk jeruji besi." Jaehyuk mengepalkan tangannya geram. Junkyu yang melihat ke arah tangan Jaehyuk pun langsung memegang kedua tangan Jaehyuk pelan, menenangkan.

"Hyuk, gue gak pernah ajarin lo untuk dendam ke orang lain. Gue pengen lo jadi orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain," Junkyu menarik nafas lalu menghembuskan setelahnya. "Gue tau kalau lo kesel sama pelakunya, gue juga kesel. Tapi apa boleh buat.. keselnya kita gak bisa menyelesaikan masalah, justru kalau kita memaafkan seseorang yang sudah bersalah, masalah akan selesai. Gue yakin lo paham apa maksud gue ini, Hyuk. Jadi yang sabar aja, Hyuk."

Junkyu memeluk Jaehyuk yang sudah meluluh hatinya. Benar kata Junkyu, jika mau masalah selesai kita jangan menyimpan dendam dan harus memaafkan seseorang yang telah berbuat salah. Jaehyuk membalas pelukan Junkyu.

"Makasih banyak, bang."

Di kosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kosan...
Pagi hari.

Doyoung membereskan kamar tidurnya seperti biasa lalu membuka gorden kamarnya untuk menyapa sinar matahari yang ingin masuk. Setelahnya, Doyoung keluar untuk membangunkan anak-anak yang lainnya.

"BANG YEDAM!! HARUTOOO!!! JEONGWOOO!! JUNGHWAANN!!! BANGUNN!! UDAH PAGIII!!!" teriak Doyoung membangunkan.

Yedam, Jeongwoo, dan Junghwan berjalan lunglai menuju meja makan dan melihat tidak ada makanan di meja.

"Bang, belum ada makanan?" tanya Junghwan sambil mengucek-ucek matanya.

"Gue baru bangun juga, jadi gak ada makanan. Nanti beli bubur di depan kos aja," jawab Doyoung. Jarinya menghitung orang-orang di meja makan, tetapi tidak ada Haruto. "Haruto masih dikamar?"

Jeongwoo melirik ke kiri dan ke kanan. "Gue kira dia udah kesini soalnya dia gak ada dikamar."

Mata Doyoung terbelalak kaget, dengan cepat kakinya berlari menuju kamar Haruto dan tidak mendapati lelaki berdarah Jepang itu.

"HARUTOOO!!! LO DIMANAAA??!!?"

Doyoung mengecek ke segala penjuru rumah dan Haruto belum menunjukkan batang hidungnya. Dengan nafas ngos-ngosan Doyoung menyimpulkan sesuatu,

"Haruto hilang!!"

"Haruto hilang!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

To be continued...

Haruto hilang!!! Mari kita cariiiii.ga

Hayo ngaku klean, klean yg nyulik ruto kan! Ngakuuu... Haha gaga candaaa 🤣

Jangan lupa vote dan komen yaa, thanks^^

SUNDAY | TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang