Chapter 22

1.9K 106 10
                                    

Hahahaha..makin ngaret aja :' maaf yaa..
Happy friday! Besok weekend..YAY

Ini chapter terpanjang kayaknya deh, maklum udah mau end nih..hehe
Semoga kalian gak bosen yaa

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Story of Taufan & Voltra #5

Malam itu, Taufan tengah berkutat dengan proyeknya di ruangan club Universitas.

Sebagai Informasi, Taufan adalah salah satu anggota dari club robotik di Universitas Pulau Rintis.

Walaupun payah dalam pelajaran, Taufan memiliki kelebihan dan ketertarikan khusus terhadap benda-benda elektronik dan teknologi, ketertarikannya itu menjadikannya seorang jenius di bidang elektronika.

Kali ini, ia berkesempatan untuk berkompetisi di sebuah lomba membuat robot tingkat Nasional. Meskipun ia anggota termuda di club, ambisi dan kemampuannya bisa dibilang melebihi para seniornya. Hal itu yang mendorong sang ketua club menunjuknya sebagai orang yang akan berkompetisi mewakili nama Universitas.

Dalam perlombaan ini, ia berencana untuk merakit sebuah model robot berbentuk lonjong dengan warna ungu yang diprogramkan untuk dapat berubah ubah bentuk sesuatu yang diinginkan. Jangan lupakan Taufan juga merancang robot itu agar dapat memiliki emosi dan perasaan manusia.

Mendapatkan dukungan dan bantuan dari para anggota club lainnya, akhirnya kini robot itu telah berada di tahap finishing. Karena itulah Taufan rela begadang seorang diri hingga malam di ruangan club itu demi menyelesaikan projectnya hingga benar benar siap untuk dipamerkan pada lomba yang akan diadakan tiga hari lagi.

"akhirnya!! setelah sekian lamanya!! Taufan Alvino mempersembahkan-- Robot probe!!" Taufan berteriak heboh padahal ia hanya sendirian didalam ruangan club itu. Melihat hasil karyanya itu, ia tersenyum tanpa henti dan mengabaikan dirinya yang sudah bercucuran keringat.

"sekarang, tinggal di aktifkan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"sekarang, tinggal di aktifkan lalu...."

Taufan mengutak atik device yang dibawanya sebelum menyambungkan listrik melalui stopkontak yang sudah ia sediakan. Saat ia mencucukan stopkontak itu, tiba-tiba..

DUAR!

Seluruh listrik di ruangan itu terpadam disertai suara ledakan kecil dan menjadikan seisi ruangan gelap gulita.

Taufan seakan tak dapat berbicara, ia kaget setengah mati dengan mati lampu tiba-tiba yang membuatnya refleks menjatuhkan device yang tengah dipegangnya. Tangannya bergetar mengambil ponsel dan menyalakan senter untuk sedikit penerangan.

2Gether with you (SolHali) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang