Chapter 18

2.2K 153 29
                                    

Fix inimah jadi upload nya 2 hari sekali XD
Maaf yah :') author lagi seret ide..
Happy monday!

Selamat membaca ^^

.

.

.

.

.

.

☀⚡☀⚡

“kak Voltra kok..gak kabarin aku dulu kalau mau dateng hari ini?”

Halilintar bertanya gugup sembari menyodorkan segelas air pada kakaknya, Voltra yang kini tengah duduk pada sofa single di kamar Halilintar. Voltra hanya menatap Halilintar dengan tatapan yang sulit diartikan saat ia mengambil gelas itu dari tangan adiknya.

Lalu tatapannya beralih padaku yang tengah duduk di kasur Halilintar , aku hanya tersenyum dan sedikit menundukan kepalaku sebagai tanda hormat untuknya.

“ah.. ini Solar Light.. juniorku”

Halilintar memperkenalkanku pada kakaknya sebelum mengambil tempat duduk di sampingku.

“oh, Solar Light”

“salam kenal kak..”

“yang mengataiku di IG kemarin”

Glep! Aku dan kak Halilintar langsung diam seribu bahasa. Kak Halilintar melirikku dan aku hanya mengulum bibirku seraya menundukan kepalaku

“maaf kak soal yang itu..” ucapku.
Voltra menaikan sebelah kakinya, ia menatapku dan Halilintar secara bergantian.

“aku kenal semua teman-teman Lili, tapi aku tak pernah melihatmu” Voltra menyipitkan matanya kearahku “siapa kau sebenarnya? Kok kau ada di kamar adikku?”

Aku menggaruk sebelah pipiku yang tak gatal sambil tersengih “aku…”

Sebelum menjawab itu, aku sempat lirik-lirikan dengan Halilintar yang terlihat gelisah. Aku tersenyum kecil seolah mengerti maksud kodenya itu dan mengangguk.

“kak Halilintar menyuruhku untuk bilang kalau kita ini teman” jawabku enteng.

Halilintar dan Voltra langsung melotot kearahku. Benar-benar kakak-adik, ekspresi kaget mereka pun hampir mirip nyaris seperti pinang dibelah dua.

“Lili menyuruhmu?? Lalu kalau ia tidak menyuruhmu, apa yang kau katakan??” tanya Voltra semakin menekankan nadanya.

“kita itu..” aku melirik Halilintar yang kini hanya tertunduk dengan wajah ditekuk.

“…memang teman” sambungku.

Jawabanku barusan membuat Halilintar menarik nafas lega, ekspresi marah Voltra pun mulai memudar walaupun wajahnya sedikit menunjukan keraguan.

“kau belum jawab pertanyaanku. Kenapa kau ada di kamar adikku? Setauku, adikku itu tak suka sembarangan orang masuk ke kamarnya, apalagi sampai menginap” Voltra bertanya serius dengan lengannya terlipat di dada seperti bapak-bapak.

“ohh—kak, j-jadi sebenarnya ada project antara junior dan senior.. Solar dulu anak didikku saat di orientasi, makanya itu dia menginap disini untuk diskusi project itu lebih lanjut..” timpal Halilintar yang hanya diangguki kecil oleh sang kakak.

“begitu..lalu, soal postingan instagram kemarin.. itu betulan editan?” Voltra akhirnya menanyakan pertanyaan inti itu. Halilintar langsung mengangguk mantap sebagai jawaban.

“tapi kok editan kelihatan real? Siapa yang edit?” Voltra bertanya lagi.

Halilintar berbalik menatapku dan menunjukan wajah memelas-nya. Dari ekspresinya saja aku sudah tau kalau ia meminta bantuanku untuk membuat alasan.

2Gether with you (SolHali) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang