sadistic [2]

3.7K 419 22
                                    

Rabu, 10-11-2021

Setelah melakukan ritual mandi Taehyung dan Jennie keluar dari situ. Sebenarnya jika ada orang pasti mereka akan berfikir buruk, kenapa pula mandi sampai 3 jam.

Setelah Jennie memakai pakaiannya. Ia disuruh berbaring oleh Taehyung, sebenarnya Jennie enggan karna ia tau Taehyung akan keluar dan Jennie akan tersiksa dikamar ini.

"Aku tidak mau Tae.. kumohon jangan memaksaku" ada helaan nafas dari pria tersebut.

"Kau tadi berjalan mengangkang dan aku sangat mengasihanimu. Jadi jangan membantah! Berbaring dan tunggu aku pulang tidak akan lama sayang. Janji"

Kalau hanya berbaring saja Jennie mau, tapi ini sambil mengikat lagi rantai ke meja. Dan hanya bisa bergerak disatu tempat.

"Aku tidak mau jangan memaksaku! Aku bisa berjalan, dan soal tadi aku berjalan mengangkang itu karnamu!" Ucapku sambil membentak.

PLAK
Jennie terhempas kekasur, dan dengan cepat Taehyung mengikat rantai itu kemeja. Lalu memperlihatkan kunci yang ia gengam.

"Lihat jalang, kau saja tidak bisa mengambil kunci yang berada di tanganku. Apalagi jika kau keluar kamar dari sini, sangat mustahil" senyum manis itu seperti banyak arti. Aku cengeng ya aku akui itu, sebenarnya sudah beberapa kali ia mengataiku dengan kata-kata kasar, saat berhubungan badanpun juga. Namun aku tetap saja sesak jika ia mengataiku jalang ataupun anjing. Sifatnya sangat berbeda saat kita menjalin hubungan awal-awal.

Taehyungpun akhirnya keluar dan jangan lupakan. Ia mengunci pintu dari luar, lalu aku? Hanya berbaring sambil menatap langit-langit.

Sudah seminggu lebih aku berada disini, aku takut ibu dan ayahku mencariku. Sejak pulang dari cafe aku hilang tiba-tiba tanpa jejak.

Saat itu, dua hari kemudian ibu dan ayah mampir kesini hanya ingin tau apa Jennie ada dirumah Taehyung. Namun jawaban pria bejat itu tidak. Dan apa yang ia katakan, ingin tau? Ia mengatakan kita sudah tidak berhubungan sebulan lalu. Sialan memang.

Ingin rasanya aku berteriak namun mulutku ditutupi kain, saat itu aku belum dibelikan benda sialan ini. Namun aku dikurung hanya saat makan saja boleh kedapur, lama kelamaan, Akhirnya aku hanya bisa disini seperti anjing yang sakit.

Mengingat momen dimana Taehyung bersikap manis itu membuat ku rindu. Jika tuhan memberiku kesempatan apa yang ingin aku rubah, maka jawabanku tidak bertemu Taehyung.

Ada rasa senang dan kecewa saat bertemu Taehyung, ia bisa bersikap manis dan juga jahat. Yang aku inginkan hanya sikap manisnya saja.

Tapi aku bisa apa? Bukankah aku hanya sebatas anjing menafsu hormon seks dia? Kurasa ia tidak benar-benar mencintai ku, jika ia mencintai ku maka ia akan membuat ku nyaman. Bukan membuat ku takut kepadanya.

Kuhembuskan nafas, tubuhku banyak memar tidak secantik tubuhku yang dulu. Namun Taehyung masih saja tidak berpaling pada wanita lain, padahal tubuh Jennie sudah sangat jelek. Ia akui itu karna memang itu faktanya.

Aku bingung apa yang akan aku lakukan ini membuat ku sangat bosan, didalam kamar ini tidak ada tv.

"Aku merindukan keluarga ku.."

Aku menangis, setelah lama melamun akhirnya pun nangis. Melampiaskan kekesalannya. Sakit, aku ingin hidupku yang dulu, Normal.

Sudah sekuat tenaga aku lepas yang ada dileherku namun itu hanya membuat leherku luka.

Sudah mencoba membuka ikatan rantai dimeja malah mejanya yang jatuh dan ia juga ikut jatuh.

Aku ingat Dimana saat Taehyung pulang dan yang pertama kali dia lihat aku yang berada dibawah.

Disitulah ia memukulku habis-habisan ia bilang aku wanita tidak tahu diri yang sudah menampung dan membuat mejanya rusak.

Aku hanya menangis sambil meminta maaf, dan sebagai hukumannya aku disuruh telanjang lalu menyalakan AC sedingin mungkin tanpa selimut.

Itu adalah hukuman yang aku takutkan, tubuh mengigil saat itu pula hujan turun. Makanya aku tidak lagi mencoba merusak barang Taehyung, Karna aku takut.

-

Artaennie

Sadistic [M]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang