21. Wrong Choice.

207 37 7
                                    

"Aku selalu mengira bahwa orang yang melindungimu adalah aku."
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚

***



Satu bulan.

Sudah selama itu Haechan selalu mengabaikan Hitomi dan itu membuat Ia bersedih. Teman-temannya menyadari itu, Hitomi yang pada dasarnya jarang berbicara semakin tidak terlihat sama sekali.

Ketika pulang sekolah, selain Ryujin semua bahkan sampai tidak sadar kalau gadis itu sudah pergi.

Ryujin melirik Hitomi yang membaca buku. Tapi sepertinya tidak sedang benar-benar baca buku.

Ini adalah jam kosong dan mereka berdua sama-sama memilih untuk belajar. Bedanya Ryujin sudah hampir menyelesaikan dua puluh halaman setelah setengah jam, sedangkan Hitomi masih tetap berada di halaman yang sama.

"Lagi ada masalah?" Ryujin menjentik kepala Hitomi membuat anak itu meringis.

Ya, kalau tidak begitu Ia pasti di abaikan. Ryujin sadar sejak tadi Hitomi hanya melamun.

Jawaban yang di berikan pada Ryujin tidak sesuai harapan karena Ia hanya menggeleng. Ketika ingin melanjutkan perkataannya, tiba-tiba pintu ruang kelas mereka di buka.

Memperlihatkan guru wali kelas mereka.

"Hitomi, Ryujin, bisa ikut Ibu ke ruang kepala sekolah?"

Kali ini Hitomi dan Ryujin saling pandang.

Apa ada sesuatu yang terjadi?




***


Haechan menatap tidak minat ke arah luar jendela, tidak ada satupun yang menarik di ruang kelas ini. Selama sebulan semuanya terasa kosong.

"Kalo emang ngga sanggup mending berhenti aja." ucapan Jaemin membuat Haechan melirik ke arah depan.

"Lagian kamu pikir dengan cara ngga ngomong sama dia, itu beneran bikin mereka ngga ganggu dia lagi?" kali ini Jeno bersuara, Renjun hanya tim mendengarkan. Nintendo di tangannya lebih menarik.

"Tapi beneran berhasil kan? Aku ngga pernah lihat dia di ganggu setelah kejadian waktu itu." balas Haechan.

Flashback On

Satu bulan lalu, hari pertama Haechan mendiamkan Hitomi. Hari itu Haechan melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana perempuan yang ia sayangi itu di rundung oleh teman sekelasnya.

Hari itu setelah memberikan bekal, ia tidak benar-benar pergi. Haechan benar-benar curiga pada cara bicara Hitomi yang gelagapan dan akhirnya mengikuti gadis itu hingga ke kelas.

Terlalu terkejut, Haechan dan tiga teman-temannya serempak membeku dan tidak bisa mengambil tindakan apapun untuk membantu Hitomi.

Beruntung anak sekelas Hitomi yang duduk di paling depan menghentikan kejadian itu.

Hari itu tanpa pikir panjang begitu teman sekelasnya yang merundung Hitomi memasuki kelas, Haechan mendorong ketua dari gerombolan gadis itu yang sukses membuat keributan.

Tidak peduli mau dia seorang perempuan atau apapun, tapi karena Ia sudah berani mengganggu Hitomi tidak ada alasan bagi Haechan untuk menahan diri.

"Hitomi punya salah apa sama kalian hah?!" Haechan melempar buku-buku yang ada di hadapannya.

Semua terjadi begitu cepat, amukan Haechan baru berhenti setelah guru wali kelas datang. Mereka di panggil satu persatu ke dalam ruang guru.

Termasuk Jeno, Jaemin, dan Renjun. Alasannya adalah Jeno dan Jaemin ikut membantu Haechan mengamuk sedangkan Renjun berusaha menahan tiga temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang