Braza terlihat tenang dengan fokus ke jalanan, sedangkan Kayera terus saja berceloteh tentang ini dan itu.
Dulu, Braza cukup terganggu dengan kecerewetan Kayera namun saat ini rasanya mendengar suara Kayera ada kesenangan tersendiri.
Sehari tanpa ada suara Kayera rasanya begitu bosan, padahal dulu sepi, hening adalah sahabat terbaiknya.
"Jalan ini itu dulu banyak taman, sekarang udah hampir banyak ruko." Kayera masih betah mengamati jalan yang tengah di lewati.
Braza asyik mendengarkan saja.
"Nah, di sana itu dulu ada yang jualan mie ayam yang selalu antri, kemana ya sekarang?" Kayera menoleh ke arah Braza, minta Braza untuk meresponnya.
Braza masih diam menatap lurus jalanan.
"kamu tahu engga?" Kayera masih betah menatap Braza.
Braza menggeleng.
Kayera menghela nafas pelan lalu kembali menatap jalanan."Sengebosenin itu aku buat kamu, Za?" lirihnya pelan.
Braza yang masih sanggup menangkap sontak mengulurkan sebelah tangannya untuk meraih jemari Kayera yang berada di pangkuan.
"Engga gitu." Braza mengusap telapak tangan yang lembut itu perlahan.
Kayera menarik tangannya, genggaman Braza pun terlepas. Braza menoleh sekilas, Kayera tengah menyeka sudut matanya.
Astaga! Braza kelabakan walau tidak terekspresikan.
"Aku cariin ya mie ayamnya."
Kayera masih bungkam dengan sesekali menarik ingus. Braza memutuskan untuk menepi di tempat yang stategis.
"Ngapain berhenti?" Kayera menepis pelan tangan Braza yang menarik lengannya.
Braza beralih menyelipkan tangannya di pinggang Kayera dan mengangkatnya agar berbalik menatapnya.
"Ga ngebosenin sama sekali, aku keasyikan denger suara kamu. Aku suka suara kamu, Kay."
Braza menyorot Kayera dengan lekat, menyeka air mata dan mengusap pipinya penuh perhatian.
"Aku pikir kamu pusing denger hiks.."
Manjanya, menggemaskannya, Braza meraih Kayera untuk dia peluk. Mengendus wangi rambutnya dengan sesekali memberi usapan dan kecupan.
🦋🦋🦋
Kayera menerima uluran tangan Braza, turun dari mobil dengan mengamati sekitarnya.
"Rame ya, Za." Kayera pasrah saat Braza menuntunnya masuk ke sebuah tempat makanan yang terkenal enak itu.
"Mau pesen apa?" tanya Kayera seraya duduk di ikuti Braza yang memilih di samping kiri Kayera.
"Samain." Braza melilitkan tangannya ke pinggang Kayera sedangkan Kayera mulai menatap menu.
Braza diam mengamati sekitar yang udaranya cukup menenangkan, walau banyak manusia tidak terasa sesak.
Kayera terlihat berbincang dengan pelayan, memesankan ini itu yang dia mau.
"Ga ada yang mau di tambah?" tanya Kayera pada Braza.
Braza melirik lalu menggeleng singkat.
"Udah segitu dulu, mas." kata Kayera di sertai senyuman ramah.
Alis Braza berkedut, merasa kembali tidak suka dengan interaksi Kayera dengan laki - laki lain. Namun, Braza mencoba kembali biasa saja.
"Hmm.. Enak banget suasananya." Kayera bersandar ke kursi seraya memeluk perutnya yang bulat menggemaskan itu.
Braza mengusap pinggang Kayera lalu sebelah tangannya lagi terulur untuk mengusap perut yang tengah di usap Kayera itu.
"Terakhir ke sini itu, seberes lulus? Eh aku pernah ke sini ga sih?" gumam Kayera sibuk sendiri.
Braza masih betah mengusap perut yang kadang bergerak itu, anaknya sehat dan aktif, membuat Braza tersenyum walau samar.
"Kamu pernah ke sini berapa kali?" Kayera menatap Braza yang berjarak dekat itu.
"3 kayaknya." Braza menghentikan usapannya, meluruskan tubuhnya tanpa melepas pegangan di pinggang Kayera.
"Sama?"
"Kamu pasti tahu siapa." balas Braza dengan datarnya.
Kayera mendengus pelan."Kirain aku yang pertama." balasnya tanpa sadar seperti istri yang cemburu.
Braza menatap Kayera lekat, mengamati wajah yang tertekuk bete nan menggemaskan itu.
Benarkah Kayera yang dia anggap adik dulu itu kini secantik ini? Begitu putih, mulus dan berisi di sertai perut yang berisikan anaknya di tambah lagi sekarang Kayera terlihat cemburu?
Braza semakin yakin untuk melepaskan semua dendam di masa lalu.
"Akhirnya." Kayera terlihat tidak sabar ingin memakan satu hidangan paling laris itu.
Wajah di tekuk seperti cemburu dengan cepatnya berganti menjadi riang, sungguh menggemaskan.
Braza mengendus rambut Kayera lalu mengecupnya dengan gemas."I Love you and baby." bisiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex On The Beach (TAMAT)
RomanceSex On The Beach, minuman yang mengantarkan Kayera pada kerumitan. Mulai : 16 Oktober 2021 Selesai : 15 November 2021