20

414 119 80
                                    

Alooo~

Jan lupa vote dan komen yaaa!!

---oOo---

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu.
Pagi hari.

Asahi dikabarkan sudah siuman dari subuh tadi. Yang menjaga Asahi sekarang adalah Doyoung dan Yedam. Hyunsuk dan Mashiho pulang ke kosan karena Mashiho sakit sehabis kejadian kemarin. Junkyu dan Yoonbin yang menjaga Asahi kemarin pun balik ke kosan.

Yoonbin mencoba mengotak-atik komputernya siapa tahu ia mendapat lokasi Haruto dan Jaehyuk sekarang.

"Gimana bin? Udah dapet?" tanya Hyunsuk.

Yoonbin menggeleng. "Susah, bang. Soalnya mereka gak bawa hp." Kelimanya menghela nafas berat.

Tok! Tok! Tok!

"Permisi! Apakah ada orang di dalam? Ini pak Jiyong!" seru Jiyong, polisi yang menangani kasus anak-anak treasure.

Jeongwoo yang merasa dirinya paling dekat dengan pintu pun membukakan pintu untuk Jiyong.

"Selamat pagi, apakah saya boleh masuk? Ada yang mau saya bicarakan dengan kalian disini," ujar Jiyong menyampaikan maksud ia ke kosan.

Semuanya berdiri mempersilahkan Jiyong untuk duduk. "Silahkan, pak. Junghwan, ambilin minum untuk pak Jiyong!"

Junghwan yang disuruh untuk mengambilkan minum pun bergegas ke dapur. Yang lainnya duduk bersebrangan dengan Jiyong.

"Gak usah repot-repot, saya hanya sebentar disini. Tadi subuh saya mendapatkan kabar kalau salah satu teman kalian keracunan dengan disengaja ya? Boleh saya lihat barang buktinya?" pinta Jiyong.

"Boleh, pak. Sebentar yaa..." ucap Junkyu dan langsung berjalan mengambil barang yang diminta Jiyong.

Selagi menunggu Junkyu, Jiyong memperhatikan beberapa anak disana dan mendapati ada anak yang terlihat tidak sehat.

"Mashiho, kamu kenapa?" tanya Jiyong.

"Dia sakit, pak. Dia merasa bersalah terus karena kemarin ninggalin Jae sendiri. Dia gak tidur dan gak mau makan," jawab Hyunsuk mewakilkan sambil mengelus-elus kepala Mashiho. "Untung aja tadi pagi dia mau makan sedikit pak, walaupun sedikit kami paksa."

Jiyong menggeleng-geleng prihatin dengan Mashiho. "Jangan begitu, kamu harus makan."

Mashiho mengangguk pelan. Junghwan membawakan minum untuk Jiyong dan dibalas senyuman oleh Jiyong.

"Ini pak," tutur Junkyu dengan membawakan plastik berisi bubur dan kertas. Fokus Jiyong beralih ke barang itu.

Jiyong mengeluarkan barang-barang yang ada di plastik dan menaruhnya di atas meja. Lalu ia mengambil sepucuk surat.

"Kalian tau ini tulisan siapa?" tanya Jiyong.

Jeongwoo mengambil kertas itu, semuanya mendekat untuk meneliti tulisan siapa itu kecuali Yoonbin yang masih berkutik dengan komputernya. Selagi menunggu anak-anak pada berpikir, Jiyong mengamati bubur itu dan mencium bau yang sedikit menyengat dan tekstur yang sedikit berbeda dari bubur pada umumnya. "Benar, bubur ini beracun."

"Gak mungkin, Jeongwoo! Tulisan Haruto gak kayak gitu!" seru Hyunsuk memarahi Jeongwoo.

"Gue juga merasa gak mungkin, tapi ini memang tulisannya Haruto, bang!" seru Jeongwoo juga setelah mendengar bentakan Hyunsuk tadi.

Hyunsuk mengacak-acak rambutnya kesal. Jeongwoo pergi ke kamar Haruto dan mengambil buku milik Haruto.

"Coba lihat sama nggak dengan yang ada di kertas? Gue nyadar, tapi gue masih merasa gak mungkin."

Jiyong ikut melihat. "Ini buku Haruto?" Jeongwoo mengangguk.

"Benar, ini sama. Jadi menurut kamu Haruto pelakunya?" tanya Jiyong.

Jeongwoo menggeleng cepat. "Saya gak yakin, dia gak sejahat itu pak."

"TERUS KENAPA LO BILANG ITU TULISAN DIA?! BISA AJA ITU TULISAN LAMA DIA TERUS DIPAKE SAMA PELAKUNYA!!" marah Hyunsuk sambil berdiri. Dengan cepat Junkyu menarik Hyunsuk untuk duduk kembali.

"G-gue kan c-cuma ngasi tau b-bang.. kenapa bang Hyunsuk marah?" lirih Jeongwoo ingin menangis. Junghwan mengusap-usap pundak Jeongwoo menenangkan.

Hyunsuk merasa bersalah dan langsung memeluk Jeongwoo. "Maafin bang Hyunsuk, ya. Bang Hyunsuk selalu hilang kendali kalau lagi bahas masalah begini. Maaf ya, woo..."

Jeongwoo mengangguk lemah. Jiyong menatap prihatin kepada anak-anak disana, rasa ingin membantu menjadi sangat tinggi.

"Jadi.. kita tidak bisa asal menyimpulkan kalau Haruto pelakunya karena buktinya hanya sepucuk surat ini. Tetapi Haruto masih tetap masuk kedalam daftar tersangka dalam kasus ini." simpul Jiyong. Semuanya mengangguk.

Jiyong melihat kearah Yoonbin. "Namamu Yoonbin kan? Kamu lagi ngapain?"

Yoonbin mengangguk dan memutarkan komputernya menghadap Jiyong. "Saya lagi mencari lokasi Haruto dan Jaehyuk, pak."

Jiyong mengangguk dan bersiap untuk pergi. "Saya ada urusan sebentar, saya pamit dulu ya. Nanti saya kesini lagi."

Semuanya mengangguk. Selepas Jiyong pergi, Yoonbin kembali mencari lokasi. Hyunsuk menyuapi Mashiho makan dan Junkyu berkutik dengan handphonenya. Tanpa menyadari kedua anak bungsu sedang mengobrol hal yang sedikit mencurigakan.

"Wan.. gimana nih? Bilang gak?" tanya Jeongwoo dengan berbisik disamping Junghwan.

Junghwan menatap Jeongwoo sambil berpikir. "Bilang aja deh, bang. Daripada kita kepikiran terus."

"Yaudah deh, gue yang ngomong ya."

Junghwan mengangguk.

"Bang, gue mau ngomong kal-"

"YESS GUE DAPET LOKASI JAE SAMA RUTO!!!" teriak Yoonbin tiba-tiba memotong ucapan Jeongwoo yang sedikit menggantung itu.

Semuanya mendekat kearah Yoonbin dan mendapati Jaehyuk dan Haruto berada ditempat yang sama, jauh dari kosan. Sangat jauh seperti diluar kota. Lokasinya seperti didalam apartemen.

"Mereka.. disitu..?"

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

To be continued...

Pada udah liat preview eps 8 TMC belum? Menurut kalian endingnya sad atau happy ya? Moga happy lah yaa 🤗

SUNDAY | TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang