1.4 Kesialan yang menempel

2.2K 400 74
                                    

"Apa itu definisi tempat untuk berpulang?"

-AuthorBertanya

***

"Apa ini yang dinamakan dengan kesialan menyertai langkahmu?" tanya Cale pada angin lalu,di balik jubah lusuhnya wajah tabah Cale terlihat lelah.

Lepas dari Mary,Choi Han dan lalu sekarang apa?! Hannah dan Jack?! Sialan!

Awalnya Cale hanya mencari tempat penginapan murah yang bisa ia tempati untuk beberapa hari kedepan tapi, bagaimana bisa...Hannah dan Jack, Saint dewa matahari dan Holy Maiden palsu itu ada disini?!

Cale yang kini berada di penginapan sekaligus restoran yang di peruntukan untuk para penjelajah (turis) yang berkunjung kekaisaran Roan. Tapi,siapa sangka ia malah tak sengaja duduk bersebelahan dengan si kembar dewa matahari? Meja keduanya hanya berjarak 3 langkah! Argh! Cale di buat tertekan hanya karena berada di sebelah mereka! Rasanya ia ingin kabur dari sini tapi..

Cale menatap makannya yang baru saja ia pesan sebelum menyadari bahwa yang berada di sebelahnya adalah Hannah dan Jack. Tunggu! Maksud Cale dia tak bisa berpura-pura tak tahu bahwa itu si kembar! Dari postur tubuh mereka dan salah satu dari mereka yang membawa pedang yang sangat familiar di ingatannya meskipun memakai jubah putih tanpa simbol pun,Cale tau itu mereka! Dan bisa-bisanya orang yang berkunjung disini tak mengenali mereka?!

Hah! Apakah kesialan ini menempel padanya?! Di tambah segerombolan gadis yang Cale yakini orang sama dengan yang ia temui (Pada Chapter sebelumnya). Duduk tepat di depannya?!

Tapi,apa para gadis yang saling bertemu sangat suka bergosip? Terlebih lagi—

"Hei,kau tau naga muda imut berwarna hitam 4 tahun yang lalu?"

...—Suara mereka terdengar begitu jelas dan Cale yakin seratus persen si kembar itu pasti mendengarnya juga. Namun,apa katanya?! Naga imut? Raon?

Jari jemari Cale yang memegang sendok bergetar halus. "Apa? Raon? Kenapa dengan Raon?" gumam Cale cemas. Ada apa dengan Raon? Naga muda itu tak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh,kan? Lagipula Naga itu agung dan perkasa mereka bisa menjaga diri mereka sendiri dan bermartabat....ya, harusnya..

"Hm..memang kenapa dengan naga imut itu?"

Cale menajamkan pendengarannya.

"Aku dengar dia sakit akhir akhir ini,naga yang malang~"

Cale tersentak. Apa?
Melirik ke meja sebelahnya Cale dapat melihat salah satu dari mereka tersentak.

Pandangan Cale mulai tak fokus. Raon sakit? Kenapa? Bagaimana bisa? Apa ia kehujanan? Tapi itu tak mungkin naga memiliki fisik yang kuat. Atau ia terluka lalu jatuh sakit? Itu juga pasti tak mungkin,Naga perkasa. Begitupun dengan Raon yang Cale kenal,Naga itu sudah cukup untuk melindungi dirinya sendiri. Lagi pula siapa yang bisa membuat Raon terluka?!

***

Sedangkan...
Dibalik hutan kegelapan,lebih tepatnya di Villa Super Rock di salah satu ruangan lebar. Seekor naga muda tengah meringkuk di atas kasur kedua sayapnya jatuh terkulai,naga muda itu memeluk sebuah lencana dan baju berwarna hitam, iris mata birunya yang cantik tertutup oleh kelopak mata hidungnya mengendus pelan menghirup aroma yang tertinggal pada baju yang berada di dekapannya. Aroma 'khas' manusianya,aroma darah kering.

"Manusia.."

Tak jauh dari kasur 2 ekor kucing tengah duduk mengamati naga muda di atas sofa dengan pandangan sedih dan kasihan. Kucing berbulu perak On mengusap adiknya yang berada disebelahnya,Hong.

"Noona..." panggil Hong setengah berbisik tanpa berkata apapun On tau apa yang ingin di katakan Hong. On mengangguk dalam diam. Ruangan yang sepi dan tenang namun menyesakkan,ini benar benar tak menyenangkan. On tak suka, ia tak suka melihat kedua adiknya yang murung tak bertenaga.. Namun,

On juga merindukannya..

"Manusia..." On menatap lurus ke arah Raon yang tak bergerak ataupun berpindah tempat. Naga muda itu masih setia meringkuk di atas kasur Cale menghirup aroma Cale yang tertinggal meskipun samar Raon hanya akan berpindah jika Choi Han dan Eruhaben yang memaksanya untuk makan atau ketika Lord Sheritt merindukannya. Mereka akan memaksa naga muda itu pergi keluar setidaknya untuk menghirup udara segar dan berjemur di sinar matahari.

Raon sudah seperti ini semenjak 4 tahun silam tak ada yang bisa membuatnya kembali ceria di tambah marak nya kasus penipu yang mencuri nama 'Cale Henituse'. Ketika kasus pertama terungkap Raon mengamuk ia marah kenapa orang rendahan itu beraninya mencuri nama manusianya, dan penipu itu nyaris kehilangan nyawanya di tangan Raon. Sebenarnya tak masalah jika penipu itu mati di tangan Raon toh penipu itu juga akan mati di lempari batu. Tapi,bukankah itu tak akan menyenangkan karena penipu itu akan mati dalam sekejap setelah kepalanya di ledakkan oleh mana Raon? Hum! Itu tak seru bung!

Setiap kasus yang kembali terulang mereka, Rosalyn,Choi Han,Alberu dan yang lainnya menyaring rumor agar tak sampai di telinga anak anak. Tapi, sayangnya On terlalu sering mendengarnya karena tak sengaja menguping, terakhir kali.

On juga marah.
Semua orang marah,kenapa mereka beraninya mencuri nama manusia mereka.

On menghela nafasnya, kaki depannya bergerak menepuk kepala adiknya yang tergeletak lesu.

Di tambah,Raon sekarang sering jatuh sakit karena susah makan dan tak mau bergerak,berat badannya jatuh drastis.
Eruhaben mengatakan bahwa Raon stress tapi mereka tak bisa melakukan apapun untuk menarik perhatian anak kecil itu bahkan untuk mengalihkan perhatiannya sangat sulit.

"Manusia..aku merindukanmu, manusia lemah,bodoh.."

Dan..juga Raon sering mengigau dalam tidurnya.

Ini semua hanya karena satu orang.
Cale Henituse. Tak ada yang bisa melupakan nama itu dengan mudah bahkan setelah 4 tahun lamanya.

Bagaimana bisa kau melupakan orang yang telah menyelamatkan mu? Memberikan sesuatu yang belum pernah kau miliki. Memberikan sebuah kasih sayang yang bahkan belum pernah kau rasakan,keluarga dimana tempat ia berkumpul tertawa dan menjalankan misi bersama, tempat untuk berpulangnya,Rumah.

Termasuk Raon.
Yang sudah mendedikasikan bahwa hanya 'Cale' sebagai rumahnya untuk berpulang.
Rumahnya yang memberikan sebuah kenyamanan dan kebahagiaan. Tangan hangat Cale yang mengelus kepalanya atau ketika Cale mengatakan bahwa ia baik baik saja padahal darah terus menerus keluar dalam batuknya.

Raon merindukannya.. terakhir kali tangan itu tak lagi hangat. Tangan manusianya sangat dingin. Raon sudah menggunakan mana untuk mengatur suhu di sekitar manusianya tapi manusianya tetap dingin seperti es. Raon berteriak memanggil namanya namun tak ada lagi suara yang acuh tak acuh menjawabnya..

Dan kemana kau pergi ketika tempat untuk 'berpulang' mu hilang?

Kau,akan tersesat..

Raon menangis.
Diiringi langit yang juga ikut menjatuhkan tetesan air hujan ketanah. Tanah.. tempat yang seharusnya manusianya tempati sekarang,tapi...Bajingan berengsek mencuri tubuh manusianya.

Raon. Akan. Menghabisi. Bajingan. Itu.

***

Aaaa!!! Seneng banget.
Tau tau ada yang suka sama ceritanya!!!
Terimakasih karena sudah meninggalkan jejak!

Dan saya minta maaf!
Karena nyaris melupakan untuk update.
(人 •͈ᴗ•͈)

Jika ada salah kata mohon maaf dan tandai!

Apa itu happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang