18. Fiveteen years ago.

503 88 25
                                    

"Kamu ingat tidak, bagaimana pertemuan pertama kita?"
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚

***


"Halo, nama saya Kim Hitomi. Ayah, Bunda, dan Kak Jaehwan biasanya panggil Hitomi. Aku suka makanan Jepang dan sesuatu yang terlihat menggemaskan. Salam kenal semuanya..."

Hari itu adalah hari pertama ketika ia memasuki sekolah dasar.

Suara tepuk tangan terdengar setelah gadis kecil itu menyelesaikan acara perkenalannya.

Hitomi tersenyum dan kembali ke tempat duduk.

Meski bingung mengapa wajah beberapa anak laki-laki berubah warna menjadi merah ketika ia melakukan perkenalan singkat itu.

Sejak kecil ia bukan tipe yang mudah bergaul, Hitomi hanya duduk di kelas seharian penuh tanpa bergerak sedikitpun.

Waktu pulang terasa begitu lama baginya.

Berbeda dengan seseorang yang sejak pagi merasa gelisah di tempat duduknya.

Kelas 2 A. Lee Haechan.

"Kenapa sih?" Renjun teman sebangkunya merasa tidak nyaman karena Haechan yang mendadak diam saja di tempat.

Biasanya lelaki itu selalu pecicilan berlari ke sana dan kemari.

Haechan terlihat membuka mulutnya hendak berbicara, namun niat itu ia urungkan kembali membuat Jaemin, Jeno, dan Renjun langsung saling menatap satu sama lain.

Tiga teman baik Haechan.

Mereka berteman karena kebetulan orang tua mereka adalah teman baik juga.

Sejak kecil empat anak itu sudah terkenal di mana-mana.

Kembali ke topik pembahasan, dimana saat ini Jaemin dan Jeno menarik Renjun untuk mundur ke belakang, sedikit menjauh dari Haechan.

"Kalian tahu ngga, dia kenapa?" tanya Jaemin.

"Kalau tahu, aku tadi ngga akan nanya ke dia." jawab Renjun, sementara Jeno hanya menggelengkan kepala dengan wajah polosnya.

"Tapi.." Renjun membuka suara di saat mereka bertiga tengah berpikir.

"Dari tadi muka Haechan merah, apa dia sakit?" Jaemin dan Jeno seketika panik.

"Hah? Gawat kalau begitu, ayo kita bilang ke ibu guru!" Jaemin buru-buru berlari keluar diikuti Jeno.

Sementara Renjun diam berdiri di tempat sembari bergumam.

"Tapi di film yang suka Bunda lihat, muka seseorang bisa merah kalau lagi memikirkan orang yang dia suka."


***


Haechan mendorong kesal teman-temannya yang tertawa tanpa dosa.

Tadi wali kelas mereka tiba-tiba berlari bersama Jaemin dan Jeno kemudian menyeret Haechan menuju ruang kesehatan.

Seketika di depan ruang kesehatan penuh dengan anak perempuan yang ingin melihat empat anak itu.

"Habisnya Renjun bilang muka kamu merah, kita jadi mikir kalau kamu sakit." ucap Jaemin.

"Aku ngga sakit, jangan sembarangan!" wajah Haechan terlihat kesal.

"Tuh kan, Na.. Kamu sih." Jeno menyalahkan.

"Kamu juga ngikutin aku kok." balas Jaemin.

Keduanya saling menyalahkan dengan Renjun sebagai penonton, mereka mengabaikan Haechan yang berbelok arah.

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang