Chapter 20

2K 119 10
                                    

Baru sempet ngepost ^^" Happy weekend semuanya!

Untuk chapter ini sama beberapa chapter kedepan bakal ada special episode Taufan x Voltra ~

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

⚡☀⚡☀

Suasana kantin di hari itu sangat ramai seperti biasa saat jam makan siang.

Para mahasiswa tahun pertama sudah memenuhi kantin terlebih dahulu dikarenakan kelas yang berakhir lebih cepat.

Biasanya, mereka sangat kesulitan menemukan tempat duduk terlebih jika para tahun ketiga telah memenuhi kantin itu. Sebagai mahasiswa tahun pertama, tentunya kami juga yang harus mengalah.

Aku sendiri baru saja menghabiskan sepiring nasi kari yang kubeli dari salah satu kedai. Taufan dan Blaze masih sibuk dengan nasi lemaknya, sedangkan Ice yang tidak terlalu lapar hanya menyantap beberapa tusuk bakso yang dibelinya.

“tumben makanmu cepet banget hari ini, solar. Laper banget ya?” tanya Ice.

Aku hanya mengangguk sedikit

“ha’ah , aku cuma makan bubur tadi pagi.. tapi gak tau kenapa laper banget jadinya”

“lagian biasa makan nasi malah berlagak makan bubur, ya mana kuat itu perut” Ice geleng-geleng kepala.

“aku makan di tempat bubur langganannya kak Hali. Enak sih, tapi gak kenyang ternyata” balasku.

“permisi, apa boleh kami ikut bergabung di meja ini?”

Suara yang datang dari belakang kami membuat kami berbalik dan melihat. Kami pun menyadari ternyata suara itu datang dari orang yang kami kenal betul.

Lisa Ray.

“oi—ternyata kamu, solar! maaf aku gak ngenalin dari belakang, soalnya kamu pakai topi” Lisa tersenyum seraya melihat kearah topi putih-abu abu bercorak emas yang kugunakan.

“uh, meja kalian kan cukup panjang.. bolehkah kami duduk di sebelah sini?” Lisa berkata lagi. Tentu saja kami meng-iyakan permintaannya itu. Toh juga meja yang kami tempati masih memiliki cukup tempat untuk ditempati Lisa dan tiga orang temannya.

Lisa pun mengambil tempat duduk tepat disebelahku setelah meletakan piring berisi makanannya di atas meja.

Nasi Kari yang sama seperti yang kumakan barusan.

“hey, kau suka kari juga ternyata?” aku membuka topik pembicaraan.

Lisa lantas mengangguk semangat.

“kari itu makanan favoritku sepanjang masa, aku bisa makan kari setiap hari tanpa bosan!” jawabnya.

“setuju! Apalagi kari di universitas ini enak banget!”

2Gether with you (SolHali) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang