16: Rapuh

1.9K 78 6
                                    

Sebagai anggota yang bertanggung jawab Zahva selalu melakukan yang terbaik. Jadwal menuju Bogor bagian pedesaan yang amat terpencil dan sering terkena bencana, rencana mereka  buat memberi bantuan ke masyarakat yang terkena banjir terparah tahun ini di Indonesia, seluruh donatur di Indonesia pada berbondong-bondong untuk membantu korban banjir di sana, banyak rumah yang rusak hingga roboh, perabotan semuanya pada hanyut kebawa banjir, hingga hanya nyawa tersisa, tidak ada barang2nya yang terselamatkan kalau itu terselamatkan hanya sebagian kecil saja.

Begitu juga SMA BANGSA sekolah yang paling antusias dalam membantu, untungnya murid-murid SMA BANGSA adalah orang-orang yang mampu (holkay) tapi tidak semua holkay, ada juga yang sederhana tapi mampu juga.

“Oke besok berangkat jam satu siang” Ucap Zahva mengingat pemberitahuan di grup.

Sebenarnya hari ini pemberangkatannya tapi entah kenapa di undur tiba-tiba, padahal barang bawaan anggota udah siap di sekolah.

Zahva mengambil ponselnya lalu mengclok off ponselnya kembali, ia letakkan di tempat tidurnya begitu saja, Zahva bangun menuju luar kamar, berjalan dengan santai dan melewati kamar Zanel dan Zazel.

“Tumbenan si abang kembar belum pulang”.

Zahva langsung melanjutkan langkahnya.

Eits ia langsung berhenti ketika mendengar sesuatu.

“Zahva udah aku pesanin gaun buat acara kita kok”.

Zahva langsung kaget ketika menguping pembicaraan Ryan dengan seseorang di telpon.

Gaun apa?” Batin Zahva.

“Zanel sama Zazel juga udah tau semuanya cuma Zahva aja yang belum aku kasih tau, soalnya aku takut dia gak bisa nerima semua ini”.

“....”

“Gedung nya juga udah di urus kakak ku, jadi apa kamu besok enggak sibuk buat milih cincin”.

“....”

“Owh iya aku lupa kalau besok ngukur baju kamu ya, yaudah abis ngukur baju langsung pilih cincin”.

“....”

“Acaranya tanggal 18 ini sesuai tanggal lahir kamu”.

Apaan ini kok papa begini sih gak bilang-bilang Zahva dulu Batin Zahva kesal.

Zahva langsung mundur menjauhi pintu kamar Ryan.

BRRAAKK

“Zahva hayo ngapain??” Ucap Zanel.

Zahva kaget melihat Zanel yang batu saja tiba. Zahva memasang wajah kesel dan kecewa di depan wajah Zanel, dan Zanel bingung.

“Kenapa? Mau marah sama abang gara-gara abang yang nabrak kamu? Iya iya maaf deh, nih martabak kesukaan kamu di tempat biasa” Ucap Zanel dengan nada riang.

Mata Zahva mulai berair lalu bendungan air mata itu mulai mengalir.

“hiks..ABANG JAHAT, KALIAN SEMUA JAHAT!!! Hiks...” Ucap Zahva dengan nangis.

Zahva lalu berlari ke kamar, ia terjatuh sesaat di tangga lalu bangkit kembali masih dengan mata menangis. Zanel yang melihatnya di buat kebingungan, ia melepas tasnya dan mengejar Zahva tapi pintu kamar Ryan terbuka dan Ryan dengan cepat menghentikan langkahnya Zanel.

“Kenapa kok ada suara ribut? Kamu berantem lagi sama Zahva?” Tanya Ryan.

“Enggak, baru aja pulang kuliah, tadi Zahva tiba-tiba marah-marah sama Zanel terus nangis”.

My Cuek Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang