"Ahhhhh Elaaa..... Sialan kau. Teruskan Ela jangan main-main aakhhhhhhh".
"Bukan nya mas ya yang ingin main-main hmmmm?". Kataku.
"Bukan nya mas yang ga puas dengan ku hmmm? Mas selingkuh dari ku, hah?". Cecarku.
Mas Geo diam membeku, ku luncurkan lagi aksi ku membuat nya menderita di penuhi nafsu yang membara.
Ku tuang minumanku yang di campur perangsang sialan itu ke mulut mas Geo, rasakan akibatnya mas, berani menjebak ku dan mempermainkan ku.
5 menit berlalu, seketika tubuh mas Geo menggeliat seperti cacing kepanasan. Aku tahu, obat itu mulai bereaksi. Tanpa mas Geo tau, aku sudah mencampurkan lagi obat perangsang dosis tinggi dalam minuman itu.
Kalau kalian tanya aku punya semacam obat begituan? Oh tentu saja, diam-diam aku selalu memesan online apa saja yang berbau sex. Sex toys, punya? Punya dong, banyak, berbagai jenis dildo pun punya. Sudah ku bilang, aku seperti jalang binal yang haus akan belaian. Namun kali ini aku ingin mempermainkan seseorang, meski tak bisa ku pungkiri ia sungguh ku cintai.
"Mas akhhhh cumahhhhh punya kamu El akhhhhh". Cetusnya.
Aku duduk di belakang mas Geo, sambil ku pegang kejantanannya. Ku pegang erat-erat seperti balonku ada 5. Tak peduli mas Geo kesakitan atau justru sangat menikmati. Sebab tak ku lihat ia selalu mendesah-desah sangat kencang.
Aku mulai mengurut dari pangkal ke ujung, dari ujung ke pangkal. Begitu berulang-ulang kali. Ku putar-putar di ujungnya yang tumpul, seperti helm baja. Disitu sangat sangat sangat memerah sebagai tanda ia sangat bergairah.
Ku usap terus batang kejantanan mas Geo, ku buka lubang kencingnya dan ku permainkan sesuka jariku. Oh betapa sangat gagahnya kepunyaan mas Geo saat ini. Kemaluan yang tegak berdiri berwarna merah dengan peluh keringat yang membanjiri tubuh nya. Kaki yang bergetar-getar dengan nafas yang memburu. Oh bayangkan saja betapa sedang tersiksanya para pria saat keadaan seperti itu.
"El akhhhhhh akhhhhh akhhhhh mas mau keluar El tolongggggg".
Aku langsung menghentikan aktifitas ku itu. Sungguh aku ingin memberi pelajaran kepada mas Geo ku tersayang.
"El mas mohon akkkkhhhhhhh janghhhhhhhan siksa mas, El ouhhhhhhhhh". Mohon nya sambil meringis.
Ku buka penutup mata mas Geo. Aku tersenyum miring saat ia menatapku dengan tatapan tajamnya. Siapa peduli, batinku. Ia sudah merusak kepercayaan ku.
Aku naik ke atas pangkuan mas Geo, aku kangkangkan kakiku. Sebelum ku masukan penis nya kedalam vaginaku, aku gesek-gesekan terlebih dulu pada klitorisku. Ohhhhhhh sungguh nikmatnya tak mampu ku ungkapkan.
Pelan-pelan aku masukan, tak mau memasukan seluruhnya. Aku memilih hanya ujungnya saja yang ku benamkan dalam intiku. Ini rasanya sungguh mengerikan. Gatal dalam vaginaku selalu merajuk untuk segera di masuki penis mas Geo. Tapi tahannnn, aku sedang tak ingin bercumbu. Meski ku tahu, aku tak bisa membohongi nya bahwa intiku juga sangat becek sekali.
"Ohhhhh mas ini sangat menyiksa, ini nikmat, ini sungguh nikmat".
Sambil meliukkan badanku di atas ujung palkon penis mas Geo dengan liar, aku berbicara.
"Dengarkan aku mas Geo akhhhhh, aku ingin menyudahi hubungan ini denganmu huhhhmmmm. Setelah ini kau pergi akhhh yaaahhhh, jangan berani berbicara dan menemui ku lagi okeyyy, ahhhhh shittttt". Ujarku.
"Akhhhhhhh El, masukkan!". Pintanya.
Meski mas Geo mencoba menghentakkan penisnya ke kedalam intiku, namun aku selalu menjaga keseimbangan. Aku tak akan bergumul dan menyerahkan tubuhku kembali pada pengecut yang membohongiku dengan perselingkuhan. Tidak akan lagi.
Aku menghentikan permainanku, namun masih berada diatas mas Geo.
"Lihat aku mas Geo, terima kasih sudah bersamaku, terima kasih sudah bermain gila di belakang ku. Aku tak ingin kita memperpanjang masalah. Dan lihatlah, kini sudah pukul 10 malam. Pulang lah. Aku sudah tak ingin tahu apa-apa tentang mu lagi. Kita selesai. Ingat kita selesai. Diam dan jangan bicara apapun".
Aku berdiri dari posisi itu, ku lihat mas Geo menggeram kesal. Aku lepaskan tali pengikat nya. Dia kembali mencoba meraih ku, tapi dengan gesit aku menghindari nya.
"Pakai pakaian mu sekarang mas, pergilah dan anggap kita tak pernah terjadi sesuatu apapun malam ini dan malam-malam sebelumnya". Ujarku.
Mas Geo memunguti pakaiannya. Dan memakainya kembali. Aku tahu ia sedang dilanda nafsu yang membara akibat obat sialan itu. Namun aku mana mau perduli, biarlah. Aku tahu kemana ia akan pergi. Mencari selingkuhannya, tentu untuk malam panas mereka tanpa bermain kucing-kucingan lagi dariku.
Tanpa pamit mas Geo berjalan ke arah pintu, jalan nya semakin cepat dan buru-buru. Ia pun tak mengatakan sepatah katapun. Sungguh aku sial, aku harus terjatuh dalam pesona mas Geo yang akhirnya menoreh luka di hati.
Aku dudukkan tubuh ku pada sofa ruang keluarga ini, mengingat segala tentang hubungan ku dan mas Geo pertama kali kami menjalaninya. Sungguh seperti di mabuk cinta, bahagia terlukis jelas dalam senyumku. Namun siapa sangka, akhirnya aku menjadi korban perselingkuhan juga haha.
Aku masih memejamkan mata, sebab kalut dalam kisah asmara ku kali ini. Sungguh memilukan. Tanpa sadar sedari tadi aku tak memakai sehelai benang pun. Pikiranku kacau, bahkan untuk berpakaian pun aku sudah lupa.
Tiba-tiba seseorang berdiri di depanku, dannnn......
"Ellllll". Lirihnya.
Aku mendongak, dan betapa terkejutnya aku melihatnya. Oh ya Tuhan, mataku membulat sempurna.
_________________________________________
Hai Dears,
Jangan lupa vote ya ❤️
I love you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyperseks
Teen FictionRate 21+++ (Dosa tanggung sendiri wokey😉) Ini tentang Auristeela Giffani Parviz, gadis belia yang baru menginjak sekolah menengah pertama namun salah dalam pergaulan lalu menjadi seorang wanita yang haus akan belaian. Namun ketika menginjak sekolah...