17. She is everything.

772 113 67
                                    

"Selama ini ku pikir dia membenciku."
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚

***

"Kalau nanti sampai di kantor, kamu ngga boleh pisah dari dua cowok yang selalu bareng sama kamu." Karina berbicara dengan nada seperti seorang Ibu kepada Hitomi. 

"Jadi kalau aku mau ke toilet harus bareng mereka?" tanya Hitomi.

"Ya!  Suruh tunggu di depan. Apapun ceritanya jangan sampai pisah dari mereka. Paham kan?" Kali ini giliran Giselle yang berbicara. 

Keduanya berbicara sambil mencubit pipi Hitomi, membuat ia kesal. 

"Iya! Iya! Lepas dulu dong, sakit nih!" tegur gadis itu. 

Akhirnya Karina dan Giselle melepaskan tangan mereka dari pipi Hitomi. Walau begitu keduanya sama-sama terlihat khawatir membuat Hitomi tidak mengerti makna dari ekspresi wajah itu. 

Sudah sejak kemarin mereka seperti itu, semenjak dua hari yang lalu. 

"Nanti kalau ada masalah, langsung hubungi kita." Hyunjin tiba-tiba bersuara. 

"Iya iya!" balas Hitomi. 

Ketika ia ingin naik ke motor Han Jisung, tiba-tiba saja Karina bertanya. Suatu pertanyaan yang membuatnya kebingungan. 

"Kamu masih dekat sama si Renjun? Kalau iya aku mau kasih saran, sebaiknya kamu jaga jarak dari dia."

***

Hingga akhir jam kerjanya, Hitomi masih terpikir dengan perkataan Karina. 

Setelah perkataan gadis itu selesai, bisa ia lihat reaksi mereka semua berubah panik. 

Apalagi Hyunjin, lelaki itu paling terlihat panik karena langsung menutup mulut Karina dengan telapak tangannya. 

Giselle dan Felix yang tertawa canggung, Seungmin yang jarang berekspresi terlihat kesal pada Karina, dan Han Jisung buru-buru mengingatkannya agar segera berangkat karena hampir terlambat menuju kantor. 

Sejak awal mereka semua memang orang-orang yang aneh dan perkataan mereka jarang Hitomi masukkan ke dalam hati, tapi kali ini ia tidak bisa mengabaikannya begitu saja mengingat ekspresi serius Karina serta kepanikan teman-temannya.

Apa yang harus ia lakukan dalam situasi ini? 

Jika saja ada teman untuk bercerita sesuka hati, mungkin ia bisa merasa lega. 

Hitomi mulai menyimpan barang-barangnya, gadis itu tanpa sengaja melirik meja Sieun si anak baru. 

Di pikir lagi, mengapa Haechan tidak kunjung kembali ke ibu kota?

Sieun sendiri sudah kembali sejak dua hari yang lalu.

Padahal ini sudah lewat dari waktu yang di janjikan. 

Rumahnya memang tidak sepi karena di sana ada Karina dan teman-teman, namun entah mengapa ia merindukan pertengkarannya dengan Haechan. 

Konyol sekali memang. 

Langkah kakinya terbawa menuju parkiran, di sana Yangyang dan Shotaro pasti sudah menunggunya untuk pulang bersama. 

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang