- Selamat Ulang Tahun CaleHan! (One Shoot) -

2.5K 247 106
                                    

Saya lupa..SAYA LUPAA..
8 November... 8 November...
Dua hari ini nggak tahu kenapa jadwal lebih padat dari biasanya..hiks..

Dan juga buku catatan kesayangan saya hilang dari beberapa hari yang lalu,
(ノT_T)ノ ^┻━┻
Kalau catatan biasa sih nggak masalah saya punya buku catatan cadangan..Tapi yang masalahnya ITU! Semua kerangka kejadian untuk chapter kedepan dan juga alur semua cerita termasuk 'Return' ada disana.. semuanya... Dan di buku itu juga ada kisi-kisi ulangan dan gambar ilegal :)

Karena itu hari-hari kemarin saya belum bisa update karena uring-uringan cari buku catatan. Do'akan tidak ada yang menemukan bukunya lebih awal kecuali SAYA!

"..."
Dan one shoot ini saya tulis dalam waktu ngebut.

Ringkasan

Mereka... melupakan
Jika 8 November hari ulangtahun Choi Han dan Cale..

****

"Manusia..?" Raon terbangun ketika merasa guncangan lembut dari tempatnya bersandar begitupun dengan kedua anak suku kucing yang ikut terbangun mengeong dengan lembut.

Pemuda berambut merah darah yang di sanjung seluruh benua karena antisipasi nya dalam pertarungannya mengerikan yang tak pernah terbayang sebelumnya.
Pemuda yang melindungi keluarga dan seluruh orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri dengan perisai tak terhancurkan.

Tuan muda perisai perak.

Cale Henituse.

Cale melirik melihat anak-anak berusia sekitar 10-12 tahun itu terbangun karena gerakannya padahal Cale yakin dia sudah berusaha sehalus mungkin ketika bergerak.

'anak-anak yang tajam,'

Raon yang setengah mengantuk merasakan tepukan hangat dikepalanya,Cale menepuk mereka bergantian.

"Tidurlah,ini masih terlalu pagi," suara tenang dari Cale membuat Raon sedikit menyipitkan matanya menatap wajah tabah pemuda berambut merah itu.

"Kau mau kemana,nya?" Hong meregangkan tubuhnya dengan gerakan malas, mata emasnya bersinar cerah dibawah penerangan ruangan yang cukup gelap.

"Ya..kau mau kemana Manusia?" Raon dengan cepat menarik dirinya dari atas kasur yang empuk ketika sadar jika Cale tidak lagi memakai baju piyamanya itu pakaian sederhana berwarna hitam.

"Manusia jika kau mencoba pergi tanpa memberitahu yang lain..." tatapan mengantuk Raon berubah ganas dan ganas.

"Apa kau berniat terluka lagi?!!"
Anak kucing berbulu perak,On menganggukkan kepalanya bersandar pada saudara laki-lakinya dengan pandangan mata menatap Cale menuntut.

"Jangan coba-coba,nya!" ucapnya seolah mengancam terdengar dingin dan tajam.

Cale menahan nafasnya untuk sesaat ketika mendengar suara ganas anak-anak didepannya apalagi sepertinya mereka tak memiliki niat untuk kembali tidur.

"Tidak,kenapa aku harus terluka?"
tanya Cale dengan alis berkerut tak puas. Dia adalah orang yang menghargai diri sendiri lebih dari apapun,oke?

"Kau mengatakannya lagi manusia! Waktu itu juga kau pergi tanpa bilang pada siapapun dan kembali terluka! Manusia lemah seperti mu terlalu rapuh! Seperti kaca tipis!!!"
Raon mengepakkan sayapnya lebih ribut dari sebelumnya,dua saudara lainnya ikut menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan si bungsu.

Cale menyentuh keningnya yang terasa berat dia memang lemah secara fisik.. tapi membandingkannya dengan kaca tipis... Bukan berarti Cale mengabaikan fakta jika itu memang benar namun di bandingkan secara langsung oleh anak kecil itu sedikit melukai nya.

Apa itu happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang