5. what you feel about her?

772 188 11
                                    

"Saya tahu segalanya tentang kalian berdua."
.
.
.
.
.
Happy Reading💚

***


"Lo bersihin diri di sini, baju gantinya nanti tinggal ambil di atas tempat tidur.. biar gue aja yang cari. Kalo udah siap, terserah mau keluar atau tetap di kamar gue. Asal jangan buka lemari, ngerti?"

Hitomi hanya mengangguk ketika Haechan memberi perintah. Lelaki itu keluar dari kamar mandi, tidak lupa menutup pintunya.

Helaan nafas terdengar, Hitomi bisa merasakan detak jantungnya. Apa yang baru saja dia pikirkan?

Hitomi merasa pikirannya agak melenceng karena Haechan sendiri yang membawanya masuk ke sini, padahal Hitomi sudah meminta supaya dia berjalan sendiri sejak mereka menjauh dari lokasi pesta ulang tahun lelaki itu.

Dengan segera dia membersihkan diri, sesuai seperti yang Haechan katakan.

Setelah selesai gadis itu segera keluar secara perlahan, lagi-lagi menghembuskan nafas merasa lega karena Haechan tidak ada di sana.

Langkah kaki kecilnya berlari menuju ranjang.

Matanya membulat lucu, pipinya sampai memerah, Hitomi menutup wajahnya merasa malu.

Dari mana Haechan mendapat pakaian dalam itu? Memalukan sekali.

Tidak butuh waktu lama bagi Hitomi, setelah selesai dia menatap pantulan dirinya di kaca. Benar-benar pas.

Hitomi mengendus bau tubuhnya sekarang, seperti bau Haechan.

Bau orang menyebalkan yang penuh dengan kesombongan.

Namun ada yang janggal, mata yang seperti boneka itu menatap terus dirinya di cermin. Merasa tidak asing dengan pakaian yang ia kenakan sekarang.

Hanya sebatas kaos dengan gambar kartun anak-anak dan celana pendek selutut.

Detik berikutnya Hitomi menahan jeritan serta langkah kakinya yang ingin pergi menuju Haechan saat ini.

Ingin sekali Hitomi menghajar lelaki itu yang telah meremehkannya.

Ini adalah pakaian Haechan ketika mereka masih SD.

Kali ini tatapannya tertuju pada jendela.

Wah! Haechan sedang berbicara dengan kekasihnya.

Hitomi bersandar dan menatap kedua orang itu. Winter nampak merasa sedih dan seperti sedang menjelaskan sesuatu.

Haechan bahkan mengelus kepala Winter, seperti sedang berusaha menenangkannya.

Hahaha. Hitomi tidak akan cemburu hanya dengan yang seperti ini. Dia bahkan pernah melihat yang lebih.

Ya, seperti lima tahun lalu ketika ulang tahun Haechan, Nancy datang lalu mencium lelaki itu--

Mulut Hitomi terbuka tidak begitu lebar, yang pasti saat ini dia begitu terkejut ketika melihat Haechan menarik Winter dan menciumnya.

Sial! Sial! Sial!

Hatinya berdenyut tapi pandangannya tidak ada niat untuk menjauh. Hanya tertuju pada sepasang kekasih yang tengah berciuman di bawah sana.

Hitomi hampir tersedak ketika kali ini Haechan sedikit melirik ke arahnya.

Langkah seribu di ambil, Hitomi melompat ke ranjang Haechan, menarik selimut, dan menutupi seluruh tubuhnya.

"Malu." gumam gadis itu.

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang