Foreplay

145K 759 17
                                    

"El, bangun sayang". Papah membisikkan tepat ditelinga ku.

Tidurku terusik seperti ada serangga-serangga yang menyentuh telingaku, rasanya menggelikan dan membuatku terlena.

"Ahhhh, hmmm". Desahku.

"Sayang, apa mimpimu seperti sedang bercumbu? Kenapa kau terus mendesah?". Tanya papah.

Aku terkejut dan langsung terbangun. Oh astaga papah mengagetkan saja.

"Papah, maaf El tertidur". Lirihku baru terbangun.

"Makan nih El, kau butuh tenaga extra untuk nanti malam sampai pagi menjelang". Kata papah sambil tertawa lebar.

"Blushhhhh". Pipiku memerah menahan malu. Oh papah sungguh kau sangat menggoda iman.

***

Malam tiba begitu cepat bagiku, rasanya aku seperti pengantin baru yang ingin menjemput malam pertama. Sangat kaku dan tentu dengan hati yang berdebar-debar menunggu papah pulang dari luar. Katanya mendadak ada meeting penting.

Canggung menyelimuti ku. Oh astaga kenapa pikiranku selalu gila, dari tadi mataku menonton siaran tv, namun pikiranku melayang-layang akan merajut kenikmatan bersama papah. Bagaimana papah akan mencumbu ku, bagaimana papah akan memperlakukan ku nanti malam. Apa papah berubah menjadi kuda liar saat mengukungku dibawahnya? Kalo iya, bagaimana jika nanti aku kecanduan dan tergila-gila dengan sodokan papah? Oh papahhhhhhh, El hampir gila hanya memikirkan papah saja. El yakin, pasti El akan di buat terbang melayang oleh papah.

"Elllll?". Sapa papaku.

Aku mendadak tercengang.

"Pah? Kau sudah pulang?". Tanyaku.

"Kau kenapa El? Dari tadi kau sibuk melamun, sampai tv yang menonton mu begitu".

"Tidak pahhh, papah mandi dulu ya, El siapkan makan malam". Kataku.

"Siap baby girl".

***

Setelah makan malam, aku berjalan di belakang papah, mengikuti kemana papah akan melangkah.

Ku masuki kamar papah, yang menjadi saksi bisu tadi siang aku tak berdaya.

"El, mau disini atau di kamarmu?". Tanya papah.

"Di kamar papah saja, jadikan El seperti istri papah. Saat ini dan seterusnya*. Cengirku.

"Kau tak akan menyesalinya, El?".

"No pah, El senang". Kataku sambil mendekatinya.

Aku rengkuh tubuh papah, ku kalungkan tanganku pada lehernya. Kurasakan papah tiba-tiba menegang. Lalu aku tersenyum manis.

"Izinkan El, menyentuh papahhhh". Lirihku.

"Jadilah gadis binal hanya untuk papah, El. Setelah kau dengan papah, kau tak di izinkan dengan yang lain. Apa kau setuju?". Jelas papah.

Aku mengangguk antusias. Tak tahan jika terus-terusan lebih lama menatap papah sedekat ini.

Ku tarik tubuh papah ke sisi ranjang, ku dudukan papah dengan tegap. Lalu aku menyusul duduk diatas pangkuannya seperti yang biasa aku lakukan ke mas Geo saat menggodanya. Ah lagi-lagi mas Geo, lalu kapan aku akan move-on? Astaga.

"Jika El kedepannya menemukan seseorang, dan kita berdua sama-sama jatuh cinta. Lalu El melakukan sex dengannya, apa papah setuju?".

"Lakukan apa yang membuatmu senang El, jangan kecewakan papah dengan mengandung anak di luar nikah. Kau paham maksud papah?". Tanya papah.

HyperseksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang