Part 13

627 67 27
                                    

Kangen pasangan absurd ini? 😭

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Pemotretan Ji Hye dan Kyuhyun di lanjutkan setelah sahabat Lee Ra itu memutuskan untuk mendekat untuk memberikan kunci mobil. Dikarenakan Lee Ra tidak ingin kembali ke sana, ia setuju untuk menunggu Kyuhyun di dalam mobil. Perlu waktu hampir satu jam hingga akhirnya pria yang sekarang sudah resmi menjadi kekasihnya itu kembali. Lee Ra hampir terlelap ketika kaca mobilnya diketuk.

Setelah membuka kuncian mobil, Lee Ra segera keluar. "Eoh, kau sudah di sini."

"Hm, maaf membuatmu lama menunggu."

"Anniya," Lee Ra mengusap matanya yang lelah, dan ia baru tersadar jika Kyuhyun tidaklah sendiri. "Ji Hye?"

"Hai." Ji Hye mengangkat sebelah tangannya, karena tangan lainnya sedang memegangi ponsel yang ia dekatkan di telinga. "Aish! Kemana dia?" Wanita itu mendumal kesal.

"Ada apa?" Lee Ra mendekat pada sahabatnya yang terlihat frustasi.

"Kibum Oppa, dia tidak menjawab panggilanku. Padahal dia sudah berjanji akan menjemputku di sini."

"Mungkin sedang sibuk."

"Tapi dia sudah berjanji."

"Hye, kau ikut denganku saja." Lee Ra mengibaskan tangannya.

"Tapi--"

Kyuhyun mengangguk. "Lee Ra benar. Kau pasti sangat lelah, ayo."

Setelah Lee Ra memutari mobilnya untuk duduk di kursi samping pengemudi, Ji Hye masih diam. Kyuhyun yang belum masuk ke dalam mobil, menyentuh lengan wanita itu dan mengisyaratkan tatapannya agar Ji Hye segera masuk.

Menurut, akhirnya Ji Hye duduk di kursi penumpang sementara Lee Ra dan Kyuhyun duduk di depan. Setelah memastikan semua memasang sabuk pengaman, mobil pun melaju meninggalkan pantai. Karena tidak ada yang memulai percakapan, Ji Hye berinisiatif membuka suara.

"Ra, mianhae. Harusnya aku bertanya dulu tentang kejadian sebenarnya. Kau tahu kan, aku hanya takut mereka akan melaporkanmu."

"Gwaenchana," Lee Ra tersenyum. "Aku mengerti kau mengkhawatirkanku." Padahal sebelumnya ia merasa sakit hati dengan respon Ji Hye serta Kyuhyun.

"Kenapa sikapmu pada Ji Hye dan padaku berbeda?" Kyuhyun mengernyit.

"Beda bagaimana?

Melirik sekilas pada Lee Ra yang sedang mengernyit, Kyuhyun memilih diam. Pria itu tersenyum sambil menggeleng. "Anniya, tidak apa-apa."

"Kau ingin di perlakukan seperti Ji Hye? Dia saudariku, kau yakin?"

"Tidak, Ra. Aku salah bicara." Kyuhyun kembali menggeleng.

"Aku tidak keberatan jika--"

"Ra, please." Kyuhyun memelas. Apa jadinya jika Lee Ra serius dengan ucapannya? Ayolah, mereka baru saja melangkah ke sebuah hubungan yang serius.

"Aku akan senang memperlakukanmu seperti pada Ji Hye."

"Ra, kita sudah berciuman. Kau ti-- aaaa, sakit, kenapa kau memukulku?" Untung saja mereka sudah memasuki jalanan komplek.

"Apa yang kukatakan tentang privasi?" Lee Ra mengernyit.

Kyuhyun melirik kaca tengah. "Ji Hye sudah tahu, jangan merasa malu padanya. Bukan begitu, Hye?"

"E--oh, kau tenang saja, Ra." Ji Hye memaksakan senyum. Ia melirik pada ponselnya yang menyala, menampilkan sebaris pesan dari Kibum.

K Oppa
Hye~yaa, maaf baru menghubungimu. Aku sedikit sibuk, kau sudah pulang? Ingin ku jemput sekarang?

Ji Hye mengabaikan pesan itu. Ia mematikan ponsel, lalu tatapannya beralih memerhatikan jalanan komplek rumah mereka. Hubungannya dan juga Kibum memang sedikit tidak jelas, walaupun pada awalnya ia tidak mempermasalahkan, tapi lama-kelamaan Ji Hye merasa lelah.

Kesibukan pria itu menjadi masalah utama. Jujur saja selama ini, ia mengharapkan seorang pria yang sangat perhatian. Ji Hye butuh kasih sayang. Setelah ibunya meninggal, ayahnya yang memang dari dulu sibuk bekerja tidak berubah. Terutama ketika ia memutuskan untuk menjadi seorang model, ayahnya sedikit menentang. Jika bukan karena di yakinkan oleh orangtua Lee Ra, Ji Hye pasti tidak akan sesukses sekarang.

Bicara soal perhatian, sebenarnya hari ini ia bisa merasakan perhatian itu dari seseorang. Ya, siapa lagi jika bukan Kyuhyun? Pria itu sangat melindunginya sejak pemotretan dan tidak keberatan untuk membantunya. Tidakkah Lee Ra sangat beruntung di cintai olehnya?

Saat Ji Hye masih sibuk dengan pikirannya, mereka sudah sampai di garasi rumah keluarga Kim. Mereka bertiga turun, dan berjalan bersama menuju rumah. Suara tawa dan juga obrolan para orangtua yang sedang berkumpul sampai terdengar hingga teras.

"Kurasa ayahku juga ada disini," gumam Ji Hye.

"Hm, tidakkah kau dengar suara mereka?" Lee Ra menimpali.

Dugaan mereka tidak salah. Sofa ruang tamu yang disusun melingkar diduduki oleh kedua orangtua Lee Ra dan Kyuhyun serta ayah Ji Hye. Mereka berlima menoleh serentak ketika ketukan sepatu dari para anak muda terdengar.

"Omo, omo, kalian sudah pulang." Nyonya Kim memperhatikan raut ketiganya dengan antusias, sebelum tatapannya mengunci Kyuhyun. "Kyu, kau jadi menyusul Ji Hye?"

"Ne? Aaa, iya Bibi."

"Jinjja? Jadi... kau benar-benar ingin mendekati Ji Hye?" Nyonya Kim berbalik, menatap orangtua Kyuhyun dan juga ayah Ji He dengan senyuman. "Sudah kubilang, kan? Kalian akan berbesan. Hahaha..."

"Benarkah? Kukira kau bercanda."

"Kyuhyun sangat serius saat bicara. Mereka sangat serasi bukan?"

"Kyu, kapan kau akan melamar Ji Hye?"

Pertanyaan yang entah berasal dari siapa, membuat ketiga anak muda itu terdiam. Kyuhyun dengan wajah pucatnya, Lee Ra dengan tatapan datarnya dan Ji Hye... dengan sorot anehnya.



***

Ya emang nggak ada konflik kok. Percaya? Percaya aja udah, wkwkwk 😂

Jadi, gimana nih sama pasangan baru? Baru pulang udah gonjang-ganjing aja 😭😭

Susah ya, jadi Kyuhyun disini tuh 😂

Curiga sama Ji Hye? Coba baca lagi blurb alias sinopsisnya 😂

Ketemu lagi nanti ya... aku nggak bisa janji cepet 😂


With Love,
Melmel






Bandung, 04 February 2022.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forever Love [Kyuhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang