1.3 Benang Sambung

2K 394 121
                                    

"Bahagia itu sederhana asalkan ada uang."

-Cale Henituse

***

Lepas dari Mary.
Cale rasa ia tetap harus waspada.
Iris mata merah kecoklatan itu memindai sekitar dengan tenang. Sebelah tangannya menyuapkan kue manis kedalam mulutnya, meskipun rasanya tak bisa di bandingkan dengan kue manis yang selama ia makan sebagai 'Cale Henituse' atau 'Naru' ketika menjadi putra palsu dari Duke vampir Fredo.

Tapi setidaknya rasanya lumayan untuk mengisi mulutnya dengan yang manis.

Di tengah keramaian sekitar sebuah keributan menarik perhatian Cale. Namun, seharusnya ia berjalan ke arah sebaliknya.
"Choi Han?" Cale tergagap kue manis yang berada di mulutnya meluncur jatuh dengan indah. Sial! Cale hanya tertarik dengan apa yang mereka lihat hingga seribut ini tapi ia tak berharap jika matanya akan bertemu dengan manik segelap malam itu. Tsk!

Cale refleks membuang wajahnya,mata itu seperti binatang buas tajam dan menakutkan.

'Sial! Sudah 4 tahun berlalu kenapa bajingan itu tetap terlihat menakutkan?! Dan apa apaan dengan wajahnya?! Kenapa wajahnya tak bertambah tua?!!'

Cale menatap kue manis di tangannya dengan iri. Kenapa bisa wajah Choi Han tak berubah? Masih persis seperti terakhir kalinya ia melihat. Cih! Cale menggigit kue manis di tangannya kasar wajahnya berubah cemberut.

Mengintip dari balik jubahnya Cale menghela nafasnya lega ketika Choi Han berlalu begitu saja. Cale tak pernah berharap akan bertemu dengan Choi Han di saat seperti ini. Lagi pula Choi Han itu Instruktur Alberu! Di tambah Alberu yang sudah menjadi kaisar bukankah seharusnya Choi Han berada di sebelah Alberu karena sibuk untuk persiapan perayaan?

Melihat Choi Han yang berkeliaran bebas sepertinya ada kemungkinan besar bahwa para temannya yang lain berada di sini.

'Aigoo...'

Cale menggigit kue manisnya gugup.

"Hey...Bukankah Instruktur-nim sangat tampan?"

'Hm?' tanpa sengaja Cale menguping pembicaraan para gadis yang berada didepannya.

"Tentu saja lagipula sejak kapan instruktur-nim jelek? Uh! Apalagi ketika ia tersenyum dengan wajah polosnya...Aku ingin jadi istrinya~" seorang gadis dengan rambut coklat menahan teriakannya. Meskipun hanya punggungnya yang terlihat di mata Cale,Cale yakin pipi gadis itu pasti bersemu merah.

'Polos pantatku! Kau belum melihat tatapan ganasnya yang menakutkan!' cibir Cale dalam hati.

"Oy, untuk apa instruktur-nim mau denganmu ketika instruktur-nim saja sudah di kelilingi oleh gadis yang lebih cantik dan hebat," teman gadis berambut cokelat itu mengatakannya dengan suara datar.

Cale tanpa sadar menganggukkan kepalanya. Ada Rosalyn,Hannah dan yang lainnya di sekitar Choi Han.

"Hah~ aku hanya berandai-andai. Lagi pula aku sadar diri, melihatnya dari jauh saja sudah cukup,daripada 'seseorang' yang mengharapkan tapi beda alam dan dimensi."

"Pfft!" Cale tersedak.
"Uhuk..ehm.. uhuk.."

"Anu...aku kemarin membeli buku, buku itu menceritakan tentang seorang yang mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan yang lain,dan akhirnya semua orang selamat tapi hanya dia yang mati, menurutmu itu akhir yang bahagia atau sedih?" teman gadis berambut cokelat yang lain bertanya dengan nada malu malu.

Apa itu happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang