5. Jealous.

1K 209 25
                                    

Cemburu? Tidak mungkin!
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚

***

Hitomi menepis tangan Renjun yang menutup matanya, gadis itu menoleh ke belakang dan mendongak menatap salah satu teman tunangannya itu dengan tatapan tidak suka.

"Aku bukan adek kamu."

Kedua alis Renjun terangkat, lalu segera mengambil tempat duduk di samping Hitomi.

Sedikit melirik ke arah Haechan yang sepertinya masih terhanyut dalam ciumannya dengan Nancy, laki-laki itu kembali menatap Hitomi dengan tatapan mengejek.

"Nyatanya kamu emang lebih muda dari pada aku kan?"

Memang benar sih, tapi kan mereka seangkatan. Hitomi tidak suka di panggil seperti itu kecuali oleh Yeji dan Chaewon.

"Pokoknya kamu ngga boleh panggil adek mulai sekarang, kecuali udah dapat izin."

Seketika Renjun tertawa di buatnya, "masa harus pake izin?"

Hitomi tidak menjawab, terlalu malas untuk berbicara suatu hal yang tidak bermanfaat.

"Emang nya kamu ngga sakit hati lihat Haechan, ehm.. ciuman sama cewek lain?" Pertanyaan Renjun barusan membuat Hitomi ingin tertawa.

"Aku sih ngga.. tapi ngga tau sama cewek yang di sana." Renjun mengikuti arah yang di tunjuk Hitomi, kemudian terkejut bukan main ketika menemukan Somi berdiri di ambang pintu taman dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sejak tadi dia di situ juga, tapi ngga ada yang sadar kecuali aku." Tambah Hitomi lagi sambil menatap Somi.

Hitomi jadi merasa kasihan melihat bagaimana cara Somi menatap Haechan dan Nancy.

Gadis itu sebenarnya baik pada Hitomi tidak seperti beberapa perempuan yang pernah berhubungan dengan Haechan.

"Kalau gini sih hubungan mereka bisa hancur." Gumam Renjun ketika melihat Somi berbalik dan pergi meninggalkan taman tersebut.

Hitomi tersenyum miris dan mengangguk, memang benar. Dia sangat yakin akan hal itu, kemudian nanti dirinya lagi yang akan di salahkan oleh Haechan jika Somi memutuskan hubungan mereka.

"Gue pikir kalian ngga sedekat itu untuk bicara berduaan di sini."

Keduanya menoleh serempak ke sumber suara, itu adalah Haechan. Mata Hitomi melirik ke arah sekitar dan tidak menemukan Nancy.

Oh, ternyata mereka sudah selesai. Hitomi tebak, Nancy pasti tadi merasa malu setelah selesai berciuman dan langsung berlari pergi dari sana dengan wajah yang memerah.

Lucu sekali.

"Memang ngga dekat. Dia aja yang datang ke sini."

Hitomi menunjuk ke arah Renjun yang nampak tidak terima, tangan laki-laki itu bergerak menjitak kepala Hitomi yang langsung mendapat tatapan tajam dari gadis itu.

"Selama aku hidup tujuh belas tahun, ngga ada ya orang yang berani nyentuh kepala ku tanpa izin."

Renjun lagi-lagi tertawa, "banyak banget sih peraturannya."

Haechan mendengus kesal merasa di abaikan, tangannya langsung menarik Hitomi berdiri dengan sedikit kasar, gadis bertubuh kecil itu hampir saja terjatuh kalau tidak di tahan oleh tangan Haechan yang satu nya lagi.

"Mama kamu pasti nyariin, ayo masuk ke rumah."

Setelah mengatakan itu Haechan membawa Hitomi pergi dari sana tanpa mengucap sepatah katapun pada Renjun teman baiknya. Tentu saja Hitomi tidak lupa mengambil sepatu nya yang berada di atas bangku taman.

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang