27 : Sold Out

431 33 6
                                        




Happy Reading




Pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin dilaksanakan. Buru-buru semua siswa baris di barisan kelas masing-masing. Memakai topi lalu berdiri tegap.

Reifald dan Zahva bodohnya telat. Mereka berdua berada di luar sekolah, tepatnya di belakang sekolah.

"Gara-gara lo kan telat" Oceh Zahva sedari tadi.

Reifald akui salahnya karena motornya tiba-tiba mati dan mereka harus kebengkel dahulu.

"Cowo aneh, argghh, gimana ini" Ucap Zahva geram.

"Gak tau" Jawab singkat Reifald.

"Taulah cape gue, udah dorong, jalan sampe bengkel, jauh, keringatan, telat, laper".

"Katanya gak laper" Ucap Reifald datar.

Zahva menatap malas ke cowo aneh di hadapannya.

Zahva duduk di trotoar area sekolahnya. Ia kesal pagi ini karena fisiknya tersiksa harus jalan ke bengkel bersama cowo itu.

Zahva meregangkan otot-ototnya "Rei, gausah sekolah aja yuk" Ucap Zahva.

Reifald menyentil dahi Zahva, membuat Zahva mengelus dahinya.

"Sakit-- ah iya lo kan cowo pinter gak mungkin bolos ya" Ucap Zahva.

"Sok tau".

"Lah emang tau, lo kan orang yang udah suruh gue lari gara-gara lo menang olimpiade".

"Yang udah buat gue lari doubel sampe pingsan" Ucap Zahva.

Reifald menghidupkan mesin motornya.

"Naik" Perintah Reifald.

"Mau kemana?" Bingung Zahva.

Ia tetap naik walaupun tidak tau mau kemana. Motor sport itu membawa mereka yang ternyata ke warung belakang sekolah, warung yang biasa dijadikan tongkrongan anak-anak nakal, tidak juga si, semua cowo-cowo, mau sekolah ini ataupun sekolah lain. Reifald memarkirkan motornya.

Ia menarik Zahva ikut bersamanya.

"Lewat sini aja" Ucap Reifald.

Zahva menatap tembok. "Lah ini tembok, kenapa lewat sini, gak ada pintu" Ucap Zahva.

Reifald menatap Zahva, cewe ini ternyata gak pernah telat, sampai tembok pun tidak tau arti dari situasi mereka sekarang.

"Manjat tembok" Ucap Reifald.

"Gak mungkin, ini tinggi banget" Ucap Zahva.

"Naik ke pundak" Ucap Reifald.

Zahva menatap Reifald tak percaya, bagaimana mungkin ia harus naik ke pundak cowo sedangkan rok sekolahnya aja hanya sampai paha, bisa menang banyak kalau ia naik ke sana.

"Gak mau" Tolak Zahva.

Reifald memutarkan bola matanya malas.

"Oke-oke, tapi ini gimana naiknya" Ucap Zahva.

"Naik cepetan" Ucap Reifald.

"Iya, gue pake legging ya, awas aja lo ngintip" Ucap Zahva.

Mau tidak mau Zahva menaiki pundak Reifald. Reifald pelan-pelan berdiri, ketika Zahva tangannya sampai memegang ujung tembok paling atas, ia susah payah menaiki tembok itu, Reifald juga bersusah payah membantunya sampai padanya Zahva berhasil naik.

"Gimana turunnya" Ucap Zahva khawatir pasalnya takut ada guru yang lewat.

Reifald pergi meninggalkan Zahva lalu kembali dengan kursi. What?!.

My Cuek Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang