Chapter 23 (END)

3.6K 144 44
                                    

Hai hai semuanya! Rekor terlama upload ya haha
Selamat hari selasa! Semoga masih sehat-sehat yaa

Ini adalah chapter terakhir
Makasih buat semua yang udah baca, vote, komen.. I'm really grateful 😊 love you all!

Sebelumnya maaf kalo endingnya agak gaje 🤣

Happy reading!

.

.

.

.

.

Pasar malam Petaling street terlihat begitu indah pada sabtu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pasar malam Petaling street terlihat begitu indah pada sabtu malam.

Berbagai toko yang menjual berbagai macam barang seperti souvenir, baju, makanan dan oleh-oleh khas bertebaran di setiap sudut jalan, menjadikan pasar itu begitu ramai oleh anak-anak muda yang datang untuk berbelanja atau sekedar melihat lihat saja.

Suasana yang begitu ramai tentunya menjadi daya tarik tersendiri, tak hanya anak muda, namun juga turis mancanegara dan para gadis-gadis muda turut meramaikan pasar itu.

Hanya ada satu orang yang tidak tertarik dengan itu semua..

“Hali! kenapa wajahmu begitu??”

Gempa membuyarkan lamunan Halilintar yang sedari tadi hanya diam dan berjalan, padahal Gempa sengaja mengajaknya untuk refreshing.

Ia melihat bahwa Halilintar hanya melewati toko-toko itu bahkan tanpa melihat satupun barang yang dijual. Wajahnya suram dan tertekuk seperti orang yang baru mengalami patah hati.

“aku tau, kau sedang menghindari Solar dan aku tidak akan bertanya kenapa. Tapi aku hanya ingin kau tau, aku selalu ada disini mendengarkan apapun keluh kesahmu”

Kata-kata yang begitu lembut terlontar dari mulut Gempa, ia merangkul sahabatnya itu lalu kembali berjalan menelusuri pasar itu.

Gempa tadinya berharap bahwa malam ini akan menjadi malam dimana Halilintar dapat lebih terbuka dan mengistirahatkan pikirannya, ia tau betul bagaimana frustasinya Halilintar beberapa hari ini.

Tapi melihat reaksinya, sepertinya rencananya ini tidak menolong.

Setelah cukup lama mereka berputar-putar, akhirnya Gempa memutuskan untuk membawa Halilintar ke sebuah spot minuman kecil karena Gempa tidak tahan ingin ke toilet.

Halilintar mengikutinya tanpa protes, ia hanya duduk disana dan termenung untuk beberapa saat lamanya.

Pandangannya menatap lurus kearah orang-orang lain disana, bercanda tawa dan bahkan tak sedikit dari mereka yang duduk bersama kekasih mereka , bertukar kemesraan dan tatapan cinta.

Melihat itu membuat Halilintar semakin merindukan Solar, namun ia merasa tak siap untuk bertemu Solar saat ini, tidak setelah apa yang telah ia lakukan pada kekasihnya itu.

2Gether with you (SolHali) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang