29. Braza sedang mau

38.5K 2.3K 57
                                    

      Braza berlalu ke kamar mandi, membiarkan Kayera duduk di atas kasur yang selalu menjadi tempat mereka tidur. Beberapa jam yang lalu mereka sudah menikah, setelah seminggu menunggu.

"Kenapa?"

Kayera mendongkak saat merasakan sesuatu yang dingin menangkup sebelah pipinya.

Kayera menggeleng.

Braza menatapnya lekat, dia jadi rindu Kayera yang secerewet dulu."Bersih - bersih, terus tidur." setelahnya berlalu ke lemari.

Kayera melirik wajah datar itu sekilas lalu beranjak dengan malas, perutnya sudah semakin terasa berat.

Braza menghela nafas pendek, meraih kaosnya asal lalu memakainya.

Braza di tuntut untuk menjelaskan pada Kayera soal dia yang bukan anak kandung secara perlahan.

Kanya belum sanggup mengungkapnya langsung.

Tapi, melihat kondisi Kayera saat ini membuat Braza memilih bungkam dulu.

"Kayera anak Bizar dan Anzarika, dia temennya temen mimi dulu, mereka di paksa kasih Kayera ke mimi karena keluarganya hanya menuntut anak laki - laki, bahkan turun temurun begitu, keluarga dari Bizar akan memberikan anak perempuannya pada orang lain dengan cuma - cuma."

Braza tidak habis pikir ada tradisi turun temurun seperti itu, mungkin masih banyak lagi kegilaan lain di dunia ini yang belum dia tahu.

🦋🦋🦋

"Pegel?" Braza menumpuk bantal untuknya bersandar, tangannya terulur untuk memijat pelan punggung Kayera.

Kayera tidak menolak, justru terasa nyaman karena pijatannya malah terasa seperti usapan.

"Dia geraknya aktif banget kalau jam segini, nendang sana sini."

Braza beralih, mengusap perut Kayera sekilas sebelum kembali mengusap punggung dan pinggangnya.

"kadang bikin kaget, untung waktu ke bangun ga sampe ganggu kamu. Kerjaan makin banyak ya? Keliatan capek banget."

Braza tersenyum tipis, akhirnya Kayera mulai kembali banyak bersuara.

"Hm." tapi sayang balasannya singkat, membuat Kayera kembali diam dengan mencoba berpikir dan mencari topik lain.

Tak lama Kayera kembali bersuara."Ngapain aja di kantor? Kok pulangnya bisa jam 2 siang?" di tatapnya wajah datar yang tampan itu.

"Kerja, sebagian di bawa ke rumah." jawab Braza sekenanya.

"Iyah, kok bisa? Emang ga papa? Emang bisa?"

Braza mengusap pipi Kayera, mengecup pipinya sekilas."Bisa." jawabnya malas menjelaskan.

Kayera kembali di serang rasa tidak puas."Iyah kenapa? Apa karena kamu CEOnya sekarang?" desaknya gemas.

"Hm."

Sudahlah, Kayera malas ngobrol lagi. Moodnya malah semakin memburuk bukan membaik.

Hening beberapa saat...

"Kok berhenti." Braza mengamati wajah bete di pinggir pinggangnya.

Posisi Kayera rebahan sedangkan Braza setengah duduk bersandar di tumpukan bantal.

"Kamunya juga males, takutnya aku ganggu." rajuknya dengan begitu menggemaskan di mata Braza.

Sex On The Beach (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang