20: satu hari

529 40 2
                                    

"menjaga bukan karena adanya hubungan tapi karena adanya perasaan yang mampu.."











.
Jangan lupa like untuk ke part selanjutnya yg bakalan lebih seru
.










Reifald menstandarkan motor di depan rumahnya. Ia turun dan menuju dalam rumahnya. Ia hanya ingin mengambil beberapa buku pelajarannya untuk beberapa hari besok, tidak untuk kembali sementara.

Reifald melangkah menuju kamarnya, rumahnya tampak sepi tapi ia tidak peduli. Reifald memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Ia mengambil kaos-kaosnya juga yang sapa tau Zahva bisa memakai itu, ia masukkan, ia menuju ruang makan terus menuju kulkas, ia juga memasukkan minuman dan snack ke dalam tasnya, baginya sudah cukup, Reifald kembali melangkah keluar rumah.

"Mau kemana?" Ucap Ghina.

Reifald berhenti lalu Ghina mendekat.

"Kamu mau kemana? Bawa-bawaan sebanyak itu".

Reifald diam biasa.

"Kamu kenapa gak pulang-pulang, udah lima hari kamu gak pulang-pulang Rei, kamu masih marah sama mama? Coba jelasin kenapa kamu marah sama mama".

Reifald diam dan menatap Ghina.

"Apa karena waktu itu kamu bawa cewe ke sini ya walaupun mama udah kenal sekali tapi kamu ngecewain mama, kamu tau peraturan rumah? Kalau kamu tau pasti gak bakal ngelanggar kan".

Reifald tetap diam dengan tatapan ke depan.

"Mama cuma mau kamu ngikutin peraturan rumah, tapi kamu ngelanggar, mama kecewa, gak! Kamu gak boleh pergi lagi, taro tas itu dan masuk kamar kamu" Tegas Ghina.

"Kenapa?".

"Kamu tanya kenapa? Mama mau kamu masuk ke dalam kamar sekarang!!".

"Gak bisa".

"REI!!".

"Alasannya?" Tanya Reifald.

"Tadi mama udah bilang, kenapa tanya alasan lagi, masuk kamar kamu!!".

"Reifald harus pergi".

Reifald melangkah kembali menuju luar rumahnya.

"REI!! Mama mohon jangan pergi, mama gak mau kamu pergi lagi, mama mohon masuk kamar kamu" Ucap Ghina dengan nada mau menangis.

Reifald yang keras kepala tetap pergi, ia memakai helm fullfacenya dan menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan rumah.

Ghina menahan sesak di dadanya, ia buru-buru mengambil ponselnya.

"Halo! Tolong ikuti Reifald sekarang, cari tau ke mana dia pergi".

Ghina mengakhiri panggilan itu, ia masih memegang dadanya yang sesak, rasa kekecewaan ke Reifald memenuhi otaknya. Ghina buru-buru menuju kamarnya, mengacak-acak isi lemari.

"Dimana? Dimana?" Ucap Ghina dengan panik mencari sesuatu di lemarinya.

Ghina mencari di bagian baju suaminya, akhirnya ketemu juga selembar poto yang sudah usang yang ia simpan dalam-dalam, di dalam poto itu terdapat dua keluarga dekat yang bahagia dengan senyuman, posisi rapi dan teratur. Ghina sesak kembali, air matanya mengalir perlahan melihat selembar poto itu.

My Cuek Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang