11. their decision.

759 163 19
                                    

"Aku ingin menolak dan menerimanya di saat yang sama. Aku ingin bersama dengannya dan berpisah dengannya di saat yang sama."
.
.
.
.
.
.
Happy Reading 💚

***

Sedikitpun Hitomi tidak berani mendekat pada sosok Haechan yang saat ini berdiri di depan ruang UGD.

Aura lelaki itu begitu menyeramkan dan tidak mengenakkan, matanya yang memerah menatap lurus pada pintu yang tidak boleh dia masuki, tangannya mengepal seolah menahan segala macam emosi yang siap meluap jika lengah sedetik saja, serta bibir bawahnya yang ia gigit untuk menahan isakan tangis yang mungkin saja keluar.

Mama Lee terduduk lesu di belakang lelaki itu sambil meraung menangis karena khawatir dengan kondisi suaminya, ada Taeyong serta Mark untuk menenangkan dirinya.

Jangan lupakan Ayah Hitomi dan Mama Tiffany yang berdiri di sebelah Haechan berusaha keras membuatnya tetap tenang.

Sedangkan Hitomi masih tetap berdiri agak jauh dari posisi mereka, terlalu takut untuk mendekat.

Di belakangnya ada Yujin, Yangyang, dan Shotaro yang masih setia mendampingi dirinya.

Sepertinya teman-teman Haechan yang tadi mengabari dirinya tidak bisa datang melihat tak ada satupun dari mereka yang menampakkan diri di sana.

Hitomi kembali menatap Haechan, ingin sekali ia memeluknya, menyemangatinya, dan mengatakan bahwa ia tidak sendiri.

Semua ini pasti berlalu, dokter akan keluar dan mengatakan bahwa Papa Lee sudah melewati masa kritisnya dan dapat di kunjungi oleh mereka.

Tetapi ia terlalu takut jika dirinya membuat Haechan marah dan tidak nyaman. Itulah mengapa saat itu Hitomi memilih berbalik, menyembunyikan air matanya dan segera menjauh dari sana.

Rasa kasihan yang ia berikan, Haechan pasti tidak akan suka jika tahu Hitomi merasakan hal itu.

Haechan benci di kasihani.



***

Hitomi berpikir jika ia sampai di rumah semua akan baik-baik saja, ia hanya perlu menunggu di kamar hingga kondisi Haechan membaik.

Semua panggilan ia abaikan, takut jika mereka memberi perintah agar ia kembali ke sana.

Haechan tidak akan suka melihat Hitomi, tunangannya sedang hancur saat ini karena kondisi Papa Lee yang masih tidak jelas.

Hingga suara pintu kamarnya yang di banting dan di buka secara paksa membuat Hitomi terbangun dari acara pura-pura tidurnya.

Mata dengan tatapan polos tanpa dosa menatap mata tunangannya yang masih berair tanda ia baru saja menangis, lalu di kejutkan ketika lelaki itu memeluk dirinya hingga ia kembali berbaring di atas ranjang.

"Haechan, kamu berat.." bisik Hitomi.

"Maaf." Lelaki itu bergeser supaya tubuh tegapnya tidak menindih Hitomi yang nampak kesakitan.

Namun kedua tangan itu masih mendekap erat dan membuat si gadis tenggelam.

Hanya keheningan yang terjadi, Hitomi ingin menanyakan banyak hal pada Haechan.

"Papa udah sadar."

Dan satu dari sekian pertanyaannya langsung di jawab oleh lelaki itu.

"Bagus dong.. Jadi kamu kenapa nangis?" tanya Hitomi, tangannya hanya terdiam dan tak bergerak.

Sama sekali tak bisa bergerak karena pelukan Haechan yang terlalu erat hingga membuat sesak, tidak berani berbicara karena takut memperburuk suasana hati Haechan adalah kebodohan bagi Hitomi.

On Rainy Days | Haechan x Hitomi  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang