Chapter 16

2.8K 177 20
                                    

Hai haaai ~ selamat hari kamis!

Kayaknya aku mau masukin sedikit konflik untuk beberapa chapter kedepan > <
Aku berusaha buat bikin gak lebih dari 25 chapter biar ga kepanjangan 🤣

Oh ya, mungkin emang melenceng tapi..
Aku ada masukin BlazexIce disini hehe..
Maaf kalo tulisanku jadi makin freak 🤣 lagi berusaha mikirin cerita yang seru biar ceritanya gak garing.

Okelah, langsung aja! Cekidot!
Happy reading!

⚡☀⚡☀

.

.

.

.

.

.

“untuk festival yang berakhir dengan sukses!”

“dan untuk pasangan baru!”

“CHEERS!!”

Kami mengangkat gelas dan bersulang saat Gempa memberikan aba-aba. Aku dan Halilintar saling berpandangan dengan senyum terkembang sebelum meneguk alkohol di gelas masing-masing.

Usai Festival Universitas tadi sore, Gempa tau-tau mengajak gerombolan kami untuk ikut merayakan kesuksesan Festival dengan minum-minum di salah satu bar langganannya.

Aku, Taufan, Blaze dan Ice , Gopal, Halilintar, Gempa dan Thorn ikut serta dalam selebrasi itu.

Aku tak menduga kalau Taufan, Blaze dan Ice rupanya juga datang ke festival itu tanpa memberi tahu apapun. Ternyata mereka berniat untuk membuntuti ku dan Jennie, namun yang terjadi malah diluar tujuan mereka.

Karena bukan aku dan Jennie yang jadian, melainkan aku dan kak Halilintar.

Taufan, Blaze dan Ice diam seribu bahasa bahkan saat kak Gempa dan yang lainnya heboh membicarakan urusan mereka masing-masing. Mereka terlihat canggung saat melihatku duduk bersebelahan dengan kak Halilintar dan saling bertukar pandangan mesra.

Halilintar menyenggol lenganku saat menyadari ketiga temanku itu memandangi kami dengan tatapan tak biasa. Aku lantas melepaskan genggaman tanganku pada kekasihku itu dan mulai mengubah atensiku pada ketiga temanku, sementara Halilintar pun sedikit menjauh dan bergabung bersama Gempa.

“Taufan, Blaze , Ice ..” panggilku.

“maaf ya, haha.. kalian pasti kecewa denganku ya”

Taufan, Blaze dan Ice kompak menggeleng, raut wajah mereka terlihat sendu terutama Taufan yang terlihat sudah hampir menangis.

“aku sayang kalian, jangan salah paham.. tapi aku sadar kalau.. aku cinta sama kak Hali..” ujarku.

“justru kita yang minta maaf, solar..” Blaze menghela nafas panjang lalu menepuk tanganku yang terkulai di meja.

“kita yang gak peka , dan malah seenaknya jodoh-jodohin kamu sama Jennie..” lanjutnya.

“aku juga..minta maaf solar..” lirih Taufan “aku udah ngomong yang jelek jelek tentang kak Hali.. padahal ternyata dia gak seburuk yang kita kira”

“iya, in fact.. kalian ternyata cukup cocok..” Ice ikut menimpali, senyum tipis terulas di wajahnya “maafin kita ya, sol.. kuharap hubungan pertemanan kita gak rusak.. kita bakal dukung kau sama kak Hali terus kok”

Senyumku melebar mendengar hal itu. Awalnya, aku takut kalau-kalau teman-temanku tak bisa menerimanya. Bukannya mereka tak menyukai hubungan antar sesama jenis, tapi selama ini kami menjalani hidup sebagai penyuka lawan jenis. Sungguh aneh rasanya saat tiba-tiba satu dari mereka menyukai laki laki.

2Gether with you (SolHali) [✔END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang